Grus

236 23 9
                                    

🌠🌠🌠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌠🌠🌠

"Neon sama Genta kemana sih? Tumben banget pulang duluan nggak bilang-bilang," kata Orion pada Tian. Mereka sampai di parkiran.

"Tadi kelihatannya buru-buru," balas Tian. Melangkah ke atas motor.

Orion meraba-raba saku celana. "Hape gue kok nggak ada ya?" Cowok itu mencari ke dalam tas, semua kantong juga dicek. Tapi hasilnya nihil, benda itu tidak ada.

"Kok bisa? Hilang dimana?" tanya Tian. Ia kemudian sadar akan pertanyaannya. Kepalanya menengok perlahan pada Orion yang berekspresi datar.

"Pertanyaan lo nggak bermutu!"

Tian tertawa. "Coba cari di kelas!"

Orion diam sebentar. Mencoba mengingat-ingat kapan terakhir kali ia memegang ponsel.

Sepertinya memang tertinggal di kelas.

"ORION!"

Keduanya menoleh pada seorang cewek yang barusan berteriak. Nata berlari seraya mengangkat sebuah ponsel canggih. "Ini punya lo kan? Nih!"

Orion tersenyum senang. "Makasih loh ya, Nata de Coco!" Ia mengambil alih benda itu.

Nata mendesis kesal. Tapi tak dapat dipungkiri bahwa ia senang seseorang memanggilnya demikian. Nata jadi teringat akan Atlas.

"Ta!"

Nata menoleh pada Tian. "Apa?"

Tian menggeleng dan tersenyum.

"Nggak jelas banget lo!"

Sebenarnya, Tian ingin memuji penampilan baru Nata. Sekarang, ia sudah lebih percaya diri meskipun hanya menggunakan make up tipis dan natural. Ia bahkan tidak menyembunyikan freckles di wajahnya lagi.

"Lo cantik, Ta!" Orion berkata.

"Gue mau ngomong begitu tadi."

"Makasih loh ya. Tapi lebih cantik begini atau sebelumnya?" Nata mendekat ke spion motor milik Orion. Memandang pantulan dirinya di sana. Hendak mencari kebenaran yang teman sekelasnya katakan.

"Dua-duanya. Sesuka lo mau berpenampilan kayak gimana," jawab Orion.

"Tapi kalau saran gue, penampilan lebih natural cocok buat anak-anak sekolah." Tian memasangkan helm ke kepalanya.

Nata membenarkan tatanan rambutnya. "Perempuan itu terlahir untuk menjadi cantik. Bye bye!" Ia bergegas pergi. Dibalas lambaian kecil oleh Orion dan Tian.

"Gue cabut dulu ya?! Mau ke rumah Zaman."

Orion mengangguk. "Nganterin dia check up?"

Tian mengiyakan. Dulu, Atlas lah yang selalu mengantar Zaman pergi check up setiap bulannya. Tapi sekarang, tugas itu akan digantikan oleh yang lain. Entah Tian, Orion, Genta, ataupun Neon.

Semesta Bercerita (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang