Crux

239 23 10
                                    

🌠🌠🌠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌠🌠🌠


Ckrek ....

Atlas mengecek hasil tangkapan gambarnya. Cukup baik seperti biasa. Menampilkan seorang gadis yang melamun dengan satu tangan menopang dagu. Dengan rambut ikal yang dibiarkan tergerai.

Cowok itu berpindah tempat ke samping Nata. "Hei, Nata de Coco!" Ia terkekeh.

Nata nampak sangat malas. Berbeda dari biasanya. Wajah cewek itu juga tidak semeriah biasa.

"Lo kenapa sih, semingguan ini keliatan murung?" tanya Atlas.

"Kesel. Makeup gue disita," kita Nata, lalu berpura-pura menangis.

Atlas dibuat geleng-geleng kepala. "Cuma itu? Kan lo kaya nih, tinggal beli lagi apa susahnya?"

Nata menoleh cepat. "Bukan masalah gue kaya atau nggak, Atlas dunia ... Asal lo tau ya, se-sultan apapun seorang cewek, dia pasti nggak akan terima gitu aja kalau lipstiknya hilang! Minimal, dia akan nyari tuh lipstik sampai berhari-hari. Lah sedangkan gue, bedak, lipstik, maskara, eyeliner, blush-on, pensil alis, semuanya disita! Bayangin aja deh sendiri!"

Cewek itu lalu menunjuk wajahnya sendiri yang sekarang tidak menggunakan make-up setebal biasa. "Tuh, liat. Penampilan gue nggak se-perfect biasanya! Ini bekas jerawat masih ada yang keliatan," jelasnya.

Entah kenapa Atlas justru tertawa.

"Ketawa lo!"

Atlas menunjukkan hasil jepretannya menggunakan kamera ponsel biasa. "Coba liat."

Nata memperhatikan potret itu. "Itu gue?" tanyanya dengan senyuman binar.

Atlas mengangguk. "Masih tetep cantik kan? Meskipun nggak pakai full make-up."

Nata menyerahkan kembali ponsel Atlas. "Tapi itu di foto." Ia kembali lesu.

Atlas menyangga kepalanya dengan sebelah tangan, memperhatikan wajah Nata. "Tapi menurut gue, lo nggak beda jauh kok."

Empat mata mereka bertemu. "Dengan wajah sekasar dan sejelek ini?"

"No! Lo cantik. Dan ingat, everyone's skin has texture. Coba tunjukkin ke gue orang yang punya kulit sehalus porselen," kata Atlas. Sedikit membuka mata Nata. Apa yang dikatakan cowok ini benar.

Nata melihat Rachel yang sedang berbincang dengan Neon. Tertawa dengan senyuman menular. Ia cantik, terlihat sempurna. Dan Rachel tidak menutupi flek hitam pada wajahnya. Bahkan gadis itu memiliki luka gores di bawah mata kanan, dan semua orang tahu fakta itu.

Tapi semua orang juga menganggapnya cantik.

Lalu, apa yang sebenarnya membuat seorang wanita dipandang cantik? Merasa cantik?

"Gue malu kalau nggak pakai make-up," kata Nata seraya menunduk. Ia tidak mau semua orang tahu tambahan pada wajahnya yang menurut Nata sendiri hanya memperburuk penampilan.

Semesta Bercerita (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang