Lynx

189 23 0
                                    

🌠🌠🌠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌠🌠🌠

Luna ada hubungannya dengan Mentari?

Begitulah kira-kira pikiran Orion selama perjalanan pulang. Dugaannya semakin kuat karena keberadaan kalung yang ditemukan Ares waktu itu. Di rumah sakit.

Kalau kalian ingat.

Orion pikir, itu hanyalah sebuah kebetulan semata. Ia pikir, ada banyak orang yang memiliki model kalung seperti itu di dunia ini termasuk Luna.

Kalungnya matahari, soalnya nama gue Mentari. Kemarin gue beli sama sahabat gue. Dia bulan, which is sesuai juga dengan namanya, dan gue matahari.

Ternyata memang masuk akal.

Jika ini semua benar, suatu hari rahasianya akan terbongkar. Dan kalau Luna sampai tahu ... Apa reaksi cewek itu? Akankah ia membenci Orion?

Memikirkannya membuat Orion memutar gas hingga motornya melaju di atas kecepatan rata-rata.

Namun ini semua bukan apa-apa dibandingkan saat Orion memasuki halaman rumah.

Ada sebuah mobil asing yang terparkir.

Saat melewati mobil tersebut, nampak seorang lelaki duduk seperti menanti sesuatu. Ditemani rokok di sela-sela jemarinya. Asap beracun yang dikeluarkan sempat Orion hirup selama sepersekian detik.

Kaki Orion sudah sampai di teras rumah yang kotor. Ia menduga tidak ada orang yang datang bersih-bersih selama beberapa hari ini. Atau mungkin terakhir kali dibersihkan saat Jihan masih di rumah.

Dari sini, ia bisa mendengar sedikit keributan.

Suara itu ... Orion kenal.

Mamanya pulang!

🌠🌠🌠

Pulang dari acara, Luna tidak langsung beristirahat. Ia justru berada di tempat ini. Mengabaikan segala macam perasaan lelah yang merantai tubuhnya. Seolah-olah rantai itu dikaitkan pada kasur empuknya, sehingga membatasi pergerakan Luna dan menahannya agar tetap tidur di tempat.

Tapi Luna memberontak. Ia menghancurkan rantai yang membelenggu itu.

Rumah di depannya sangat kotor. Debu serta serangga menjadi penghuni sementara.

Ditatapnya pintu kayu yang usang. Perlu dicat ulang. Memberanikan diri, Luna memutar tuasnya.

"Lun? Tumben lo mampir?"

Suara khayalan yang menyesakkan dada. Di matanya sekarang, ia melihat Mentari sedang menata ulang dekorasi rumah kecil ini. Membersihkan debu yang menempel pada rak kesayangan yang hanya berisi beberapa buku saja.

Semesta Bercerita (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang