FS || 6

770 89 0
                                        

Saat sampai di kampus Mark buru-buru masuk kelas karena dia terlambat dari jam seharusnya, ini bukan dia banget tentunya, datang terlambat. Tapi karena semalam Momo mengabarinya bahwa dia meminta bertemu di bar hotel tempat Momo menginap, alhasil dia telat hari ini.

"Kok lo tumben telat?" Taeyong menatap heran.

Mark mengeluarkan buku dari dalam tasnya. "Hmm—itu gue semalem keluar."

"Sama Y/n?" Taeyeong menaikan sebelah alisnya.

Mark menggeleng. "Bukan."

"Lho kok?!" Taeyong kaget menatap Mark, lalu memincingkan matanya. "Lo jalan sama Momo lagi?"

Mark tidak menjawab.

"Y/n tahu engga?" merasa pertanyaan tidak di respon Mark, Taeyong melanjutkan lagi ucapannya. "Saran gue nih, lo jangan kaya gini. Kalau lo enggak mau kehilangan Y/n."

"Yong. Lo tahukan gimana sukanya gue sama Momo dulu."

Taeyong mengangguk dia sangat tahu itu, dan Momo juga adalah orang pertama yang melukai hati Mark juga.

"Saat dia datang dan minta maaf sama gue, dia bilang kangen sama gue. Apa gue bisa nolak semua itu?"

"Tapi sekarang lo udah punya Y/n, apa lo lupa gimana tersiksanya diri lo saat mencintai Y/n secara diam?" Tanya Taeyong. "Lo harus inget perjuangan lo itu dulu. Lagi pula setelah lo mengenal Y/n lo menjadi lebih baik kan?"

Mark terdiam dia bingung harus berkata apa. Tapi pertanyaan Taeyong ada benarnya juga, Y/n bisa saja meninggalkan kalau sampai dia mengkhianati Y/n.

Kemarin malam bahkan dia tidak mengabari Y/n sama sekali, saat bersama Momo tiba-tiba saja semua tentang dirinya dan Y/n hilang begitu saja.

Mark diam lalu menggelengkan kepalanya. Tidak dia tidak bisa kalau harus melepaskan Y/n, dia membayangkan saat Y/n tidak ada disisinya dan dia tidak bisa saat melihat Y/n bersanding dengan pria lain yang bukan dirinya. Tidak, Mark tidak bisa membiarkan itu terjadi.

Lalu dia mengeluarkan ponselnya untuk bertanya pada Haechan dimana Y/n berada, niatnya setelah kelas selesai nanti Mark ingin menemui Y/n.

Haechan : Hari ini gue cuman dua kelas aja, lagian ngapain sih anjir!!! gue harus lapor lo gini, kaya simpenan aja! Kampret lo! Bukannya chat langsung ke nomor Y/n.

Mark tertawa saat membaca pesan dari Haechan, ada untungnya juga temannya itu jadi hari ini setelah kelas berakhir dia akan datang kerumah Y/n tanpa memberitahu pemiliknya tahu.

***

Mark sudah berada didepan rumah Y/n baru saja ingin mengetuk pintu Ibu keluar dari balik pintu dan menyuruhnya untuk masuk dan menunggu Y/n di dalam, sementara itu Ibu langsung berjalan menuju kamar Y/n.

Tidak lama setelah itu Y/n turun di susul dengan Ibu yang langsung berjalan menuju dapur.

"Kok tumben engga kabarin?" Tanya Y/n saat sudah duduk berhadapan dengan Mark, Mark hanya diam memperhatikan Y/n, lihat ia masih bisa bersikap baik seperti ini kepada Mark atas apo yang Mark lakukan padanya beberapa hari kebelakangan ini.

"Iya, aku mau bikin kejutan aja." Jawab Mark sambil tersenyum. "Kita keluar yuk." Ajaknya.

Y/n mengangguk dan berjalan menuju kamarnya untuk menganti pakaian, lalu setelah itu Ibu datang dengan satu gelas jus ditangannya.

"Ibu, enggak usah repot-repot." Ujar Mark.

Ibu menggeleng lalu duduk di hadapan Mark menggantikan Y/n. "Kamu baru keliatan lagi?"

First Sight || Mark Lee NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang