Begitu mulut Scarlett bebas, dia tidak ragu untuk menggigit tangan pria itu. Dengan sekuat tenaga.
Trey menjerit kesakitan tetapi segera menutup mulutnya agar dia tidak membawa perhatian kepada mereka. Dia terpaksa untuk melepaskan Scarlett dan Scarlett menggunakan kesempatan ini untuk menjauh dari pelukannya.
Trey melambaikan tangannya di udara, mencoba mengurangi rasa sakit. Mata abu-abunya berubah menjadi perak pada saat itu juga. Dia mengendus udara.
"Apa...."
Dia mengendus lagi seolah-olah dia sedang memastikan. Lalu dia menggeram pada Scarlett.
"Bau apa itu?"
Scarlett mengangkat satu alis ke atas, meskipun Trey tidak bisa melihatnya karena topeng di wajah.
"Kamu memiliki bau yang menjijikkan pada tubuhmu." Trey mengendus untuk ketiga kalinya. "Seperti bau keringat dan kuda ... dan air mani."
Sudut bibir Scarlett sedikit terangkat. "Itu," katanya, "adalah Peter."
"Peter?" geram Trey. Jelas dia tidak menyukai jawaban Scarlett.
Oh, betapa Scarlett lupa betapa posesifnya manusia serigala mengenai mate mereka. Terutama Alpha.
"Ya. Peter."
"Aku tidak suka bau itu padamu," geraman Trey menjadi lebih intens. Dia menunjukkan taringnya, sebuah tindakan dominasi.
Selayaknya seorang Alpha.
"Apakah dia kekasihmu?" Trey bertanya lagi.
"Apakah itu penting?"
Trey mengertakkan gigi. Pertanyaan itu pasti sedikit mengejutkannya. Namun segera pria itu memulihkan ketenangannya.
"Mengapa kamu mengikuti Sang Alkemis?"
"Mengapa Anda mengikuti Sang Alkemis?" Scarlett membalikkan pertanyaan Trey.
"Jangan jawab pertanyaanku dengan pertanyaan!"
"Mengapa tidak?" Scarlett mengangkat dagunya dengan menantang. Seorang Alpha tidak akan terbiasa ditantang dengan demikian. Jelas tujuannya adalah untuk membuat Trey kesal.
Scarlett sebenarnya menikmati melihat ekspresi Trey. Pria itu merasa sulit untuk mengatasi serigala yang tidak tunduk pada dominasinya. Atau mungkin pria itu lebih sulit untuk menerima Scarlett yang tidak seperti werewolf betina pada umumnya. Jelas bagi Scarlett bahwa ikatan mate di antara mereka lebih mempengaruhi Trey daripada dirinya.
Trey melangkah lebih dekat ke Scarlett. Dia menenggerkan satu tangan di pilar di atas kepala Scarlett. Hidungnya hanya beberapa inci dari hidung Scarlett sehingga gadis itu bisa merasakan napasnya yang panas.
"Mari kita mulai dari awal," ujar Trey. "Aku Trey Moonchaser. Siapa namamu?"
Scarlett tidak menjawab.
Mata abu-abu Trey menjadi perak dalam sekejap saat dia memerintah dengan perlahan, "Katakan padaku namamu."
Tiba-tiba, ada dorongan yang muncul dari dalam Scarlett. Tarikan di sudut kesadarannya untuk tunduk pada pria di depannya ini.
Dia langsung menyadari perasaan itu.
"Kau adalah seorang pengontrol pikiran," dia menghembuskan kata-kata itu kepada Trey. "Kau bisa menaklukkan orang sesuai keinginanmu dengan ... biar kutebak, melihat lurus mata mereka?"
Senyuman tumbuh di bibir Trey. Dia menundukkan kepalany, mendekatkan wajahnya lebih lagi pada wajah Scarlett.
"Aku suka orang-orang yang dapat berpikir dengan cepat," bisiknya pada Scarlett, "Rupanya, kekuatanku tidak bekerja padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dawnless Saga
FantasyEmpat gadis terperangkap dalam kegelapan mereka masing-masing ketika iblis datang ke dunia. Satu adalah seorang Tuan Putri yang gagal, yang lemah, yang tidak bisa memimpin rakyatnya. Satu adalah seorang Pembunuh Merah dengan kecantikan luar bia...