08. JERK

37.7K 2.2K 20
                                    

Joe berjalan memasuki lift, setelah sampai di lantai dua, ia menunggu terlebih dahulu William. Karna ia tidak tahu sandi Apartemen William, dalam hati ia berdecak kenapa William mengunci apartemen nya? Menyusahkan saja!!.

"Cepat lah Will kau sangat payah" ucap Joe yang melihat William yang mengatur nafas nya di karenakan mengejar Joe.

Tanpa bersuara William membuka apartemen nya melalui kartu. Setelah itu ia pun masuk di ikuti dengan Joe. Joe langsung duduk di sofa yang tersedia, apartemen ini memang luas tapi entah mengapa di mata Joe apartemen William bukan lah apa-apa.

William berjalan ke dapur mencari minuman dingin. Ia bingung harus memberikan apa atasan nya tersebut, jika memberikan makanan yang seadanya, Joe akan meledeknya jadi lebih baik ia memberi minuman dingin saja.

"Apa kau sudah membeli apartemen ini?" tanya Joe ketika melihat William yang menuju ruang tamu sembari membawa minuman dingin.

William meletakkan minuman tersebut di atas meja, setelah itu ia membuka laptop nya lalu mengotak atik laptop nya dengan cepat. Joe hanya menatap datar William.

"Maaf Mr. Pihak apartemen meminta harga yang sangat tinggi" ucap William ketika melihat nominal angka yang dikirim oleh manager apartemen tersebut.

Joe berdecak, memang nya kenapa kalau mahal? Itu bukan apa apa bagi nya, "Bahkan lima kali lipat pun aku sanggup membayar nya Will" ucap Joe dengan tajam. Seketika William langsung menunduk menatap laptop nya lalu setelah selesai ia menutup kembali laptopnya.

***

"Zeyn kau baru saja pulih" ucap Velyne.

"Ayolah Vel, aku sudah pulih seutuhnya" ucap Zeyn sembari menunjukkan tangan nya yang patah namun sekrang tak terbalut perban lagi.

Velyne menghela nafas berat, Zeyn sangat kekeuh untuk pergi ke rumah sahabatnya sedangkan Velyne melarang Zeyn pergi di karenakan kondisi nya belum sembuh total.

"Huh yasudah terserah mu saja, jika kau kenapa napa jangan menyusahkan ku" ucap Velyne mendengus.

Zeyn menyengir, "Hei jangan khawatir, aku tidak akan kenapa-napa, okay?" ucap Zeyn menenangkan Velyne. Velyne hanya mengangguk pasrah.

Tok tok tok.

Suara ketukan pintu membuat Velyne dan Zeyn saling tatap, Velyne menaikkan alis nya seakan bertanya saiapa yang bertamu sore-sore begini. Zeyne menghendikkan bahu nya tidak tahu lalu menuju ruang depan dan membuka pintu.

Dapat Zeyn lihat tiga orang pria dengan satu pria yang sangat mencolok, walaupun ia memakai casual sehari hari namun itu tak memudarkan ketampanan pria tersebut. Dan tunggu? Bukan kah itu si psychopat gila itu? Dengan gesit Zeyn hendak menutup pintu nya, namun Joe langsung menyangkal dengan tangannya dan membuka pintu apartemen Zeyn.

Zeyn terbelalak pikiran negatif mulai mengerubungi pikiran nya, ia takut jika nanti di bunuh dan lebih parah nya Velyne akan menjadi korban. Oh shit semoga saja Velyne tidak keluar dari kamar.

"Siapa Zeyn?"

Damn it!!

Velyne berjalan sambil memperbaiki jam tangan nya, ia masih fokus dengan diri nya sendiri sehingga tidak menyadari jika Zeyn sudah ketar ketir.

Velyne mendongak melihat siapa yang datang, seketika mata nya terkunci dengan seorang pria yang memiliki warna mata sebiru batu syafir. Sangat indah, dalam hati ia bertanhya apakah dia manusia atau dewa?.

"Kenapa?," tanya Velyne setelah ia memutuskan kontak mata dengan Joe. Joe masih menatap lekat setiap gerakan Velyne. Bibir mungil itu sepertinya ingin di beri hukuman. Damn it!!! Kenapa melihat Velyne saja ia sudah membayangkan yang tidak-tidak.

YOUR' SPECIAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang