Arkan dan Lyria mengetahui dua hari setelah mereka mengambil alih Voltaire bahwa Frelie bunuh diri. Tak satu pun dari rakyat menghukumnya, meski Lyria memberi mereka kebebasan untuk melakukan apapun.
Tidak ada yang merajam, tidak ada penyiksaan, tidak ada pembakaran. Bahkan tidak ada menyebut Frelie dengan sebutan merendahkan, menurut laporan penjaga. Orang-orang hanya memberi Frelie tatapan. Beberapa penuh dengan kebencian, penghinaan, dan penghakiman. Namun adapula orang yang menatapnya dengan kasihan. Bahkan, seorang wanita mencoba memberi Frelie air dan beberapa makanan. Namun Frelie tidak mau menerimanya.
Mungkin pada akhirnya rasa malu karena dikasihani yang membuat Frelie menggigit lidahnya dan bunuh diri. Pria itu tidak tahan melihat orang lain memandangnya sebagai seorang yang tidak berdaya, menyedihkan, dan hancur. Sebagai seseorang yang tidak bisa lagi melakukan apa-apa.
Ketika Frelie meninggal, tidak ada yang berduka untuknya. Namun tidak ada yang merayakannya juga. Kematiannya diperlakukan seperti berita lama. Keberadaannya dengan cepat dilupakan. Pria dengan ambisi besar itu telah direduksi menjadi ketiadaan.
Dan Lyria puas dengan itu.
Pada hari meninggalnya Frelie, Lyria dan Arkan mengumumkan festival perayaan akan diadakan. Mereka perlu mengangkat suasana hati orang-orang karena dalam dua hari terakhir, mereka telah menghukum lebih banyak bangsawan dan kesatria ke tiang gantung karena mereka berkonspirasi dengan Frelie.
Sejujurnya, Arkan bisa saja menghukum semua bangsawan karena mereka semua memiliki peran dalam rencana Frelie. Namun dia memilih untuk memberikan setengah dari mereka kesempatan kedua. Arkan mengangkat paman Lyria sebagai Duke yang baru dan dia mengembalikan semua gelar orang-orang yang dikutuk.
Arkan juga mengangkat beberapa orang sebagai bangsawan. Sementara Cecil dan Anthony kembali menyandang posisi mereka sebelumnya. Karena posisi Marquis kini terbuka, Arkan mendelegasikannya kepada Melvis.
"Gelar Duke biasanya adalah gelar yang diberikan kepada seseorang yang berhubungan dengan keluarga kerajaan, lho," kata Lyria sewaktu. Gadis itu mengubur dirinya di balik tumpukan kertas di meja. Itu semua adalah surat dan laporan tentang urusan internal kastil. Di seberangnya, Arkan sedang duduk di mejanya sendiri dengan tumpukan kertas yang tak kalah tingginya.
Mereka mulai bekerja dengan segera. Anthony dan Cecil membantu, tetapi karena urusan internal kastil sebagian besar dilakukan oleh ratu sebelumnya, mereka tidak tahu bagaimana menjalankannya. Jadi Lyria menawarkan untuk membantu. Terutama karena Lyria telah terlatih untuk menjadi ratu di Tollyria.
Sejak itu, Arkan meletakkan satu pasang meja dan kursi ekstra di kantornya agar Lyria dapat bekerja dekatnya.
Hari ini adalah hari kesepuluh mereka bekerja bersama.
"Tapi aku menikahimu. Jadi pamanmu adalah keluargaku," kata Arkan tanpa mengangkat pandangannya dari kertas yang dia baca.
Lyria mendecakkan lidahnya. "Aku belum bilang ya, Arkan."
Arkan mengangkat wajahnya. Mata birunya bertemu dengan mata Lyria.
Arkan melamar Lyria di malam hari setelah mereka menetapkan hukuman pada Frelie. Malam itu, Lyria terbangun karena Arkan membelai rambutnya dan kepala Lyria waktu itu berada dada Arkan. Lyria dapat mendengar denyut jantung Arkan yang ritmis.
"Maukah kamu membuatku menjadi pria paling bahagia di hidup ini dan menjadi Ratuku?" Arkan berkata dengan begitu santai sehingga Lyria harus meluangkan waktu sejenak untuk menerima kata-kata itu.
Jawabannya atas pertanyaannya tetap sama sampai hari ini, "Aku ingin sekali, tetapi prioritasku saat ini adalah menyelamatkan rakyatku, Arkan. Dan kau telah berjanji untuk membantu juga. Aku hanya... berpikir kita sebaiknya tidak terburu-buru mempersatukan..."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dawnless Saga
FantasyEmpat gadis terperangkap dalam kegelapan mereka masing-masing ketika iblis datang ke dunia. Satu adalah seorang Tuan Putri yang gagal, yang lemah, yang tidak bisa memimpin rakyatnya. Satu adalah seorang Pembunuh Merah dengan kecantikan luar bia...