Chapter 61

64 9 0
                                    

Dia milikku.

Tidak ada yang boleh memilikinya selain aku!

"Jangan berpikir untuk memakannya! Nanti saat dramanya mulai kau akan protes karena strawberry mu sudah habis"

"Aku hanya memperhatikannya unnie. Aku hanya melihat warna merahnya... Teksturnya... Bintik-bintiknya..."

"Dia sudah tidak bisa ditolong"

"Dia bisa lebih parah dari ini Tzuyu unnie"

Saat ini Dahyun unnie, Tzuyu, dan Somi sedang berada di apartemenku. Aku mengajak mereka untuk menonton bersama episode pertama dari drama debut Hyewon. Aku sungguh menantikan tayangnya drama ini. Aku sangat bersemangat mengingat Hyewon yang sering kali dipuji oleh kru film. Ku harap drama ini bisa sukses besar.

"Jam berapa dramanya mulai?" tanya Tzuyu.

"Jam 8, yang artinya 1 jam lagi" jawabku sambil tetap memperhatikan strawberry yang menggiurkan di meja.

"Daripada kau terus menatap buah itu, lebih baik kau menceritakan apa yang terjadi saat kau pergi ke rumah Jeongnam unnie!" ucap Dahyun unnie.

"Iya benar unnie. Kita tidak sempat mendengar ceritanya karena terlalu sibuk akhir-akhir ini. Jadi ini saatnya kau menceritakannya. Kami tau kalian akhirnya berbaikan, tapi kami ingin detail kejadian apa saja di rumah Jeongnam unnie" sambung Somi.

Sial, padahal aku pikir karena sibuk mereka tidak akan menanyakannya. Tapi harusnya aku bisa memprediksikan ini terjadi, tiga orang ini tidak akan melepaskan momen ini begitu saja.

"Jangan melamun Chaeng. Kau terlihat seperti sedang memikirkan kegiatan dewasa yang kalian lakukan saat itu" kata Tzuyu tiba-tiba.

Kalimatnya tentu saja membuatku teringat dengan kejadian itu. Kejadian saat Jeongnam unnie mencium kedua pipiku. Aku benar-benar membeku saat itu, itu bukan hanya membuatku kaget tapi juga entah mengapa sangat bahagia.

"Ya Chaeyoung-ah kenapa wajahmu merah? Apa kalian benar-benar melakukan sesuatu saat itu?" oh sial, karena memikirkannya sekarang Dahyun unnie jadi curiga.

"Bukan begitu unnie, aku hanya memikirkan kegiatan kami bertiga saat itu"

"Bertiga?" tanya Somi penasaran. Aku belum menceritakan mereka tentang Kei-chan.

"Saat aku ke rumah Jeongnam unnie, dia sedang mengasuh anak saudaranya. Dan anak itu sangat menggemaskan, namanya Kei-chan" jelasku.

"Kei-chan?" tanya Tzuyu yang tampak seperti mengenal anak itu.

"Iya Kei-chan. Apa kau mengenalnya Tzuyu?" tanyaku.

"Tidak, hanya saja namanya terdengar seperti orang Jepang" jawab Tzuyu yang diikuti anggukan dari dua orang lainnya sambil melihat ke arahku untuk menantikan jawaban.

"Kau benar. Itu adalah anak saudaranya dari Jepang" jawabku yang kembali di jawab anggukan oleh mereka. Mereka tampak seperti mainan yang terus menerus mengangguk.

"Lalu apa hal menarik yang kalian bertiga lakukan?" kali ini Dahyun unnie yang bertanya.

"Banyak hal unnie. Kei-chan langsung nyaman denganku, jadi dia sangat senang saat ku gendong. Aku bahkan bermain kejar-kejaran dengannya. Dan juga..." tiba-tiba aku teringat saat Kei-chan menyuruhku dan Jeongnam unnie untuk berciuman. Gilanya, aku hampir melakukannya saat itu...

"Unnie mereka pasti melakukan yang tidak-tidak di sana. Bagaimana bisa dia melamun dan merona di tengah ceritanya?" aku dikagetkan oleh ucapan Somi.

"Kau benar Somi. Pasti terjadi sesuatu" jawab Dahyun unnie.

Sweet MIMOSA (MICHAENG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang