Ep 22: Berlari di Padang Kumbai

268 100 11
                                    


Scarlett seketika mengerti. 

Felix, Rodrigo, dan manusia serigala di bilik mereka tidak dapat melihat Scarlett karena mereka benar-benar tidak melihatnya. Sebuah ilusi sudah menyamarkan presensi Scarlett sedemikian rupa. 

Entah bagaimana caranya Pemilik Serikat melakukan itu.

"Seperti yang Anda lihat, saya bermain dengan guling," jawab Pemilik Serikat. Dia memilin rambut Scarlett pada jemarinya. Mungkin untuk membuat ilusi bahwa dia bermain dengan tali kain guling?

Guling? Mara bertanya, Tidak bisakah dia membuat ilusi yang lebih baik? Dia membuat kita terlihat seperti guling? 

Felix mengerutkan hidungnya dengan jijik. "Dan kamu sendirian di sini?"

Dengan pertanyaan itu, Rodrigo dan seekor manusia serigala menggeledah seluruh ruangan. Mereka membuka semua lemari dan pintu, memeriksa setiap celah dan sudut di ruangan. 

"Saya tidak mencium bau manusia serigala di sini," kata si manusia serigala. 

Mereka benar-benar tidak dapat melihat atau mencium bauku, Scarlett kagum pada fakta itu. 

Manusia serigala lain memasuki ruangan. "Sisa kamar lain sudah diperiksa. Kita tidak dapat menemukannya."

Felix tiba-tiba melemparkan pisau yang tadi ia tahan pada leher Pemilik Serikat ke dinding. Belati itu bersarang pada dinding beton begitu dalam, menunjukkan betapa tajamnya sang belati. Betapa tajamnya kemampuan Felix. 

Sang Pemilik Serikat beruntung Felix tidak menekan pisaunya lebih jauh sehingga kepala Pemilik Serikat itu tidak berguling di ruangan.

"Dia ada di sini! Kita melihatnya masuk!" teriak Felix.

"Dia bisa menjelma siapa saja. Atau mungkin juga menjadi benda apa pun," kata Rodrigo, "Kita semua melihatnya berubah bentuk. Dia mungkin telah berubah menjadi tungau dan kami tidak akan bisa melihatnya."

"Tentunya kami akan mengendusnya jika dia ada di sini," kata manusia serigala yang sama. "Dia tidak ada di lantai ini. Kita harus dengan cepat memeriksa lantai tiga. Mungkin saja dia sudah lari ke atas."

Felix mendesis tidak senang. "Atau mungkin hidungmu terkena flu." 

Dia memberi isyarat agar Rodrigo dan manusia serigala keluar untuk melanjutkan pencarian mereka. "Kita harus menemukannya di lantai tiga atau targetku berikutnya adalah kalian," desis Felix dengan wajah merah padam. 

Serigala-serigala itu memutar mata mereka, tidak takut dengan ancaman satu manusia. Namun mereka tetap berlari menaiki tangga diikuti oleh Felix. 

Rodrigo berhenti sejenak di ambang pintu. Untuk sesaat Scarlett mengira Rodrigo akhirnya melihatnya. Namun pria itu bertanya pada Pemilik Serikat, "Siapa yang pergi ke rumah bordil untuk bermain dengan guling?" 

Pertanyaanku persis! Mara berseru

"Aku suka bermain dengan guling tanpa alasan," jawab Pemilik Serikat. Dia tersenyum santai pada Rodrigo. "Kau keberatan dengan ini?"

Scarlett bisa melihat pria besar itu bergidik mendengar kata-kata Pemilik Serikat. 

Aku juga sangat ngeri, kata Mara.

"Aku tidak keberatan. Hanya berharap Anda tidak akan menjadi target pembunuhan untuk itu." 

Akhirnya, Rodrigo meninggalkan ruangan dan mulai menaiki tangga. Ketika tersisa mereka berdua di ruangan, Scarlett menggunakan semua kekuatannya untuk menggulingkan Pemilik Serikat dari tubuhnya. Giliran Scarlett untuk duduk di atasnya kemudian ia menarik pisau yang bersarang di dinding di samping tempat tidur. Pisau yang tadi Felix lempar. Scarlett meletakkan pisau di tenggorokan Pemilik Serikat.

The Dawnless SagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang