37. LEFT

23.1K 1.4K 185
                                    

Woy kalian kok neror padahal aku mau menghilang😌

***

PLAKKKKK

Wajah pria muda tersebut yang tak lain adalah anak Joe berpaling karna tamparan yang tak main main. Bukan Velyne yang menampar nya tetapi Joe sendiri. Ia menatap berang ke arah anak nya, sedangkan Velyne terkejut kala mendengar tamparan yang sangat berdengung.

"Jaga ucapan mu Arav!" tekan Joe memandang amarah ke arah putra nya.

Arav membenahi rambut nya ia menatap santai Daddy nya, "Siapa tahu yang ku ucapkan adalah hal yang benar?" Arav menaikkan sebelah alis nya,"Bukan begitu Mrs.Velyne?" tanya nya dengan nada yang memancing emosi Joe.

Velyne menggeleng ia tidak lah semurahan itu untuk menyerahkan tubuh nya kepada laki laki di luaran sana.

"Aku tidak seliar yang kau pikirkan!" bela Velyne.

Arav tertawa singkat, tawa yang sangat menyeramkan.

Joe menggertakkan gigi nya, padahal malam itu Arav sudah menyetujui mereka, lalu? Sekarang kenapa Arav seolah olah tidak menyukai wanita ini.

"Pikiran mu terlalu jauh!" Joe langsung menarik pergelangan tangan Velyne. Tentu saja Velyne tersentak kaget.

Arav memasukkan kembali tangan nya ke dalam saku dan memandang ke luar, "Cinta dan bodoh. Tidak ada beda nya" gumam nya.

Joe menghantarkan Velyne ke kamar nya ia merutuki sifat bodoh Arav. Padahal waktu ia memberikan benih nya ke dalam rahim Velyne, Velyne seratus persen masih virgin. Mengingat hal itu ia jadi ingin mencoba nya lagi. Hahaha.

"Maafkan Putra ku Xyra" sungguh Joe kepada Velyne yang menatap ke arah lain.

Velyne hanya mengangguk singkat ia tidak terbiasa berdua di ruangan yang sama apalagi bersama Joe.

"Kau boleh pergi, aku ingin istirahat!" usir Velyne terang terangan kepada Joe. Mengenai perkataan Arav tadi, memang melukai perasaannya. Tetapi, mungkin itu karna Arav yang belum terbiasa akan peristiwa ini?.

Joe hanya mengangguk ia tidak boleh memaksakan Velyne lagi. Jika ia memaksakan Velyne mungkin Velyne tidak sudi lagi memandang wajah nya. Yeah walaupun sekarang Velyne juga masih enggan memandang wajah nya setidaknya Velyne tidak mengusir diri nya.

Belum sempat Joe keluar dari pintu ia di kejutkan pada Velyne yang lari ke dalam kamar mandi. Tentu saja ia merasa takut dan menyusul Velyne.

Huekkk! Huekkk!

Joe langsung menghampiri Velyne dan memijat tengkuk Velyne. Setelah di rasa sudah selesai Velyne mendongakkan kepala nya lalu mencuci mulut nya.

"Kau tidak apa apa?" tanya Joe terselip rasa khawatir.

Velyne mengangguk "Aku tidak apa apa. Mungkin ini pengaruh dari anak 'ini" ucap Velyne sembari melirik ke bawah. Joe pun paham akan hal itu, memiliki empat anak membuat diri nya paham apa saja yang di alami ibu hamil.

"Ingin muntah lagi?" tanya Joe dan Velyne menggeleng, Joe memapah tubuh ringkih Velyne menuju kasur. Setelah itu Joe merebahkan tubuh Velyne dan menyelimuti nya.

Entah keberanian dari mana Joe ingin menyapa anak nya, ia duduk di pinggir kasur sedangkan Velyne sudah waspada, entah apa yang di lakukan manusia seperti Joe kali ini.

"Emm---apa boleh aku manyapa anak ku?" tanya Joe dengan ragu dan canggung. Ia juga heran kemana sikap dingin dan ketus nya itu pergi.

Velyne langsung membalikkan badan nya membelakangi Joe. Jantung nya berdegup kencang, ia belum terbiasa di posisi seperti ini. Rasa nya sangat asing.

YOUR' SPECIAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang