Chapter 6

156 10 0
                                    

Italic = karakter berbicara dengan bahasa inggris


"TAYLOR SWIFT??"

Aku masih ingat teriakan yang menyuarakan nama itu semalam. Mereka sangat kaget saat melihat Chou Tzuyu, model yang saat ini sedang jadi kontroversi satu panggung dengan Taylor Swift, bintang besar dunia.

"Hallo, perkenalkan aku Taylor Swift kalau kalian belum mengenalku. Hari ini aku disini untuk bernyanyi bersama salah satu teman baikku, Chou Tzuyu. Tzuyu adalah anak yang sangat menggemaskan, aku ingat pertama kali kita bertemu, dia masih berumur sekitar 12 tahun, saat itu dia masih sangat polos. Kami bertemu ketika aku datang ke Taiwan, saat itu aku tersesat dan seorang anak 12 tahun yang membantuku. Waktu itu sangat lucu karena dia bahkan tidak tahu aku siapa, dan tetap mau menolongku. Anak itu bahkan membeliku makan. Aku sungguh banyak berhutang padanya. Benar kan Tzuyu?" 

"Kau melebih-lebihkannya" 

"Hahaha, tapi itu benar, kau selalu membantuku ketika aku pergi ke China. Dia Chou Tzuyu adalah salah satu orang dengan hati paling murni yang kutemui. Dia membantu tanpa memandang siapa aku, dia menolongku tanpa mengharapkan apapun sebagai balasan, dan dia mau berteman denganku dengan segala kekurangan yang aku punya. Aku dengar dia akan debut di sini. Jadi aku mau memberikan selamat dan dukungan padanya dari hatiku yang paling dalam. Dan semoga kalian bisa mendukungnya sepertiku. Terimakash semuanya Sarangheyoo.

"Kau benar-benar melebihkannya"  kataku pada orang yang duduk disampingku tepat setelah video barusan selesai.

"Kau tahu kita harus menciptakan drama yang menarik kan? lagi pula sebagian besar cerita adalah kebenaran" jawabnya santai.

"Terserahmu Tay, tapi aku sekali lagi berterimakasih atas bantuanmu"  kataku pada Taylor Swift, artis dunia yang sedang menggemparkan seluruh negeri. 

Saat ini aku sedang mengantarnya ke bandara karena sudah saatnya dia kembali ke negaranya. Dan jika kalian penasaran, iya dia adalah temanku dan aku cukup dekat dengannya.

Kami sudah sampai di bandara, namun masih menunggu barang yang sedang dikeluarkan oleh manajernya dari dalam bagasi. Oleh sebab itu, kami masih sempat bercengkrama sebentar di dalam van ini.

"Itu bukan masalah Sharon, kau tahu Ibumu banyak membantuku ketika kalian masih di US. Sampaikan pada ibumu bahwa aku merindukannya"  katanya sambil melihat barangnya yang sedang dirapikan oleh manejernya di luar van.

"Aku pasti akan menyampaikannya, dia pasti juga merindukanmu. Sekali lagi terimakasih,aku mencintaimu, sampai bertemu lagi Tay" Kataku saat melihat manajernya sudah memanggilnya dari luar van, sebagai tanda bahwa semuanya sudah siap.

"Aku juga mencintaimu, bye Sharon" - katanya, kemudian dia keluar dari van dan berlalu ke dalam bandara.

"Ayo kita pulang pak Kim" kataku kepada supirku setelah melihat Taylor yang sudah jauh dan dikerumuni paparazi.

"Apa tidak mau mampir dulu ke café milik Nayeon? Kau belum sarapan kan Mina?" Tanya Pak Kim. Aku berpikir sejenak kemudian menyetujuinya. Aku senang dikelilingi orang-orang yang peduli padaku.

Sepanjang jalan aku membaca berita terkait Tzuyu dan seperti yang diharapkan, komen-komen negatif mulai berganti menjadi dukungan dan itu cukup membuat hariku bahagia.

"Kau berhasil lagi Mina" kata Pak Kim yang sepertinya melihat ekspresi bahagiaku.

"Tentu saja, aku adalah Myoui" jawabku percaya diri, yang kemudian dijawab dengan tawa dari pak Kim.

"Kau benar-benar mirip ayah dan ibumu, kau memang seorang Myoui" jawabnya.

Pak Kim adalah sahabat ayahku di Korea, dia selalu membantu keluargaku dalam setiap kebutuhan. Bagiku sendiri, dia seperti sosok ayah keduaku. Dia selalu mendengar ceritaku dan tidak jarang memberi semangat dan dukungan. Dia juga melindungiku ketika ada yang mulai menggangguku. Seperti yang kubilang aku senang dikelilingi orang yang yang menyayangiku.

Sweet MIMOSA (MICHAENG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang