46.TIME GIRL

19.5K 1.3K 50
                                    

Seperti yang di kata kan Alleta bahwa ia akan pergi ke tempat Velyne. Diri nya akan pulang ke Indonesia beberapa hari lagi, oleh sebab itu ia ingin ke tempat Velyne. Saat ini ia dan Zeyn berada di dalam Mobil, keadaan sangat hening, hanya suara deruan mesin motor yang mengisi perjalanan mereka, bahkan sampai di Mansion Joe.

Alleta menghela nafas nya, Zeyn sangat berubah dan itu cukup membuat nya risih, ia tak suka Zeyn cuek pada nya. Tak ada pilihan lain, ia pun turun dari Mobil Zeyn, namun sebelum itu Zeyn menahan pergerakan nya.

"Jika ingin pulang hubungi aku," ucap Zeyn lalu ia melajukan Mobil nya menjauhi Mansion Joe.

Lagi. Alleta menghela nafas gusar, bahu nya merosot ke bawah, ia pun berbalik menuju pintu utama Mansion milik Joe.

"Alleta?" panggil seseorang dari arah belakang nya.

Reflek Alleta berbalik dan sedikit terkejut melihat Velyne yang baru saja turun dari Mobil.

"Kau sehabis dari mana?" tanya Alleta melihat pakaian Velyne yang sangat rapi.

"Ah ya! Aku tadi habis dari kantor Joe. Tumben sekali diri mu mau ke mari sebelum ku paksa" dengus Velyne dan Alleta hanya menyengir saja.

"Kau tak ingin menawarkan ku masuk terlebih dahulu huh?!" ucap Alleta berpura pura kesal.

Velyne menepuk jidat nya, "Astaga aku lupa. Ayo masuk Alleta"suruh Velyne. Dan mereka pun memasuki Mansion yang amat megah itu.

"Mommy!!!" panggil balita tersebut yang tak lain adalah Alterio.

"Baby. Kau sangat wangi" ucap Velyne setelah memeluk Rio dan mencium anak nya itu.

Rio tersenyum bangga dan bersidekap dada "Lio memang wangi dan tampan Mommy" sombong nya.

Alleta dan Velyne terkekeh, mereka berjalan menuju ruang tamu.

"Seperti nya sifat Joe yang sombong menurun pada Rio" celetuk Alleta setelah mereka sampai di ruang tamu.

"Semoga saja tidak. Aku tak suka sifat nya itu" dengus Velyne, sedangkan Alleta tertawa.

"Aku ke sini ingin memberi tahu mu kalau aku akan pulang ke Indonesia" ucap Alleta dengan serius.

Pergerakan Velyne yang sedang mengelus rambut Rio yang berada di samping nya berhenti, ia menatap Alleta, "Kau bercanda? Jangan tinggal kan aku di sini Letta" mohon Velyne dengan mata yang berkaca kaca. Entah kenapa sekarang ia sangat sensitif.

"Astaga Velyne. Jangan menangis, jika Joe tahu mungkin aku sudah di sembelih nya" ujar Alleta dengan bergidik ngeri membayangkan hal tersebut.

"Lagi pula aku hampir enam bulan di sini. Pekerjaan ku juga sangat menumpuk" ucap Alleta dengan jujur.

Velyne hanya bisa mengangguk pasrah "Yasudah kalau begitu. Jika aku lahiran nanti kau harus di sini" ucap Velyne dengan mutlak.

Alleta hanya mangut mangut, "Aku janji" ucap Alleta dengan yakin.

"Bagaimana jika kita ke Mall?" usul Alleta yang mana membuat Velyne mengangguk setuju.

Velyne berpikir sebentar, "Aku harus izin dengan Joe" ucap nya dengan lesu. Ia yakin pasti sangat berat jika mendapatkan izin begitu saja.

"Bagaimana tanpa izin?" kata Velyne lagi dengan tersenyum cerah.

"Big no! Aku tak mau jadi bahan amukan Joe nanti. Kau seperti tak paham suami mu saja" sela Alleta langsung. Bisa gawat nanti jika ia membawa Velyne tanpa izin.

Velyne memutar bola mata malas, ia melihat ke arah Rio yang serius menonton televisi.

"Rio?" panggil Velyne dengan lembut.

YOUR' SPECIAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang