Chapter 2

221 16 0
                                    

Siapapun tolong aku.

"MITAAANG!!!!"

Tiga kali suara itu menggema dari luar ruanganku, suara yang sangat aku kenal. Karena bagaimana tidak? Dia selalu datang ke sini setiap hari, bahkan setiap jam. Dan dia selalu menggangguku. Tolong....

Tak lama setelah itu pintu terbuka memperlihatkan seorang wanita cantik dengan rambut sebahu berwarna coklat. Dengan mata yang tajam dan hidung yang mancung membuat visualnya terlihat begitu sempurna.

Brrakk... "Aww" Ringisnya kesakitan usai kakinya menabrak sofa. Dan ya, visual yang sempurna tidak selalu diikuti dengan sifat yang sempurna. 

"Ini sudah yang ketiga kalinya kau menabrak sofa itu" kataku.

"Tiga kali bukan jumlah yang ba..."

"Dalam 5 jam" potongku

"Berarti interiormu yang aneh, sofa ini harusnya tidak di sini, aku akan memin..."

"Kau sudah memindahkan sofa itu empat belas kali"

"Kalau begitu..."

"Kau sudah mengganti jenis sofanya delapan kali"

"Oke, berarti..."

"Menggantinya dengan bangku kayu panjang berwarna merah maroon dengan ukiran mawar dibagian atasnya dan juga ditambah dengan bantal pink dengan gambar shiba inu hanya akan membuat kakimu semakin sakit ketika menabraknya Sana-chan"

Mulutnya menganga karena terkejut selama lima detik, lalu bertanya "Dari mana kau tau?"

"Aku yang memberitahunya" Ucap seseorang dipintu, seseorang yang sudah kuduga akan muncul juga setelah mendengar suara wanita ceroboh tadi.

"Kau memberitahunya sedetail itu Momoring?" Tanya Sana tidak percaya.

"Mana mungkin aku ingat sebanyak itu, aku hanya memberitahunya bahwa kamu tersenyum setelah melihat sebuah bangku di toko mebel dekat rumahku" jawab Momo

Kemudian dua orang yang lebih tua dariku beberapa bulan itu langsung menatapku menantikan jawaban.

"Aku melihatnya dua hari lalu saat berkunjung ke rumah Momo"

"Tapi bagaimana kau bisa tau, bahkan sampai bantalnya?" Tanya Sana penasaran.

"Aku pergi melihat ke toko itu, dan tidak ada satupun yang aku pikir sesuai seleramu Sana-chan, karena aku paham kau memiliki ketertarikan dengan barang-barang mewah, cantik, dan lucu..."

"Kalau begitu bagaimana bisa kau tau yang mana yang kumaksud?" potong Momo tak mampu menahan rasa penasarannya.

"Aku melihat bonusnya dan ada satu bangku yang memiliki bonus bantal pink dengan gambar shiba inu, dan kita semua tau bagaimana ular ini sangat menyukai jenis anjing itu" jelasku pada mereka.

"Mitang jjaang" ucap Sana "Kamu sangat pintar, aku iri padamu" lanjutnnya dengan menunjukan wajah sedihnya yang imut.

"Kau tidak imut, berhenti menunjukan wajah menjijikanmu" kata Momo dengan tatapan tajam kearah Sana.

"Jangan pura-pura membencinya Momoring, aku tau kau ingin menciumku kan? Kemari pipiku selalu siap untukmu" katanya sambil maju dan membuka tangannya, bukannya dia menyuruh Momo untuk datang ke arahnya? Kenapa dia yang bergerak maju?

Pelukan tanpa konteks itu pun terjadi, Momo membalas pelukannya dan mencium pipi Sana, mereka berdua sangat aneh.

"Apakah kau ingin lebih Momoring" apa-apaan kata-kata dengan nada menggoda itu? Dan anehnya Momo selalu pasrah jika sudah seperti ini.

Sweet MIMOSA (MICHAENG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang