Chapter 38

112 10 0
                                    

"Aku akan menebusnya"

Itu kata yang ku dengar dari mulutnya.

Aku merasa malu dan sakit hati disaat yang bersamaan. Aku malu karena menganggap ini akan menjadi kencan sungguhan, dan sakit hati karena orang yang ku suka tidak menganggap kencan ini dengan serius.

Aku mempersiapkan semuanya, aku meminta Sana membeli pakaian baru untukku, aku meminta Nayeon unnie membantu memakaikan make up untukku, bahkan aku meminta saran kencan pada Jeongyeon unnie.

Tapi semuanya runtuh saat dia bilang kencan ini hanya sebagai Latihan buatku. Apa aku memang setidak menarik itu sampai dia bahkan tidak bisa berpura-pura ini seperti kencan sungguhan?

"Unnie ku mohon percayalah padauk. Aku sungguh hanya takut salah paham dengan maksud ajakanmu unnie" entahlah Chaengie tapi kata-katamu sekarang hanya terdengar seperti kalimat kasihan untukku.

"Lihat unnie aku bahkan menuliskan hal-hal apa saja yang harus dilakukan saat kencan" katanya sambil menunjukan notes di ponselnya. Bukankah itu membuktikan bahwa sejak awal kau memang hanya menganggap ini latihan untukku? Aku bahkan tidak bisa menjawabnya.

"Aku akan mematikan ponselku. Mulai sekarang ayo kencan sungguhan. Bukan untuk belajar, ataupun latihan. Ayo lakukan apa yang kita mau, ayo bersenang-senang unnie" katanya serius sambil memasukan ponselnya ke dalam tas. Namun aku masih tertunduk karena tidak tahu apakah harus percaya padanya atau tidak.

Tiba-tiba aku merasakan tanganku diraih.

"Daripada dengan kata-kata kujelaskan, aku akan membuktikan dengan tindakanku. Untuk sekarang aku tahu ingin melakukan apa" katanya sambil menarik tubuhku ke menuju ke suatu tempat.

...

"Unnie kenapa kau hebat sekali dalam hal ini?"

"Hahaha, kemarilah Chaengie, aku akan menangkapmu di sini"

"Tidak mau, ini terlalu menakutkan unnie" kata Chaeyoung yang masih mencoba menjaga keseimbangannya.

"Lihatlah bahkan anak-anak dapat melakukannya dengan baik" kataku sambil menunjuk anak-anak yang sedang bermain dengan riang di dekat kami.

"Ini pertama kalinya bagiku unnie, jadi jangan mengejekku" jawab Chaeyoung yang tampak takut sambil memegang pegangan di ujung. Aku pun berjalan menuju ke arahnya.

"Kalau begitu akan kupegang tanganmu. Percayalah kalau kau sudah terbiasa, ice skating adalah hal yang menyenangkan" kataku sambil mengulurkan tanganku untuk dipegangnya.

"Kau berkata begitu karena sudah ahli unnie. Kau pasti juga takut sepertiku pertama kali kan?" jawabnya sambil meraih tanganku. Aku menjawabnya dengan kekehan dan mulai menuntunnya ke tengah area ice skating.

"UNNIE... UNNIE PELAN-PELAN!!! Jangan lepaskan tanganku" katanya panik setelah kutambah kecepatan jalanku sedikit.

"Tentu saja tak akan kulepaskan Chaengie" jawabku.

"JANGAN TERLALU CEPAT UNNIE!!!" dia sangat menggemaskan, kami hanya berjalan seperti biasa tapi dia sudah sangat ketakutan. Aku pun melihat tanganku yang dipegang erat oleh dua tangannya seolah-olah hidupnya bergantung pada genggaman ini. Aku punya ide...

"Chaengie lihat ke sana" kataku sambil menunjuk kebelakangnya. Chaeyoung pun menengok yang membuat genggamannya tidak seerat tadi. Langsung saja ku lepaskan tangannya dan mundur menjauh darinya.

"UNNIE JANGAN BERCANDA!!" katanya panik yang masih berdiri terpaku diposisinya yang tadi.

"Kalau begitu kemarilah Chaengie" kataku mengejek dengan membuka tanganku seolah mengundangnya.

Sweet MIMOSA (MICHAENG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang