"Apa itu?"
"Kenapa semuanya memandangnya takjub seperti itu?"
Aku mengomentari seorang pria yang datang dengan cara yang sangat mencuri perhatian. Dia sengaja membuka pintu dengan cara yang kasar agar kami semua dapat melihat ke arahnya. Dia memang adalah pria yang tampan, tapi dia bukan seleraku.
"Kau tak tahu dia?" tanya Arin yang tampaknya sadar aku yang sedikit kebingunganku.
"Memangnya aku harus tahu?" bukankah yang penting aku tahu siapa CEO perusahaan ini, pria ini tidak mungkin sepenting itu.
"Dia adalah manajer HRD di sini Chaeyoung-ah, dia adalah salah satu alasan kenapa banyak wanita yang ingin masuk ke perusahaan ini" jelas Arin.
"Benarkah?" dia memang tampan, tapi...
"Di-dia tidak semenawan itu" aku terkejut dengan penuturan itu.
"Kau juga tidak tertarik dengan pria tampan Jeongnam-ssi?" Arin langsung bertanya saat mendengar kata yang keluar dari mulut Jeongnam unnie tadi.
"E-entahlah, a-aku hanya ti-tidak terpesona pa-padanya" jawab Jeongnam unnie.
"Kalau begitu kita bertiga sama, lelaki bukan orientasi kita" Apa mereka berdua baru saja berkata mereka sama sepertiku? Apa keduanya juga menyukai wanita?
"Selamat pagi, namaku adalah Lee Junho, dan aku adalah manajer HRD dari Mimosa Entertainment, aku di sini juga mewakili manajer HRD dari Mimosa Label karena berhalangan untuk hadir. Hari ini kalian akan melakukan tes tertulis sebagai tahapan seleksi untuk dapat mengikuti program magang MIMOSA GROUP. Tesnya akan dilaksanakan selama 100 menit..."
HRD itu menjelaskan dengan detail peraturan dan tata cara tes yang akan kami jalani. Cara menjelaskannya cukup baik sehingga aku rasa semua orang di sini cukup mengerti. Aku rasa aku bisa memahami jika wanita normal menyukainya.
"... Dari penjelasanku apa ada pertanyaan?"
Dia mengakhiri penjelasannya dan ku lihat ke seluruh ruangan nampaknya semua setuju padaku jika penjelasan pria ini sangat jelas.
"Baiklah jika tidak ada, ruangan tes akan dibuka 10 menit lagi, kemudian tes akan dilakukan 10 menit setelah ruangan dibuka. Seperti yang kujelaskan keluar ruangan dianggap telah selesai mengerjakan tes, jadi bila ada urusan seperti toilet bisa dilakukan sebelum memasuki ruangan. Sekian informasinya. Terimakasih"
Semua orang didalam ruangan menjawabnya dengan tepuk tangan. Dia sudah menyelesaikan penjelasannya tapi dia tidak beranjak dari sana. Dia malah tampak menyisir seluruh ruangan dengan matanya, apa dia mencari seseorang?
Dia terus mencari dari dan secara mengejutkan tatapannya berakhir pada posisi kami bertiga, aku, Jeongnam unnie, dan Arin. Aku tidak terlalu jelas kepada siapa karena kami bertiga berdiri hampir sejajar, namun tatapan itu jelas mengarah ke arah kami. Kami berada di sudut ruangan, tidak mungkin ada orang dibelakang kami, dan bahkan yang berada di sekitar kamipun jaraknya cukup jauh.
Pria itu menatap kami dalam waktu yang tidak singkat, tapi aku penasaran karena matanya seperti menatapku tapi juga bisa Jeongnam unnie ataupun Arin. Dalam kebingunganku yang masih bertanya-tanya sambil menatapnya, dengan jelas kulihat dia tersenyum. Apa maksudnya ini? Setelah itu dia langsung berbalik dan menuju keluar ruangan.
"Di-dia menatapmu Chaengiee?" tanya Jeongnam unnie, tampaknya dia juga sadar.
"Entahlah unnie tapi sepertinya dia menatap kita bertiga" jawabku yang masih tidak mengerti dari tatapan aneh manejer itu.
"Apa yang kalian bicarakan Chaeyoung-ah?" tanya Arin ingin bergabung dengan percakapan kami.
"Apa kau menyadari manajer itu sempat menatap ke arah kita selama beberapa saat?" tanyaku pada Arin, apakah dia juga menyadarinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet MIMOSA (MICHAENG)
FanfictionDunia tampak sangat menakutkan bagiku, menjadi pusat perhatian adalah mimpi terburuk buatku... Tapi entah mengapa aku menjadi tenang saat dia menggenggam tanganku, aku merasa mampu untuk menghadapi dunia saat berada dalam dekapannya... Namun dia yan...