Chapter 60

72 9 2
                                    

Secepatnya.

Itu kata dari pesan yang ku terima dari Momo tadi.

Saat ini aku sedang berada di jalan pulang. Untung saja syuting dibatalkan karena hujan, jadi aku bisa langsung pulang.

"Aku benar-benar bingung dengan mereka. Kenapa selalu tiba-tiba seperti ini?"

"Hahaha, tapi bukankah hanya kau yang disukai oleh dia, Mina-chan?" kata Pak Kim yang jelas tau maksud ucapanku.

"Iya, dia dan Sana seperti musuh bebuyutan" jawabku.

"Lagi pula sudah lama kau tidak menemuinya kan? Dia pasti merindukanmu" ucap Pak Kim lagi. 

Pak Kim ada benarnya, sudah berapa lama sejak terakhir aku menemuinya? 3 bulan? Atau mungkin 4? Entahlah. Aku penasaran sudah seperti apa ya dia sekarang?

"Ternyata kau juga merindukannya ya?" tanya Pak Kim yang ku balas dengan senyuman. Iya ku rasa aku juga merindukannya.

...

"Mina akhirnya kau di sini" aku disambut oleh suara Momo tepat setelah aku sampai.

"Kau sendiri? Dimana Hana-san?" tanyaku.

"Dia sudah pergi dari tadi. Dia hanya menitipkan benda kecil ini padaku untuk diberikan padamu" ucapnya sambil menyodorkan kepadaku.

"Jangan sebut dia benda kecil! Dia adalah keponakanmu!" marahku sambil menerima anak itu dari tangan Momo.

"Iya terserah kau, dia masih benda kecil" jawab Momo yang ku jawab dengan memutar mataku.

"Hai Kei-chan. Kau sudah sebesar ini. Apa kau merindukan Mimi?" aku merindukan anak ini. Dia adalah putri dari kakak Momo, umurnya baru sekitar 1 tahun setengah. Dan dia sangat menggemaskan.

"Lihat, dia langsung tersenyum saat bersama denganmu. Dari tadi dia terus merengek saat bersamaku. Dia baru diam saat ku berikan susu" protes Momo.

"Itu karena kalian tidak memperlakukannya dengan baik. Iya kan Kei-chan?" Kei-chan pun tertawa mendengar ucapanku.

"Ya ya, menjaga anak kecil bukan keahlianku. Jadi ku serahkan dia padamu ya Mina" Momo kemudian mengambil tasnya seolah bersiap untuk pergi.

"Kau mau kemana?" tanyaku.

"Tentu saja menyelesaikan pekerjaanku. Besok Hana akan menjemputnya. Kau libur kan akhir pekan besok?" aku menjawab pertanyaannya dengan anggukan.

"Baiklah, ku titipkan benda kecil berisik ini di sini ya. Terima kasih Mina, aku pergi dulu" aku pun mengiyakan dan membiarkan dia keluar.

Aku tidak masalah jika harus menjaga anak ini sehari. Dia cukup penurut saat bersama denganku.

"Enak saja dia bilang Kei-chan berisik. Kei-chan tidak berisik, Kei-chan adalah anak manis. Iya kan?" sekali lagi Kei-chan tertawa dengan ucapanku. Sudah ku bilang, dia adalah anak yang penurut dan menggemaskan.

Ting Tong...

Hm, Momo pasti melupakan sesuatu lagi. Tapi kenapa dia tidak langsung masuk saja? Apa dia lupa passwordku lagi?

Ting Tong....

Hahh, akhirnya dengan masih menggendong Kei-chan aku berjalan ke depan untuk membuka pintu.

"Apa lagi Mo... CHAEYOUNG?" aku dikejutkan dengan Chaeyoung yang berada di depan pintu rumahku.

"Mommy" ucap Kei-chan tiba-tiba sambil menjulurkan tangannya ke arah Chaeyoung.

Apa yang baru saja terjadi? Kenapa Chaeyoung di sini? Apa dia melihat Momo tadi? Dan kenapa Kei-chan tiba-tiba memanggilnya Mommy?

"Mommy" kata Kei-chan lagi dengan mendorong tubuhnya lebih keras ke arah Chaeyoung.

Sweet MIMOSA (MICHAENG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang