FS || 22

678 82 5
                                    

Mingyu sudah berada di parkir kosan Y/n, pagi ini dia akan berangkat ke Jakarta karena mereka berdua mengaambil pulang pergi, pagi-pagi jam 6 Mingyu sudah harus siap. Tidak lama setelah itu Y/n keluar dari balik pintu kosan berjalan menghampiri Mingyu.

"Gue aja yang bawa ya, nanti baliknya lo." Ujar Y/n ingin merebut kunci mobil yang Mingyu pegang. Tapi Mingyu langsung menjauhkan kunci mobilnya dari tangan Y/n. "Engga usah, udah lo temenin gue aja." Jawabnya, langsung menyuruh Y/n masuk kedalam mobil.

"Jalan sepi gini bisa sampe cepet ya." Ucap Y/n saat mobil mereka memasuki tol.

Mingyu mengangguk menyetujui. "Weedays mungkin."

"Kerumah gue dulu aja, nanti habis makan siang baru ke kantornya jadi enak langsung balik ke Bandung." Saran Y/n, Mingyu tetaplah Mingyu dia mengikuti perintah Y/n.

Jam Sembilan pagi mobil yang mereka tumpangi sudah terparkir di perkarangan rumah Y/n, keduanya sama-sama turun dari mobil dan berjalan menuju pintu utama.

Saat memberi salam hanya ada suara Ibu yang menyahut kemungkinan Jisung dan Ayah sudah pergi berangkat.

"Loh enggak macet ya?" Tanya Ibu saat melihat Y/n dan Mingyu didepan rumah.

Y/n memeluk Ibu menyalurkan rasa rindunya. "Iya bu, kan hari kerja gini."

Ibu menarik tangan Y/n untuk masuk kedalam rumah dikuti dengan Mingyu dibelakangnya.

"Udah makan nak Mingyu?" Tanya Ibu saat sudah duduk di sofa ruang tamu, sedangkan Y/n sudah berjalan menuju kamar miliknya.

Mingyu tersenyum lalu mengangguk. "Udah tante." Walaupun sempat bertemu beberapa kali tetap saja rasa canggung masih terasa.

"Kalau mau istirahat ke kamar Jisung aja, capek juga kan kamu bawa mobil."

"Loh emang boleh tante?" tanya Mingyu tidak percaya, kenapa keluarga Y/n seterbuka ini pada dirinya.

Ibu tersenyum. "Boleh dong, istirahat dulu aja ya." Ujar Ibu. "Yuk Ibu anterin ke kamar." Lanjutnya lagi.

Mingyu sempat bingung, sampai suara langkah kaki Y/n membuatnya menoleh. "Tidur dulu aja, Ming. Nanti siang baru berangkat."

Mingyu mengangguk lalu berdiri dari duduknya, dan mengikuti ibu berjalan.

"Canggung banget lo anjir, anggap aja rumah sendiri." Seru Y/n saat Mingyu tepat di sebalahnya menepuk pundak lelaki itu.

***

Jam dua siang Mingyu dan Y/n sudah bersiap-siap untuk pergi ke kantor pak Chandra, kantor yang akan dia datangi hanya untuk meminta tanda tangan.

Setelah berpamitan keduanya masuk kedalam mobil dan berjalan meninggalkan area rumah,

"Udah tahu kan alamatnya?" Tanya Y/n saat mobil yang mereka tumpangi sudah keluar dari komplek perumahan.

"Udah, nih dikasih mapsnya." Jawab Mingyu tangannya mengotak-atik layar ponselnya untuk menunjukan arah jalan. "Ngomong-ngomong lo bilang Mark kalau kita ke Jakarta?"

"Udah gue coba telpon sih tadi, cuman enggak diangkat kayanya lagi sibuk deh di kantornya." Y/n memainkan ponselnya. "Dari kemarin ngeluh capek mulu."

Mingyu tertawa. "Kalau diliat dari luar kaya wibawa banget, tapi kalau udah tau aslinya bikin ngakak."

Y/n membuang nafas lelah. "Engga tau macem ngurus bocah gue."

Mobil mereka pun sampai didepan kantor dengan gedung tinggi.

"Ini kayanya deh kantornya." Ujar Mingyu melihat mapsnya yang sudah berhenti.

"Yaudah masuk aja." Ujar Y/n menyuruh Mingyu untuk memarkirkan mobilnya. "Tapi ini tempat engga asing banget deh." Ucapnya jujur.

First Sight || Mark Lee NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang