Tujuan mereka jauh lebih dalam di hutan daripada yang diperkirakan Scarlett. Mereka menghabiskan waktu tepat setengah hari untuk sampai ke tengah hutan. Trey memimpin di depan, sisanya mengikuti di belakang. Sama seperti pack biasa lainnya, Alpha akan selalu memimpin di depan.
"Apa kau siap?" tanya Mor pada Scarlett.
"Siap apa?"
Mor menatap Scarlett lekat. "Siap untuk menjadi Luna kami," katanya dengan tenang.
Scarlett hampir tersedak mendengar itu, sementara Mor tersenyum tipis dengan jenaka.
"Aku bercanda," kata Mor, "Trey tidak akan memaksamu dan satu pack tidak akan menentang Alpha kami. Tapi tidakkah kau percaya bahwa Dewi Bulan sudah memberikanmu jodoh yang sempurna? Lagipula tidak semua orang punya kesempatan untuk mendapatkan Mate."
Scarlett tidak menjawab. Juga tidak melihat ke arah Mor. Si Omega menundukkan kepala dengan pipi bersemu merah, merasa bersalah karena merasa telah menanyakan hal yang terlalu sensitif untuk Scarlett. Namun Scarlett tetap saja mendiamkannya dan terus berjalan.
Aroma lumpur dan hujan menjadi lebih kental di udara. Scarlett sudah bisa membayangkan sekelompok manusia serigala sedang mengibas-ngibaskan ekor mereka karena mencium aroma Alpha dan Beta mereka yang berpulang. Dia juga bisa mengendus beberapa manusia serigala yang bersikap waspada karena mereka mencium bau asing; baunya.
Sebagai seekor Direwolf, bau Scarlett akan sulit dikenali dan pasti membuat para manusia serigala itu frustrasi. Manusia serigala pada dasarnya sangat susah menerima hal baru, hal yang tidak di luar tradisi mereka.
Mereka sudah semakin dekat. Sangat dekat.
"Aku bukan orang yang percaya," bisik Scarlett pada Mor tiba-tiba. Mereka berjalan cukup jauh di belakang Si Alpha dan Beta. "Tapi aku yakin aku pernah mendengar satu atau dua kisah tentang Dewi Bulan memasangkan serigala dengan banyak pasangan. Ada cerita lama terkenal di klan Direwolf tentang seorang serigala hibrid yang memiliki tiga pasangan. Dan beberapa serigala di klan Direwolf menjalani hidup mereka tanpa pernah mengenal pasangan mereka."
Scarlett menoleh ke Mor. "Jadi, aku cukup yakin Dewi Bulan mabuk saat memasangkan orang. Tidak ada salahnya mengambil keputusan sendiri dalam hidup yang sedang kujalani, bukan?"
Mor menatapnya dengan wajah tercengang. "Tentu ti– Tidak... Malah kupikir itu sangatlah inspirasional."
Kata Mor lagi, "Tapi mungkin beberapa dari pack kami akan ... ya, mengujimu. Apalagi karena kau bersikap ... tidak seperti werewolf perempuan biasanya."
Scarlett mendelikkan bahunya acuh tak acuh. Ia tahu hal itu dapat terjadi dan sudah menerimanya. "Biarkan saja mereka."
Tanpa Scarlett ketahui, Mor tersenyum lebar. Setengah karena ia betul-betul penasaran perubahan seperti apa yang Scarlett akan bawa kepada pack mereka. Setengah karena ia berharap Scarlett benar-benar akan menjadi Luna mereka.
Tak lama, Scarlett mendengar lolongan di kejauhan. Para manusia serigala melolong untuk menyambut kembali anggota pack mereka yang sedang berjalan pulang.
Meski Scarlett bersikap percaya diri pada Mor, tubuhnya tidak bisa berbohong karena telapak tangannya mulai berkeringat. Ini akan menjadi pertama kalinya dia bertemu sebuah pack dalam waktu yang lama.
"Jangan khawatir," kata Mor tiba-tiba.
Scarlett bertanya balik dengan cepat, "Untuk apa aku khawatir?"
"Hmm." Mor menyipitkan matanya ke arah Scarlett meski kilatan tatapannya penuh dengan kejenakaan.
"Jangan mencoba kesabaranku, Mor."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dawnless Saga
FantasyEmpat gadis terperangkap dalam kegelapan mereka masing-masing ketika iblis datang ke dunia. Satu adalah seorang Tuan Putri yang gagal, yang lemah, yang tidak bisa memimpin rakyatnya. Satu adalah seorang Pembunuh Merah dengan kecantikan luar bia...