Chapter 65

75 6 0
                                    


"Merasakan keajaiban"

"Apa itu benar-benar akan terjadi?" tanya Jeongnam unnie ragu.

Saat ini aku membawanya ke salah satu festival malam tradisional yang ada di Jepang. Aku menanyakan pada Aimi-chan tempat yang bagus untuk kencan, dan dia dengan semangat menyarankan tempat ini. Festival yang berada di bukit di luar kota Tokyo.

Waktu mendengar saran Aimi-chan, aku sempat menolak karena lokasinya yang berada di luar kota. Namun Aimi-chan yang adalah orang Jepang asli menunjukanku jarak antara tempat ini dan penginapan kami yang tidak terlalu jauh. 'Lagi pula kita akan syuting di pinggiran dan luar kota' bujukan dari Aimi-chan itulah yang meyakinkanku.

Begitulah rencanaku dibuat. Sempat ada perubahan dari rencana awal, Tzuyu juga sempat menentang saat dia tau itu saran dari mantan pacarku. Namun setelah aku menjelaskan semuanya, mereka menjadi mengerti dan mendukungku.

"Tentu saja unnie, kau belum pernah ke tempat seperti ini kan?" tanyaku saat melihat Jeongnam unnie yang masih ragu untuk masuk ke dalam.

Dia melihat ke arah festival yang ramai dan mukanya pucat menunjukan kekhawatiran. Aku tau dia memiliki kecemasan saat berada di tempat ramai. Aku pun langsung saja menggenggam tangannya yang tampak gemetar.

"Tenang saja unnie. Aku tidak akan meninggalkanmu" ucapku menenangkannya.

Perlahan tangannya yang mencengkramku kuat mulai dilonggarkan. Jeongnam unnie pun melihat mataku dalam kemudian menghembuskan napsanya panjang.

"A-ayo kita masuk. Aku percaya padamu Chaengie" jawabnya yang membuatku tersenyum bangga kepadanya.

Kami pun berjalan masuk sambil berpegangan tangan. Kami langsung ditawari oleh penjual-penjual yang ada di sana. Banyak hal yang ditawari, mulai dari jajanan, permainan, hingga barang-barang tradisional yang cantik.

Kami terus berjalan hingga akhirnya berhenti di depan salah satu tempat yang sangat ingin ku kunjungi. Penjualnya dengan cepat langsung menarik ku ke dalam sambil berbicara padaku. Dan saat aku sadar, bahasa Jepangku tidak sebaik itu.

Aku yang kebingungan ingin menjawab tiba-tiba dikejutkan oleh suara dari arah sampingku. Suaranya terdengar terbata-bata namun memiliki nada yang lembut dan menenangkan.

Aku mengalihkan pandanganku ke arah si pemilik suara. Mataku terpaku memandangnya sambil tetap menikmati suara merdunya di telingaku. Dia tampak tegang, namun nada bicaranya tetap terdengar ramah saat berbicara dengan sang penjual.

Dia kemudian mengangguk dan akhirnya mata kami bertemu "Kau mau sewa atau beli Chaengie?" dan akhirnya aku tersadar.

"Eh... apa maksudmu unnie?" tanyaku bingung dengan ucapannya.

"Kimono, kita disini untuk memakainya kan?" ucap Jeongnam unnie yang akhirnya menyadarkanku.

Benar, aku berhenti di toko ini tadi untuk menyewa kimono yang akan kita gunakan untuk jalan-jalan di sini. Aku benar-benar terhipnotis saat mendengar nada bicara Jeongnam unnie yang berbicara dengan bahasa Jepang tadi. Entah kenapa dia terdengar... sexy.

"Oh benar, aku ingin menyewanya saja" jawabku yang diikuti anggukan dari Jeongnam unnie.

Jeongnam unnie pun kembali berbicara dengan bahasa Jepang ke penjual itu. Dan sekali lagi, aku benar-benar terpesona mendengar suaranya. Ini sangat berbeda dengan saat dia berbicara bahasa Korea. Dia tampak lebih anggun dan elegan saat berbahasa Jepang. Suaranya pun terdengar lebih berat. Sekali lagi, dia terdengar sexy.

Jantungku pun ku rasa mulai berdebar lebih cepat. Apa ini normal? Atau aku semakin jatuh cinta padanya karena suaranya?

"Katanya kita boleh melihat-lihat dan memilih yang kita suka" ucap Jeongnam unnie yang sekali lagi menyadarkanku dari lamunanku.

Sweet MIMOSA (MICHAENG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang