Fornax

197 23 8
                                    

🌠🌠🌠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌠🌠🌠

Note from :
Seno
(54 tahun)

~~~

Kalian ini kenapa susah diatur sih? Saya ini cuma nggak mau ada hal buruk lagi yang menimpa Aditya. Kasihan dia, menderita terus.

Saya peringatkan! Sebaiknya kalau bertemu dengan orang-orang yang mengenal Aditya, kalian kabur saja! Jangan malah mengobrol dengannya!

Untuk Arion, saya tahu kamu yang menanggung semua siksaan dan luka-luka itu untuk menggantikan Aditya. Tapi, apa yang kamu lakukan akan membahayakan Aditya sendiri. Saya minta, hentikan semua rencana itu. Batalkan dan hidup dengan baik!

Untuk Leonardo, kamu nggak usah membuat dan memajang foto-foto kamu di media sosial. Karena kalau itu ketahuan orang yang mengenal Aditya, kita bisa dalam masalah besar. Pesan ini bukan hanya untuk Leonardo saja, tapi untuk semuanya. Termasuk Nikola. Dan satu lagi, kalau bisa, pakai masker saja ketika di kampus. Saya tahu, Aditya memang masih terlihat muda, tapi sekali lagi ini untuk berjaga-jaga.

Dan untuk bocah nakal, Nikola! Berhenti main dengan wanita-wanita di luar sana! JANGAN SAMPAI BERAKHIR DI RANJANG! Saya nggak akan pernah menyetujui rencana menikah kamu itu. Mau rahasia kita terbongkar? Jalani saja kehidupan Aditya dengan normal.

Seno

🌠🌠🌠

"Gue berani sumpah, bukan gue yang nyebarin foto Luna!"

Noval mengacungkan dua jarinya. Sedikit terdesak lantaran Orion mendorongnya ke tembok. Kali ini, ia tidak berbohong. Ia juga kaget waktu melihat foto yang disebarkan oleh akun anonim di grup chat sekolah.

Ingin mencari kejujuran, Orion tetap menghunuskan tatapannya tepat ke mata lawan. Ia akan melakukan hal ini sampai ada kejujuran yang terungkap.

"I swear! Lo kenapa sih nggak percaya sama gue?"

"Karena lo selalu cari masalah," balas Orion cepat.

"Lo tuh problematik!" imbuh Genta. Agak melebih-lebihkan nada bicaranya.

"Nggak! Serius, kali ini bukan gue pelakunya!!"

Genta, Neon, dan Tian menatap kejadian itu dengan malas. Percaya dengan Noval adalah sesuatu yang harus dipikirkan dua kali.

"Udah deh, mending lo tobat aja, sebentar lagi mau ujian kelulusan kan?" kata Neon. Menyandarkan punggung pada dinding bercat abu-abu gelap.

"Kalian kenapa nggak ada sopan sopannya sih dengan kakak kelas? Ingat ya, gue lebih tu-"

"Lo masuk kelas akselerasi kalau lo lupa!" potong Genta.

Semesta Bercerita (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang