"Selamat ulang tahun Chaengie"
Dia saat ini berada di depanku. Gadis yang selalu hadir dalam mimpi indahku.
Penampilannya saat ini tepat seperti princess. Dia bukan hanya tampak menggemaskan seperti biasanya, aura dewasa dan sexynya pun sangat menonjol.
Warna merah muda juga sangat cocok padanya. Sebenarnya dia cocok dengan warna apa saja, tapi untuk malam ini, merah muda adalah warna yang paling tepat untuknya.
Dan bahkan aku belum mengagumi wajahnya. Tuhan sangat menyayanginya dengan memberikan paras seindah ini. Aku tidak pernah melihat orang sesempurna ini.
Mina, kau akan menjadi orang yang sangat beruntung jika bisa mendapatkan hati dewi di hadapanmu ini.
Aku melamun terlalu lama.
"Ini bunga cantik untuk wanita yang tercantik" akhirnya kuberikan bunga yang daritadi ku pegang kepadanya.
"Te-terima kasih unnie" jawab Chaeyoung terbata-bata. Apa dia tidak menyukai hadiahku?
"Apa kau menyukai kejutannya?" tanyaku ragu. Aku takut dia tidak suka.
"Aku sangat menyukainya unnie. Aku tidak pernah merasa seistimewa ini seumur hidupku. Aku benar-benar seperti princess sesuai mimpi masa kecilku. Ini sangat luar biasa unnie. Aku sangat bahagia" jawabnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Melihatnya sebahagia ini tentu saja membuatku sangat senang. Aku merasa telah mencapai suatu kesuksesan yang luar biasa dalam hidupku.
"Tapi kau pasti menghabiskan banyak uang untuk semua ini..."
"Mari nikmati hari ulang tahunmu tanpa memikirkan apapun Chaengie. Aku kenal pemilik tempat ini, jadi percayalah aku tidak mengeluarkan uang sebanyak itu" Chaeyoung pun terdiam sejenak dan kembali tersenyum padaku.
Ku rasa dia lega menyadari aku tidak mengeluarkan banyak uang untuk kejutan ini. Aku beruntung Sana sangat dekat dengan pemilik tempat ini, jadi aku tidak perlu membayar mahal.
"Kau benar-benar tampak seperti princess Chaengie" kataku jujur.
"Tentu saja, ratuku menyiapkan semua yang terbaik untukku" jawabnya menggemaskan.
Apa dia baru saja menyebutku ratunya? Apa itu berarti dia menganggapku spesial saat ini? Apa ini sudah saatnya aku menciumnya? Oke, mungkin itu sedikit berlebihan. Tapi aku sangat senang.
"Kalau begitu my princess. Bisakah aku mengajakmu dinner bersama?" tanyaku sambil menjulurkan tanganku.
"Tentu saja my queen" jawabnya dengan yakin sambil meraih tanganku.
Aaaaa ini sangat menyenangkan. Jantungku berdegub tidak karuan. Aku menyukai ide kata-kata dari Somi dan Tzuyu ini.
Ku tuntun dia ke tempat duduknya. Ku tarik agar dia bisa masuk dengan nyaman, dan saat dia sudah berdiri di depannya, ku dorong kembali mendekatinya agar dia dapat duduk dengan santai. Aku berjalan ke tempat duduk di depannya sambil tersenyum padanya.
Aku pun melihat ke arah para pelayanku sebagai kode bahwa dia sudah bisa menyajikan makanannya.
"Jeongyeon unnie memasak spesial untukmu hari ini Chaengie" ucapku padanya.
"Benarkah? Ulang tahunku benar-benar sempurna" katanya dengan mata berbinar, dia tampak sangat bahagia.
"Tentu saja hari ulang tahun yang sempurna, untuk dewi yang sedang berbahagia"
Ekspresi Chaeyoung tiba-tiba berubah sambil menatapku.
"Unnie. Apa Somi atau Tzuyu menyuruhmu berkata seperti itu dari tadi?" bagaimana dia bisa tau? Apa aku tidak meyakinkan? Apa aku terlihat memaksakan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet MIMOSA (MICHAENG)
FanfictionDunia tampak sangat menakutkan bagiku, menjadi pusat perhatian adalah mimpi terburuk buatku... Tapi entah mengapa aku menjadi tenang saat dia menggenggam tanganku, aku merasa mampu untuk menghadapi dunia saat berada dalam dekapannya... Namun dia yan...