Epilog

612 106 5
                                    


Pasir itu dingin di bawah cakarnya. 

Sedingin malam yang sepi. 

Namun wolverine itu tidak merasa kedinginan saat melihat cahaya yang menembak lurus ke langit di kejauhan. 

Dia tahu siapa itu seketika. 

Berdiri di padang pasir dengan angin membelai bulu merahnya, mata zamrudnya bergetar saat dia melihat cahaya mengambil bentuk burung di kejauhan. 

Dia tahu betul, cahaya itu datang dari benua lain. Negara lain. 

Namun yang penting adalah cahaya itu ada. Bahwa cahaya itu nyata. 

Kehangatan merayap ke tubuhnya, memenuhi hatinya dengan perasaan yang tak terlukiskan saat matanya berair melihat pemandangan itu. 

Phoenix telah bangkit.

***

Laut selalu dingin. Dan itu adalah malam yang dingin. Lebih dingin dari biasanya. 

Biasanya, dia hanya akan meringkuk dengan wyvern-nya atau menerobos masuk ke kamar kapten, dan tanpa malu-malu mengambil tempat tidur utama untuk dirinya sendiri. 

Namun malam itu berbeda. 

Dia telah merasakannya sebelum dia melihatnya. Dia memeluk udara malam yang dingin dan berlari ke geladak. Matanya yang gelap hanya tertuju pada satu hal di langit.

Bintang paling terang dari semuanya. Cahaya yang baru saja keluar dari kegelapan. 

Ujung jarinya kesemutan saat dia memanggil sihirnya. 

Bawa aku ke cahaya, dia memohon. Namun untuk kesejuta kalinya, sihirnya menolak untuk membawanya. Dia terlalu jauh dari cahaya. 

Namun untuk pertama kalinya sejak hari itu, dia merasa hatinya menjadi utuh kembali. 

Masih ada kesempatan untuk melawan...

***

Dia tidak perlu melihat ke langit untuk mengetahui apa yang telah terjadi. Dalam sel gelap yang dingin, kedua tangan dan kakinya dirantai ke lantai. Punggungnya, di mana sayapnya telah terbakar menjadi abu, kesemutan. 

Dia sedang menunggu hari penghakiman yang akan menentukan nasibnya setelah pertemuannya dengan Lyria.

Dia siap untuk mati lagi. 

Meskipun dia tidak pernah ragu bahwa Lyria akan berhasil, mengetahui bahwa phoenix telah membuat tanda di dunia mengisi hatinya yang dingin dengan... harapan. 

Harapan.

Dia tidak berani berharap. Tidak lagi. 

Tapi haruskah aku? 

Mata abu-abu mudanya terbuka dalam kegelapan, mereka bersinar lebih terang pada malam itu. 

Atau apakah ini adalah awal dari cerita sebenarnya...



–Scarlett Dawnless akan hadir di Wattpad bulan Juli–

–Scarlett Dawnless akan hadir di Wattpad bulan Juli–

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Dawnless SagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang