52.ASSHOLE

23.5K 1.6K 110
                                    

Veyne berjalan menuju pintu kamar mereka, ia membuka pintu itu dan ternyata Alterio lah yang memanggil Daddy nya tadi.

"Kenapa sayang?," tanya Velyne pada Rio.

Bukan menyahut, bocah itu malah merentangkan tangan nya, meminta agar Velyne menggendong diri nya.

"Mommy sedang bawa adik kamu sayang. Jadi tidak bisa menggendong kamu lagi" ucap Velyne sembari menunjuk perut nya yang besar itu, mencoba membuat Alterio mengerti.

Wajah Alterio berubah masam. Ia bersedekap dada, lalu memandang Velyne dengan lirikan sinis.

"Lio benci semua nya!" bocah laki laki itu mencurahkan keluh kesah nya, "Daddy, abang dan adik botak!!!. Lio benci!" teriak nya, lalu tanpa permisi masuk ke dalam kamar Velyne dan Joe. Sungguh Velyme ternganga melihat balita itu.

Tampak Alterio yang berusaha naik ke atas kasur dengan susah payah. Ia memandang Daddy nya yang bermain ponsel. Ia menyerah menaiki kasur itu, hilang sudah image cool nya.

"Daddy jahat!" kata nya lagi, membuat Joe memutar bola mata malas.

Velyne menyusul Alterio ke dalam kamar, ia mengangkat Rio hingga terduduk di kasur king size itu. Balita itu masih saja menatap nya dengan sinis.

"Sayang, maafin Mommy ya?" pinta Velyne dengan suara pelan. Ia mengelus lembut rambut Rio.

"Rio mau apa hm?" tanya Velyne.

Dahi Joe mengernyit melihat interaksi istri dan anak nya itu.

"Ada apa dengan Rio?" tanya Joe dengan nada ketus, sungguh ia sangat kesal dengan balita itu.

Velyne menggeleng "Seperti nya sekarang Rio paham tentang kecemburuan" seru Velyne.

"Lio mau adik botak di usil dali pelut Mommy. Adik botak jahat buat pelut Mommy besal!!" ucap nya dengan menatap garang orang dewasa itu.

Tentu saja Joe tak setuju, jangan sampai anak nya yang sekali buat itu, jadi anak yang terlantar.

"Adik kamu tidak jahat sayang, dulu Rio juga di perut Mommy. Terus perut Mommy besar juga" ucap Velyne, membuat Joe terhenyak.

Perlu di ingat, jika Alterio dan yang lain nya bukan lah anak kandung Velyne, dan mereka tidak lahir dari rahim Velyne. Namun, perlakuan Velyne layak nya seperti ibu kandung. Wanita muda yang berpikiran dewasa itu, memberikan kasih sayang dengan tulus, tak memandang mau itu anak kandung atau tidak. Lagi dan lagi Joe bersyukur atas hadir nya Velyne di hidup nya.

Alis balita itu menukik, ia memandang Velyne penuh tanya, "Benelan? Lio dulu sepelti adik botak? Tapi...," Alterio menggantung ucapan nya.

Velyne memegang pundak Rio, "Tapi kenapa Rio?" tanya Velyne yang sudah kepo.

"Lio dan adik botak kelual dali mana Mommy?"

Pertanyaan polos itu membuat Velyne membeku, ia memandamg Joe yang terkejut.

Joe berdehem,"Rio dulu keluar dari Vhmmmpptt"

Velyne langsung menutup mulut Joe, ia memandang Rio dengan senyum manis nya, lalu memandang Joe dengan garang.

"Rio mau tidur kan sayang?" ucap Velyne membuat Rio mengangguk, Velyne menghela nafas lega, ia membawa balita itu ke tengah tengah kasur itu, lalu menutupi tubuh mereka dengan selimut.

Joe tersenyum bahagia, melihat dua orang yang sangat ia sayangi. Ia mencium kening Velyne dan Rio bergantian.

"Good night"

***

Pagi ini keluarga Hermesyan sarapan seperti biasa nya, kali ini sangat lengkap karna hadir nya Arav. Laki laki itu belum turun dari kamar nya, membuat Velyne gelisah, pasal nya Arav ada jadwal kuliah hari ini.

YOUR' SPECIAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang