FS || 32

628 66 0
                                    

Mobil hitam Mark sudah terparkir rapi bersama mobil lainnya di basement gedung kantor Y/n, sesuai ucapannya tadi pagi bahwa dia akan menunggu Y/n untuk lembur walaupun dirinya harus menunggu entah berapa lama.

Saat sedang menunggu kekasihnya itu, Mark memanfaatkan waktu untuk membaca beberapa file kerjaan yang tadi sempat dia masukan kedalam tas.

Tidak terasa waktupun sudah berlalu cepat, mobil yang tadi terparkir rapih pun perlahan mulai meninggalkan tempatnya, Mark melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya sudah menunjukan pukul delapan malam tapi tidak ada tanda-tanda Y/n untuk mengabarinya.

Mark mengambil ponselnya yang tadi dia simpan di kursi penumpang, lalu menghubungi nomor Y/n setelahnya.

Cukup lama untuk sambungan telpon tersambung, sampai Mark harus menghubungkannya lagi, lalu.

"Iya Mark?" Sapaan itu yang dia dengar saat pertama sambungan telpon tersambung.

"Aku udah di basement, kamu masih lama kah? Udah makan malam belum?" Mark memainkan jarinya pada stir.

"Ohya sejak kapan? Aku masih lama kayanya, ini masih ribet banget. Kamu kalau capek atau bosen pulang duluan aja nanti aku bisa naik taksi."

Mark menggelengkan kepalanya merespon ucapan Y/n, bagaimana bisa dia membiarkan perempuannya itu pulang sendiri menggunakan taksi ditambah malam hari. "Saat bubar jam kantor, engga aku akan tunggu kamu disini."

"Aku masih lama loh, Mark."

"Aku tungguin Sayang."

"Okei, nanti aku telpon lagi."

Mark belum membalas ucapan Y/n tapi sambungan telpon sudah terputus darisana membuat Mark hanya menatap layar ponselnya yang mulai redup.

***

Tidak terasa saat menunggu Y/n, Mark terlelap dengan kepala yang dia sandarkan pada sandaran kursi. Mark memejamkan matanya secara berulang agar penglihatannya terlihat jelas menoleh pada jam yang ada di ponselnya sudah menunjukan pukul sepuluh malam, membuat tubuhnya yang tadi bersandar langsung tegak seketika saat melihat kearah luar hanya sisa tiga mobil yang tersisa termasuk mobil dirinya.

Ini Y/n belum selesai? Entah bertanya pada siapa, Mark seperti berbicara pada udara yang ada di dalam mobil.

Mark kembali menghubungi nomor Y/n, tapi satu panggilan pun terlewatkan. Saat ingin menghubunginya kembali tiba-tiba saja suara ketukan dari luar membuat kepala Mark reflex menoleh, disana ada Y/n dengan pakaian yang tidak serapih pagi tapi masih terlihat menawan dimata Mark.

"Kalau kamu enggak angkat telpon aku, aku mau langsung susul kamu keatas." Ujar Mark saat melihat Y/n yang sudah duduk di kursi penumpang.

Y/n hanya tersenyum menanggapi ucapan Mark, setelah semua barang bawaannya di pindahkan ke kursi belakang. Y/n menoleh kearah Mark mengusap pipi kekasihnya itu.

"Maaf ya lama, pasti kamu capek banget ya nunggunya." Gumam Y/n tangannya masih terus mengusap pipi Mark.

Tidak ada yang bisa mengatasi amarah Mark kalau bukan Y/n sendiri, entah atau memang benar bahwa perempuan itu memang tempat Mark untuk pulang. Terbukti saat dirinya sudah hampir marah karena jam segini Y/n belum selesai juga dengan kerjaanya tapi saat Y/n menyentuh Mark secara naluri amarah yang ada dibentaknya perlahan menghilang.

"Aku khawatir Sayang." Balas Mark.

Y/n mengangguk. "Yuk pulang." Ajaknya.

"Makan dulu kan." Ujar Mark.

"Iya makan dulu, nanti kalau aku bilang engga, kamu marah."

Mark terkekeh, lalu menghidupkan mesin mobilnya dan berjalan meninggalkan keluar gedung kantor Y/n.

First Sight || Mark Lee NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang