Equuleus

202 22 13
                                    

Note from :Nikola(20 tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Note from :
Nikola
(20 tahun)

~~~

Bang Arion sama Bang Leo nggak pernah ngertiin gue atau gimana sih? Mereka malah sibuk dengan rencana mereka sendiri tanpa ngasih solusi ke gue. Ini gue baru putus loh!

BARU PUTUS GARA-GARA SI TUA BANGKA SIALAN ITU!!

Gue udah menyiapkan dana nikah. Tapi Pak Seno malah menggagalkan semua rencana gue!! Bisa-bisanya dia minta gue putus sama kekasih tercinta gue??

Argh!!

Gue benci sama lo berdua, Bang!!

Gue sumpahin buat Bang Leo, SKRIPSI LO GAGAL! BIAR NGULANG LAGI TAHUN DEPAN!! HAHAHA. Gue bakalan jadi orang pertama yang ketawa pas baca surat kegagalan lo nanti, Bang!

Selamat berjuang, semoga gagal :)

Buat Bang Arion, gue sumpahin RENCANA LO GAGAL TOTAL!!! KETAHUAN ORION LEBIH DULU!! HAHAHAHA.

Serius, gue penasaran banget sama reaksi Bang Arion kalo baca sumpah serapah gue. Yang jelas, lo nggak bisa bunuh gue kan, Bang? (Emot pake kacamata). Karena kalau gue mati, lo juga mati.

Nikola ganteng XD

🌠🌠🌠

Genta bisa mengantarkan Orion dengan selamat. Cowok itu menuntun temannya agar masuk ke rumah yang begitu sepi itu. Awalnya Genta sempat ragu menginjakkan kaki di rumah beratmosfer tak berpenghuni. Keadaannya masih sama seperti ketika Genta pertama kali melihat rumah ini. Tapi ketika melihat Rigel membukakan pintu, ia percaya saja.

Ketika masuk, suasana menjadi lebih baik. Tidak se-horor dari luar.

Orion masih seperti orang linglung. Ketakutan dan cemas.

"Orion?"

Seorang wanita muda. Cantik. Wanita yang sama yang waktu itu mengusirnya dan yang lain secara halus. Agaknya Genta kurang yakin kalau ini adalah mama Orion. Meskipun waktu itu mereka memanggilnya dengan sebutan tante.

"Loh … Kamu kenapa, Nak?"

Genta mengorek telinga. Berharap apa yang didengarnya tidak benar. Jadi … Ini memang benar mamanya Orion?

"Rigel, anterin kakaknya ke kamar ya," suruh Jihan. Setelah kepergian mereka, ia menatap Genta seperti meminta informasi.

"Saya Genta, temannya Orion."

Jihan mengangguk mengerti. Ia tersenyum kecil. "Terima kasih ya?! Sebaiknya kamu pergi sekarang."

Tidak ada basa-basi. Genta tahu. Mungkin ada semacam aturan aneh dalam keluarga ini. Tapi, ia harus menyampaikan satu hal. Mengenai kondisi temannya.

Semesta Bercerita (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang