FS || 74

541 60 4
                                    

Memasuki bulan ketiga kehamilan yang Mark perhatikan dari istrinya itu adalah Y/n jadi sering gampang mual, walaupun dalam dua bulan kemarin merasa aman-aman saja. Tapi bulan ketiga ini Mark jadi sering terbangun karena suara Y/n yang dari kamar mandi itu seperti alarm bagi Mark menandakan bahwa fajar mulai datang.

Mark berjalan lugai mengampiri kamar mandi saat mendengar suara Y/n, tubuhnya seakan sudah di setting ketiga mendengar suara Y/n, dia langsung berjalan menuju kamar mandi.

"Sayang..." panggil Mark saat dirinya sudah tiba di pintu kamar mandi menatap punggung Y/n yang membelakanginya. "Aku ambilin air hangat ya." Gumamnya, dan itu membuat Y/n menganggukan kepalanya.

Mark sudah melangkah meninggalkan pintu kamar mandi tapi dia urungkan, "Nanti pelan-pelan jalan keluarnya." Setelah mengatakan itu Mark langsung bergegas keluar kamar untuk mengambil air hangat yang ada di dapur.

Semua yang Mark lakukan dikerjakan dengan cepat dia langsung kembali lantai atas menuju kamarnya dengan segelas air hangat yang sudah ada di sebelah lengannya.

Mark berjalan mendekat kearah Y/n yang kini sudah terduduk di sisi tempat tidur, memberikan segelas air pada Y/n, "masih mual, nggak?" tanyanya dengan lengan yang mengusap wajah Y/n pelan.

"Udah engga begitu." Gumamnya pelan.

Mark duduk disamping Y/n dengan tangan yang masih mengelus-elus punggung istrinya itu, "mau sarapan apa?"

"Bubur kacang ijo."

Mark mengangguk dan mengambil ponsel yang semalam dia letakan diatas nakas lampu tidur, untuk membuka aplikasi makanan pesan antar karena tidak mungkin dia harus meninggalkan Y/n hanya untuk membeli sarapan.

"Kamu ngantor hari ini?" Tanya Y/n.

"Ngantor, Sayang. Tapi nanti agak siangan."

"Kamu mau pakai kemeja warna apa, biar aku siapin." Ujar Y/n karena sejak mengalami morning sickness Y/n sudah jarang mempersiapkan kebutuhan Mark.

"Apa aja, pilihan kamu selalu bagus." Ucap Mark dengan tersenyum, "aku mandi dulu ya,"

Y/n hanya mengangguk sebagai jawaban lalu berjalan menuju wardrobe mereka dan mulai mengambil semua kebutuhan Mark.

Tiga puluh menit kemudian Mark sudah keluar dari kamar mandi, dia tersenyum saat sudah ada kemeja, jas serta dasi yang dipilihkan Y/n untuknya dengan gerakan cepat Mark memakai itu semua tapi tidak dengan jas karena dia akan memakai itu saat tiba di kantor nanti.

"Tolong pakein dasi aku dong." Ucapnya dengan dasi yang hanya di gantungkan di tengkuk lehernya berjalan kearaj Y/n yang kini sedang duduk di sofa.

Y/n hanya terkekeh pelan, lalu mulai bangkit dari duduknya dan berdiri didepan Mark dengan kedua tangan yang sedang sibuk mengampulkan dasi. Sedangkan Mark karena kedua tangannya yang tidak melakukan apapun dia lingkarkan di pinggang Y/n sambil sesekali menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik Y/n.

"Sudah." Ujar Y/n, bukannya menyingkir dari hadapan Y/n. Mark justru memeluk tubuh istrinya itu dan gerakan tolakan dari tubuh Y/n membuat pelukan Mark terlepas. "Lepas ah, aku belum mandi." Gumamnya dan Mark hanya terkekeh mendengar ucapan itu.

Akhirnya Mark melepaskan pelukannya sebelum mengecup dahi istrinya itu. Setelahnya Y/n berjalan menuju kamar mandi diikuti dengan Mark dibelakangnya, tentu hal yang dia lakukan sejak Y/n sedang hamil adalah menunggu istrinya itu didepan pintu kamar mandi, Mark akan duduk disana sambil menunggu Y/n keluar dari dalam kamar mandi hal itu dia lakukan agar bisa menjaga Y/n lagi pula Mark terlalu parno dengan pemikirannya yang tidak masuk akal.

First Sight || Mark Lee NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang