29.IM HURT

23K 1.3K 100
                                    

"Boleh kah aku egois? Membenci seseorang yang menggantikan posisi ku di hati mu. Rasa nya tak rela jika diri nya juga mendapatkan perhatian mu"

____________________

Di sebuah ruangan terdapat dua remaja yang sedang fokus mengotak atik layar komputer di depan mereka. Salah satu dari mereka berdiri dan mendekat ke salah satu remaja yang berada di samping nya, ia memicingkan mata nya saat melihat seorang wanita yang lumayan familiar di ingatan mereka.

"Bukan kah wanita ini yang menyelamatkan Rio beberapa bulan lalu?," tanya Arav. Ya mereka sedang berada di ruangan pribadi milik Joe, entah keberanian dari mana mereka ingin menguak tentang seorang wanita yang membuat Joe sangat brutal akhir akhir ini.

Awal nya mereka pikir Joe berubah karna masalah kantor atau pertemanan nya. Tetapi, mereka terkejut ketika mengetahui bahwa Joe brutal karna seorang wanita. Catat itu, seorang wanita!

Mereka mengotak atik lagi komputer tersebut. Kemampuan Axel yang mahir dalam meretas atau mengetahui data pribadi seseorang membuat ia sangat mudah mengotak atik apa yang ia mau di sana.

"Seperti nya iya. Aku semakin percaya bahwa Daddy belakangan hari ini berubah karna wanita ini" tuding Axel menyuarakan pendapat nya.

Arav hanya diam saja, pandangan nya lurus menatap wanita yang mengusik keluarga nya. Kepalan di tangan Arav semakin terlihat jelas.

"Aku harus menghabisi wanita itu!" tekan Arav yang mampu membuat Axel terkejut.

Axel memandang Arav dengan aneh "Apa maksud mu? Membunuhnya? Kau gila, Daddy sangat menyukai wanita ini. Dalam artian Daddy tidak akan membiarkan siapa pun menyentuh milik nya. Bahkan anak nya sekalipun!" tekan Axel menjelaskan kepada Arav, agar Arav sadar apa yang ia kata kan tadi amatlah salah.

Arav mengeluarkan smirk jahat nya "Aku tidak perduli. Sekalipun aku mati di tangan Daddy!!."

"Kau tahu?, Walaupun aku membenci si tua reot menyebalkan itu. Yakinlah, dilain sisi aku tidak mau dia terluka. Sudah tua tetapi menyusahkan!!" gerutu Arav. Axel ingin tertawa mendengar perkataan Arav yang mengandung 'bahwa ia menyayangi Daddy' nya, tetapi terhalang oleh gengsi dan ego.

Axel tampak berpikir, lalu ia melihat ponsel nya. Di sana ia melihat titik merah yang sudah berada jauh dari tempat tinggal mereka. Ya, ternyata mereka sudah bergerak sejauh itu, bahkan Axel menyuruh salah satu bodyguard Daddy nya menaruh alat pelacak di gelang wanita muda tersebut.

"Indonesia" gumam Axel yang di dengar oleh Arav.

"Kenapa?" tanya Arav.

Axel tidak menjawab, ia masih fokus dengan kegiatan nya. Hingga suara langkah terdengar semakin dekat.

"Daddy?" gumam Arav sembari memandang ke arah pintu, Axel juga ikut memandang ke arah pintu.

"Seperti nya itu Daddy, apa pun yang terjadi setelah nya kita harus tetap mencari tentang wanita itu!." ucap Axel dengan serius dan Arav mengangguk menyetujui.

Ceklek...

"ABANG!!"

Huft

Ternyata itu adalah Alterio, adik bontot mereka, dengan piyama polos berwarna abu abu dan di tangan Rio terdapat mainan robot. Ia mendekat lalu duduk di pangkuan Axel. Axel mengelus lembut kepala Rio.

YOUR' SPECIAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang