57.I'M BASTARD

18.2K 1.3K 268
                                    

Lampu kerlap kerlip mengiri langkah Joe dan Genandra. Mereka sampai di meja nomor tiga. Setelah sampai di meja itu, Genandra langsung memesan anggur merah sebanyak empat botol.

Joe hanya diam, ia meluruskan badan badan nya, sejenak ia berpikir tak ada salah nya juga ke tempat ini lagi, setelah sekian lama tak menginjakkan kaki di tempat ini. Itung itung merileks kan otak. Ahahaha.

"Bagaimana dengan Jerome?" tanya Joe pada Genandra, ia meneguk setengah gelas yang di isi anggur merah itu.

Genandra menghendkikkan bahu nya "Seperti nya Jerome tak bisa datang. Ponsel nya tak aktif" jawab Genandra sedikit berteriak. Karna suara musik di Club ini sangat kuat.

Mengangguk paham, Joe meneguk lagi minuman itu, sesekali kepala nya berjoget mengikuti irama musik yang di putar.

"Tidak mungkin kau mabuk kan jerk?" tanya Genandra memastikan.

Mata Joe terbuka, memandang Genandra berdecih "Tidak akan, kau berkata seperti itu, seakan akan aku baru saja datang ke Club" cetus Joe dengan malas.

Sedangkan Genandra terkekeh, ia kembali meminum tegukan nya.

Satu yang Joe benci, yaitu di ganggu. Wanita yang sangat seksi dan bahkan mungkin seperti tak mengenakan busana mendekati meja mereka. Sepertinya wanita ini pelayan dari Club ini.

Genandra terkekeh "Bersenang senang sedikit, tak masalah bukan?" kata Genandra membuat Joe menarik senyum nya.

"Daddy," panggil wanita berpakaian seksi itu, lalu duduk di pangkuan Joe. Bukan nya marah, Joe hanya diam menikmati sentuhan wanita itu di dada bidang nya.

Siapa sangka Joe memegang pinggang wanita itu, semakin menempelkan diri mereka.

"Lebih brengsek dari pada diri ku" gumam Genandra, ia memalingkan wajah nya ke arah lain dengan gelas di tangan nya.

Wanita itu semakin gencar menggoda Joe, ia memegang tangan Joe lalu mengarahkan nya pada payudara nya sendiri. Seolah olah mengatakan bahwa Joe harus meremas payudara besar nya itu.

Tak menolak, bagaikan kehilangan akal Joe meremas payudara jalang itu. Wanita itu mendesah keenakan. Namun, baru beberapa detik Joe melepaskan tangan nya lalu mendorong wanita jalang itu.

"Awshh!" ringis nya karna terbentur meja.

Joe mengeluarkan uang berwarna merah cukup banyak "Masi besaran punya istri ku!" Ucap Joe dengan sombong, ia melemparkan uang itu pada wanita yang masih terduduk di lantai "Beli pemadat Payudara, agar pria hidung belang di luaran sana betah bersama mu!" saran Joe, ia cepat cepat menyuci tangan nya dengan air putih yang tersedia di meja mereka.

"Oh god. Ku kira kau menikmati nya" ucap Genandra sedikit terkejut melihat perlakuan Joe barusan.

"Tak ada yang lebih nikmat dari pada Velyne" ucap nya setengah mabuk. Lagi dan lagi ia meneguk minuman itu.

"Sudah lah Joe. Nanti kau mabuk bagaimana?" kata Genandra, ia tak mau di buat repot oleh Joe.

Alis Joe naik sebelah "Kau yang mengajak diri ku ke sini Genan!" ucap Joe tak memperdulikan Genandra yang menatapnya dengan tatapan penuh arti.

Suasana semakin panas, begitu juga pada Joe, sudah beberapa gelas ia minum hingga menghabiskan tiga botol banyak nya.

Ia memegang kepala nya yang sangat pusing. Ia mencek ponsel nya dan terkejut karna sekarang sudah pukul sebelas. Sial! Ia terbuai dengan minuman itu hingga tak ingat waktu. Joe melirik kiri dan kanan, ternyata Genandra tak ada. Kemana teman nya itu?. Mencoba menelepon siapa saja, namun karna ia yang sudah pusing memnuat penglihatan nya kabur.

YOUR' SPECIAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang