FS || 54

671 55 0
                                    

Seharian kemarin mereka berdua benar-benar hanya berdiam didalam rumah dan hari ini mereka berdua memutuskan untuk pergi keluar, Y/n masih bersiap-siap di depan cermin dikamar Mark, tentu tidak ada nakas didalam kamar itu jadi Y/n duduk diatas lantai kayu yang ada dikamar itu.

Y/n sudah siap dengan make upnya dia duduk di pinggir ranjang, akan teringat sesuatu dia mulai memanggil-manggil nama Mark yang entah sejak kapan lelaki itu sudah berada di luar kamar.

“Mark, mark, mark.” PanggiL Y/n berkali-kali, membuat langkah kaki berat dan cepat mulai mendekati.

“Kenapa Sayang.” Ujar Mark dengan wajah penuh kekhawatiran, membuat Y/n terkekh melihat ekpresi Mark seperti itu,.

Y/n menggerakan jarinya untuk mendekat, dan Mark menurut.

“Nunduk dong.” Ujarnya, walaupun dengan wajah bingung tapi Mark tetap menurut. Y/n menatap bibir bawah Mark yang terdapat luka yang dirinya buat. Y/n mengolehkan lip balm miliknya pada bibir itu karena dia tidak mempunyai obat untuk menghilangkan luka itu jadi Y/n akan menahan bibir Mark agar tidak terasa kering saja.

Bibir Mark seakan tersenyum. “Harusnya dipakein sama bibir kamu Sayang.”

Y/n hanya memutar bola matanya malas, tangannya masih terus menerus menoleh lip balm pada bibir Mark. “Sakit engga?”

“Awalnya aja, tapi sekarang udah engga kok.”

“Maaf ya.” Ujar Y/n tidak enak.

Mark menggelengkan kepalanya, “It’s Okay Sayang. Udah siap?”

Y/n mengangguk. “Yuk.” Dia mengulurkan lengannya dan disambuta oleh Mark.

***

Tempat pertama yang mereka kunjungi adalah Ripley’s Aquarium, menurutnya sama seperti seaword di ancol tapi di sini ikan-ikannya lebih banyak dan beberapa keli Y/n melihat nemo yang melintas di depannya.

Semua tempat mereka jelajah berdua, Mark hanya mengikuti setiap langkah istrinya itu beberapa kali dia tidak bisa fokus karena terlalu asik melihat wajah cantik Y/n atau ekpresi yang diberikan perempuan itu.

Setelah satu jam di dalam sana mereka memutuskan untuk keluar, Y/n mengajaknya membeli es krim dan niatnya mereka akan memakan pesanannya itu di taman terdekat.

“first time aku ke Canada dan ini benar-benar menakjubkan.” Ujar Y/n menoleh kearah arah Mark sekilas yang duduk di sampingnya. “Dulu aku selalu berdoa biar bisa jodoh sama orang luar jadi bisa pergi ke luar negeri tanpa bingung.”

“Dan doa kamu terkabul.” Jawab Mark dengan senyum semerekahnya.

Y/n mengangguk. “Tapi saat itu yang datang lebih awal mantan aku.” Ujarnya ingin menjaili Mark dan benar saja ekpresi wajah Mark langsung berubah tidak ada senyum lagi di bibir lelaki itu.

Melihat Mark memakan es krim tanpa minat membuat Y/n tertawa, dia menolehkan wajah Mark untuk menghadap kearahnya. “kamu cemburu?” Y/n menaikan kedua alisnya menggoda suaminya itu.

“Engga.” Mark langsung membuang wajahnya dari hadapan Y/n.

“Coba sini liat kalau engga cemburu.” Y/n menaruh cup es krim di samping dirinya duduk, tangannya yang bebas mulai menggeser kedua lutut Mark membuat tubuh lelaki itu ikut menghadap kearahnya.

Tangannya yang semula di lutut lelaki itu kini mulai naik pada permukaan wajah Mark, mengusap kedua pipinya dengan lembut. “Dave memang yang pertama, tapi kamu akan tetap jadi yang terakhir.” Ujar Y/n membuat kedua mata Mark menatapnya. “Iya kan?” Y/n menaikan sebelah alisnya.

“I will be yours forever.”

Senyum dibibir Mark yang tadi menghilang kini balik lagi, dia tersenyum menatap kedua mata Y/n yang kini di dalam bola matanya itu hanya ada dirinya.

First Sight || Mark Lee NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang