Ep 16: Tiga Mate, Satu Perempuan

295 88 7
                                    


Aku kehilangan dia lagi. 

Kau kehilangan dia lagi! Gray menggeram frustrasi di dalam diri Trey. Serigala itu menggaruk dinding mental Trey dengan cakarnya. 

Hei, hentikan! Trey memerintah, Kau tahu aku tidak suka ketika kau melakukan itu! 

Kau kehilangan dia!! Grey melolong dengan amarah. Mate-ku, Trey! 

Dia juga Mate-ku! 

Serigala abu-abu yang tinggal di dalam diri Trey merintih dengan menyedihkan. 

Lihatlah dirimu, Trey mengejeknya, Grey yang perkasa merintih seperti anak anjing. 

Merasa diejek, Grey kembali menggeram pada Trey. 

Lain kali aku melihatnya, aku akan mengurungnya. Dia tidak akan menyelinap menjauh dari kita lagi, Trey bertekad kemudian mengutuk dirinya sendiri. Dia tidak berharap wanita bangsawan membanjirinya begitu gadis itu melepaskan diri darinya. Para wanita bangsawan itu semua menyentuhnya sembari mengerlingkan mata mereka ketika meminta Trey untuk berdansa. Parfum yang dikenakan semua wanita itu ditambah dengan beragam bulu yang mereka gunakan pada pakaian mereka... 

HAACHHOOO... 

Trey bersin beberapa kali. Dia memandang Ryan dan Mor. Beta dan omega-nya berdiri di sudut ruangan dengan Sang Alkemis, Alphonse, berdiri di antara mereka. 

Ryan memang memperingatkan Trey untuk tidak mendekati gadis itu dan Trey tidak mendengarkan. Trey bisa saja menggunakan kekuatannya untuk memerintahkan para wanita untuk melepaskannya. Namun menggunakaan kekuatannya akan membuatnya rentan untuk terungkap sebagai manusia serigala dan terungkap sebagaoi manusia serigala hanya akan membawa masalah. 

Setelah memutar matanya, Ryan menyenggol Mor untuk memegang Sang Alkemis. Kemudian serigala beta itu berjalan ke arah sekelompok wanita yang masih mengerumuni Trey. Dia mengeluarkan botol kecil yang mereka gunakan untuk membangunkan Alphonse. 

Botol itu sebenarnya Mor yang salah beli ketika bertemu dengan seorang gipsi dalam perjalanan mereka ke Kota Mayat. Anak laki-laki itu menjadi mangsa kebohongan para gipsi. Mor membeli barang dagangan gipsi bahkan tanpa memeriksa isinya. Gipsi mengatakan kepadanya bahwa botol itu adalah parfum eksotis padahal kenyataannya diisi dengan telur busuk seribu tahun lamanya. Trey tidak habis pikir mengapa Mor tidak menyadari bau busuk itu ketika dia membelinya. 

Ryan melepas tutupnya dan bau busuk itu melayang di udara dengan cepat. Para wanita berpisah dari Ryan, menjauh dari bau busuk yang luar biasa. Mereka tersentak dan menutupi hidung mereka. 

Itu sudah cukup bagi Trey untuk meloloskan diri. Dia keluar dari kawanan para wanita bersama Ryan, meraih Sang Alkemis, dan menuju ke luar manor. Ryan telah meninggalkan botol di lantai pesta dansa, membuat para wanita memfokuskan mata mereka pada sumber bau busuk alih-alih beberapa orang yang melarikan diri. 

Sialnya bagi mereka, Gubernur mengawasi pergerakan mereka dengan cermat. 

"Bagaimana dengan Gubernur?" tanya Mor dalam perjalanan ke luar. 

"Ini dia datang sekarang," kata Ryan.

Trey membalikkan tubuhnya tepat pada waktunya untuk melihat Gubernur mendekati mereka. Gubernur Kai tidak tersenyum dengan gigi emasnya meski kalung dan cincin zamrud miliknya bersinar terang di malam yang gelap. 

Trey mengendus-endus udara. Dia tahu bagaimana baunya permata Apel Hijau karena ia pernah melihat permata itu di masa kecilnya. Sebuah bau yang tak akan ia lupakan. 

Bau darah dan kegelapan. 

Trey tidak bisa melacak bau itu dari semua permata yang Gubernur Kaifu kenakan. Itu sebabnya dia sedikit bingung dengan Scarlett yang menanyakan apakah permata itu berada di Gubernur. Trey pikir saat itu Scarlett mencoba mengalihkan perhatiannya padahal sebenarnya, Scarlett telah menemukan permata di ruang besi.

The Dawnless SagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang