🌠🌠🌠Dulu, Orion sangat mencintai bola basket. Orion dan basket seolah tidak dapat dipisahkan lagi. Di SMP, ia menjadi kapten tim yang seringkali menggondol piala di turnamen antar sekolah hingga pernah satu kali sampai di tingkat provinsi.
Tapi ... semakin hari, ia semakin sadar kalau impiannya untuk menjadi atlet pebasket kemungkinan tidak tercapai sangat besar.
Selain karena karier itu kurang menjanjikan masa depannya, Orion punya tanggung jawab lain.
"Meskipun kamu bukan anak Papa satu-satunya, tapi penerus perusahaan akan Papa serahkan seluruhnya ke kamu. Rigel hanya boleh bantu-bantu sedikit, dia harus masuk kedokteran."
Kalimat itu adalah bumerang yang diucapkan Rendra saat kelulusan SMP. Membuat semangat Orion sedikit memudar.
Belum lagi beberapa bulan setelahnya, ia harus menghadapi situasi itu. Situasi yang membuat psikisnya terguncang hingga membuat performa di seleksi anggota inti tidak berjalan mulus.
Akibatnya ia tidak lolos dalam seleksi.
Orion benar-benar sudah kehilangan harapan.
"Lo ngapain?"
Orion yang baru saja mandi dan kini tengah mengeringkan rambut menggunakan handuk terheran melihat adiknya di ruang keluarga. Cowok itu hanya menggunakan celana pendek, tanpa atasan, membuat badannya yang kalau kata cewek-cewek lumayan itu terekspos.
Rigel menoleh dan tersenyum lebar. Di meja depannya, ada beberapa alat makeup milik mama dan satu kaca berukuran sekitar 20x20 cm.
"Luka-lukanya udah nggak keliatan kan?"
Orion menyipitkan mata dan sedikit terkejut. Ternyata memang benar. Luka memar akibat serangan tadi sore tersamarkan.
Cowok itu mendesah lelah. "Gue lupa bilang ya? Mama sama Papa nggak akan pulang sampai minggu depan."
Rigel tampak membereskan kekacauan yang dibuatnya sendiri. Tak lupa mematikan ponsel milik Orion yang tadi ia gunakan untuk mencari tutorial makeup menutupi jerawat.
"Oh, bagus dong."
"Kak Ori buruan siap-siap! Nggak lupa kan? Hari ini aku ada jadwal les bahasa Inggris, trus pulangnya harus ikut seleksi buat kompetisi piano nanti."
Orion menghela napas berat. Kini ia menuruni sisa anak tangga dan menyuruh adiknya tetap duduk. Dirinya mengambil posisi di samping kanan sofa seberang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Bercerita (✓)
Teen FictionTentang Orion yang mencari jawaban Tentang Luna yang mencari keadilan Dan tentang Semesta yang bercerita pada kita 🌠Jika kau masih belum mengerti akan teka-teki kehidupanmu, biarkan semesta yang bercerita🌠 (Beberapa part mengandung unsur 18+ Untuk...