05. ANNOYED

34.2K 2.3K 12
                                    

Sedangkan Velyne dan Rio berjalan kaki menuju Mansion yang di maksud oleh Rio tadi. Dengan Rio di pelukan nya, pasalnya Rio tadi mengeluh kata nya kaki nya sakit jika harus berjalanan jauh. Velyne berpikir terus saat pergi dari Mansion kaki nya tidak sakit? tapi Velyne hanya menurut saja dan menggendong Rio.

"Rio, apakah Mansion mu masih jauh?," tanya Velyne.

Rio menggeleng "Tidak, bental lagi sampai" jawab nya sesekali menguap sepertinya Rio sudah mengantuk.

Velyne dapat melihat Mansion megah yang beridiri kokoh, seperti nya itu Mansion Rio, karna hanya Mansion itu saja yang berada di sini. Dalam hati ia berdecak melihat kemegahan Mansion tersebut. Tapi ia kembali memasang wajah sinis mengingat orangtua Rio yang tidak be-cus menjaga anak.

Sampai lah mereka ke gerbang Mansion, aneh nya gerbang itu terbuka lebar dan tidak ada satpam, kemana semua orang?.

"Rio, apa benr ini Mansion mu?" tanya Velyne, kan kalau salah bisa malu.

Rio hanya mengangguk, setelah masuk nampaklah tiga remaja dan satu pria matang keluar dari Mansion dengan langkah tegas. Sesaat Velyne terpana tapi langsung ia tepis.

"Daddy!!!! Abang!!!, kalian mau kemana, Lio ikut" teriak Rio sembari berlari. Velyne langsung tersadar dari lamunan nya dan mengejar Rio. Berjaga-jaga jika balita tersebut terjatuh.

Sedangkan Joe dan ketiga putra nya terkejut melihat Rio yang berlari di ke arah mereka. Joe langsung memeluk Rio erat, sedangkan yang lain nya berdecak karna mereka kalah start.

"Mulai nakal? hm?" tanya Joe sambil mengelus rambut anaknya. Rio menggeleng sebagai jawaban.

"Rio dari mana saja?" tanya Arav, padahal ia tadi ingin menghukum adik kecil nya, namun melihat wajah polos adiknya ia jadi tidak tega.

Rio menggaruk pipi gembul nya "Tadi Lio kejal kupu-kupu, telus ketemu onty cantik" jawab nya sambil terkikik. Joe mengerutkan dahi nya. Tante cantik? Siapa?.

Velyne memegang lututnya dan mengatur nafas nya, ternyata dari gerbang menuju pintu utama lumayan menguras tenaga. Merasa di perhatikan Velyne pun mendongak ia jadi kikuk sendiri, dapat ia lihat Rio yang sudah memejamkan mata nya lalu kepalanya bersandar di dada Joe.

"Kau pasti orangtua Rio kan?" todong Velyne langsung ke arah Joe. Sedangkan Joe menaikkan sebelah alis nya sedikit bingung.

Velyne berdecak "Bagaimana bisa seorang anak kecil di biarkan berkeliaran tengah malam?!!!" ucapnya dengan kesal.

"Untung saja Rio bertemu dengan ku, coba bayangkan jika Rio bertemu dengan orang jahat?!!!. Jaman sekarang tahu nya hanya membuat anak, masalah mengurus tidak permah be-cus" lanjut Velyne lagi melanjutkan kekesalan nya.

Axel dan Aldian menahan tawa nya. Oh lihat lah perempuan ini sangat berani meneriaki seorang lucifer seperti Joe. Moment langka jadi mereka tidak akan menyia-nyia kan kesempatan ini. Joe yang melihat itu berdecak.

"Ka---"

Belum sempat Joe melanjutkan ucapan nya, Velyne langsung memotong pembicaraan nya. Sepertinya Velyne lebih berbahaya dari pada Joe dan Arav.

"Rio hampir saja tertabrak Mobil asalkan kau tahu!!!!"teriaknya lagi.

Arav angkat bicara sepertinya jika di biarkan ini tidak akan ada ujung nya "Saya mewakili semua nya, meminta maaf dan terimakasih" ucap Arav dengan nada datar nya. Dasar tembok!!.

Velyne ingin menjawab, namun dering ponselnya membuat ia berdecak kesal, padahal ia ingin mengeluarkan unek-unek nya. Tanpa di lihat sepertinya Velyne sudah tahu siapa yang menelpon nya, siapa lagi kalau bukan si Zeyn.

YOUR' SPECIAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang