Dengan tatapan kosong nya, Velyne berjalan menuruni tangga. Padahal Mansion itu memiliki lift tapi diri nya lebih memilih memakai tangga. Ia menuju dapur, membuat sarapan hanya untuk diri nya. Bukan untuk suami beserta anak anak nya.
"Mommy!"
Sontak Velyne memejamkan mata nya, lalu membuka mata itu dan terpaksa tersenyum melihat Alterio yang terlihat baru bangun tidur.
"Mommy!, ayo gendong Lio!" ucap nya, sementara Velyne tetap pada kegiatan nya.
"Mommy sedang memasak, lain kali saja" ucap Velyne dengan ketus. Setelah masakan nya siap, ia menaruh nya di piring dan ingin membawa nya kembali ke atas kamar.
Tentu saja Rio yang mendengar itu menjadi lesu, ia menatap Velyne dengan tatapan sendu "Mommy tidak sayang Lio lagi" ucap nya.
"Hikss....hikss"
Velyne menatap acuh pada Rio, ia berjalan menuju tangga.
"Mommy!!! Hikss, gendong Lio!!!"
"DIAMLAH ALTERIO!"
PRANGGGG
Velyne langsung berlari menuju kamar nya setelah menghempaskan piring kaca yang ia bawa tadi. Ia terus berlari, hingga saat sudah sampai di kamar ia bersembunyi di sudut kamar dan menjambak rambut nya frustasi sembari menangis.
"Maafkan Mommy hikss..." Velyne terus saja bergumam.
Sedangkan di bawah sana tangisan Rio sudah pecah, sungguh diri nya merasa takut.
"Huaaaaa....Hikss Daddy!."
"Hiks...Mommy jahat Daddy, itu bukan Mommy Lio, hikss..."
Balita itu menangis senggugukan. Sontak saja Joe dan anak anak nya, jangan lupa kan para bodyguard beserta maid mendekat pada Alterio yang menangis.
"Baby boy? Kau kenapa hm?" tanya Joe dengan lembut.
Sedangkan Axel menyuruh para bodyguard dan Maid menyingkir dari dapur itu.
"Hiks...Mommy Dad, Mommy jahat" adu nya pada Joe.
Seketika Joe memandang ke tiga anak nya dan memandang piring beserta nasi yang berserakan di lantai.
"Kita harus bertindak Dad. Seperti nya Mommy..."
"Jaga ucapan mu Axel!" potong Joe membuat Axel bungkam.
Ia mengelus surai Rio dan mengecup pipi gembul itu "Mommy sedang sakit Rio. Oleh sebab itu Mommy tidak mau berdekatan pada mu. Nanti jika Mommy sudah sembuh pasti Mommy akan bersama mu setiap saat" ucap Joe bertujuan agar Rio merasa tenang.
Rio menggeleng "Mommy jahat!" ucap nya lalu menyembunyikan kepala nya di ceruk leher Joe.
"Tapi Dad. Aku juga satu pemikiran pada Axel" kini Arav berceletuk.
"Apa lagi Arav? Jangan beropini yang tidak tidak!" bantah Joe.
"Kehilangan orang yang di sayang, lalu setelah itu diri nya terluka dan memikirkan masalah itu terus menerus---" kini Arav menatap serius Joe, "Mengakibatkan psikis nya terganggu" ucap Arav membuat Joe mengepalkan tangan nya.
"Kita harus membawa Mommy ke rumah sakit" ucap Axel.
"Tutup omong kosong kalian itu, Daddy tidak menyangka jika kalian mengatakan hal itu tentang Mommy kalian sendiri" ucap Joe terdengar begitu kecewa.
Ia menyerahkan Rio ke tangan Aldian, lalu berjalan menaiki lift menuju kamar nya. Ia berjalan perlahan lahan, membuka pintu kamar itu juga dengan sangat pelan. Lalu pandangan Joe menyapu semua sudut kamar, dan terkejut melihat Velyne meringkuk di sudut kamar dengan rambut yang di jambak.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR' SPECIAL
Action[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 🚫Banyak adegan kekerasan, perkataan kasar, bijaklah dalam membaca. Seorang gadis kelahiran Indonesia terpaksa pergi ke Italia, hendak melihat sahabat nya. Namun, naas gadis itu malah terperangkap dalam dekapan seorang lucif...