Auriga

399 33 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌠🌠🌠

Orion memarkirkan sepeda miliknya—milik Rigel maksudnya—di sebuah pelataran parkir di depan toko yang menjual berbagai macam alat-alat lukis. Tidak hanya alat-alat lukis, intinya semua hal yang berkaitan dengan kerajinan tangan seperti kertas-kertas dengan berbagai macam jenis dan ukuran. Alat tulis juga ada. Lengkap lah pokoknya!

"Ngimpi apa gue naik sepeda?" heran sendiri Orion.

Saat memasuki toko, matanya seolah ingin keluar dari tempatnya mendapati seseorang yang ia kenal berdiri di depan kasir. Buru-buru ia berbelok arah untuk mencari cat air.

Meski begitu, matanya tidak bisa sepenuhnya lepas dari sosok cowok yang menerima bungkusan plastik berisi kertas origami. Seketika satu pertanyaan muncul. Untuk apa orang seperti Aksa membeli banyak kertas origami?

Barangkali disuruh adiknya.

Orion mengangkat bahunya. Lihatlah sekarang dirinya. Bahkan tanpa Rigel menyuruh saja ia dengan suka hati pergi ke toko ini. Membeli cat lukis dan watercolor sketchbook.

Cowok itu melihat-lihat daftar harganya. Lalu, terpaku pada satu set cat air dengan banderol hampir setengah juta. Itu yang paling mahal.

"Kalo mahal berarti paling bagus kan?"

Senyum cowok itu mengembang. Sekarang, Jihan tidak akan bisa mungkin membakar semua peralatan lukis Rigel lagi. Kan secara logika Orion yang membeli. Tinggal beri alasan kalau itu punyanya, dan masalah mungkin akan selesai.

"Ngapain lo di sini?"

Orion menoleh. Si strawberry girl. Ia memutar malas bola matanya. "Terserah gue dong! Ini kan tempat umum!" Setelah menjulurkan lidah, ia bergegas meninggalkan tempat. Berniat meminta dicarikan sketchbook pada pelayan toko.

Ternyata Aksa belum juga keluar, sedang menunggu kembalian. Mereka saling lirik sengit. Orion melengos tidak suka dan beralih pada pelayan toko yang sudah hafal betul dengan wajahnya.

"Mau cari kayak biasa?"

Orion menggeleng. "Sketchbook aja mbak. Tapi yang khusus cat air ya!" Pelayan tadi mengangguk dan tersenyum. Karena Orion memiliki adik yang hobinya melukis, ia sedikit tahu banyak soal peralatan apa saja yang dibutuhkan. Bahkan ia juga tahu kalau ada berbagai macam jenis kertas dengan berat berbeda-beda. 100 gsm, 250 gsm, 300 gsm, dan lainnya. Cold press, hot press, dan rough press.

Biasanya Rigel meminta yang hot press ketika ingin menggambar realis.

Orion sih oke saja. Dari dulu pasokan alat gambar dan lukis memang ia yang menanggung. Awalnya Rigel meminta dibelikan menggunakan uangnya sendiri. Tapi Orion tidak sejahat itu untuk meminta ganti uang yang tidak seberapa banyak.

Mata Orion tidak bisa lepas dari sosok Aksa yang sudah keluar. Tak berapa lama kemudian, ia dialihkan oleh kedatangan Luna yang ternyata membeli buku dan pulpen.

Semesta Bercerita (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang