🌠🌠🌠
Malam pertama di bumi perkemahan tidak ada kegiatan. Setelah apel dan membakar api unggun, murid-murid dibiarkan melakukan apa saja asalkan masih berada di area perkemahan.
Besok, mereka akan memulai kegiatan yang menjadi alasan utama ke tempat ini. Berbaur dengan alam dan masyarakat sekitar. Akan ada pembagian tugas bagi setiap kelas.
Kelas Orion kebagian untuk membantu warga memperbaiki kincir air yang rusak. Ada juga yang akan membantu memperbaiki jembatan kayu, membagi sembako, membersihkan sampah di kali yang menyumbat pengairan irigasi, bahkan ada juga yang akan membantu menanam padi karena kebetulan sudah musimnya.
Namun untuk kelas sepuluh, mereka hanya akan melakukan kegiatan hiking.
Ketika pengumuman itu diberitahukan oleh Pak Kepsek, para senior tentunya bersorak tidak terima. Tapi mereka tetap tidak bisa mengubah apapun.
"Soal rekaman cctv di depan gerbang udah coba gue perbaiki. Mungkin besok baru jadi," kata Genta pada keempat temannya.
Tian merebahkan badannya dengan posisi tengkurap di atas karpet yang mereka duduki. Matanya fokus pada layar ponsel yang sekarang mengeluarkan nyanyian pembuka suatu acara.
"Yayan Tian ngewibu mulu njir," kata Genta.
"Ara ara," balas Tian lalu tertawa. Membuat teman-temannya langsung merinding.
"Lo pasti mesum banget kan? Ngaku!" tuding Neon.
Tian menekan tombol pause. Menatap Neon dengan sudut bibir tetap terangkat. "Sekarang gue tanya, cowok mana yang nggak pernah mesum?"
"Nggak ada sih gue rasa."
"Nah ...."
Setelah perdebatan singkat itu, Neon berakhir tengkurap di samping Tian. Ikut nimbrung dan bertanya-tanya tentang alur cerita karena ia ketinggalan tiga episode. Dengan senang hati Tian menjelaskan.
"Yon! Mabar?" tawar Genta yang sudah bersiap bersama Zaman.
"Nggak dulu."
Setelah keempat temannya sibuk dengan urusan masing-masing, dua nonton anime dan dua lainnya bermain game online, Orion sibuk memikirkan cara agar otaknya berhenti memikirkan masalah-masalahnya.
Bisakah Orion beristirahat sebentar? Bisakah ia lepas dari pemikiran rumit ini sekejap?
Lima cowok itu langsung tegak ketika melihat kedatangan Luna, Rana, dan Rachel.
Luna terlihat memeluk sesuatu dari balik jaket pink pucatnya.
Mereka duduk melingkar tanpa ada komando dari siapapun. Luna mengeluarkan benda yang dibawanya.
"Kok gue deg-degan ya?"
Sebuah amplop besar. Lalu di dalamnya ada lima buah amplop kecil. Luna membaginya sesuai dengan nama yang tertera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Bercerita (✓)
Ficção AdolescenteTentang Orion yang mencari jawaban Tentang Luna yang mencari keadilan Dan tentang Semesta yang bercerita pada kita 🌠Jika kau masih belum mengerti akan teka-teki kehidupanmu, biarkan semesta yang bercerita🌠 (Beberapa part mengandung unsur 18+ Untuk...