"Aku mengacaukan semuanya"
"Mina, kau sudah memperingatiku, tapi..."
"Tenangkan dirimu dulu Sana-chan" ucapku sambil mengelus rambutnya pelan sambil tetap memeluknya.
Hari ini Sana tidak masuk kerja, dan dia memintaku untuk datang ke rumahnya malam harinya. Aku tidak menyangka dia sekacau ini. Dan tentu saja aku sudah tau siapa penyebabnya.
Aku membiarkannya mengeluarkan emosi untuk beberapa saat.
"Ini sangat menyakitkan Mina" katanya setelah sudah merasa baikan.
"Apa ini tentang Tzuyu?" tanyaku memastikan.
Dia pun tertunduk dan mengangguk "Aku tau kau sudah memperingatiku. Aku juga bilang tidak akan terbawa perasaan. Tapi perlakuannya padaku akhir-akhir ini sangat spesial, dia bahkan mengajakku berkencan. Dia memperlakukan seperti ratu. Jadi... jadi aku..." ucapannya tertahan karena tangisan yang perlahan keluar lagi.
"Jadi bagaimana bisa aku menahan perasaanku? Dia membuatnya sangat mudah untuk jatuh cinta padanya. Aku pikir karena perlakuannya akhirnya kita berbagi perasaan yang sama. Jadi kemarin malam aku menyatakan perasaanku..."
"Akhirnya kenyataan menghantamku. Dia bilang dia tidak mencintaiku, dia bilang kita berhubungan hanya untuk memuaskan kebutuhan satu sama lain, dan dia bilang padaku untuk berhenti menemuinya secara pribadi. Dia membenciku Mina" katanya kemudian tangisannya pecah lagi.
Aku pun memeluknya kembali "Maafkan aku Mina, aku mengacaukan semuanya. Aku harusnya mendengarmu" katanya dalam dekapanku.
"Berhentilah meminta maaf. Kita tidak salah jika jatuh cinta pada seseorang. Hanya saja waktunya yang kurang tepat" kataku menenangkannya.
"Tapi Sana, aku sudah mengenal Tzuyu selama 8 tahun. Kita tidak selalu bersama, tapi aku tau dia tidak pernah memperlakukan seseorang seperti dia memperlakukanmu Sana-chan" Sana yang mendengar ucapanku langsung melepaskan pelukanku dan menatapku meminta penjelasan.
"Bukankah sudah beberapa minggu terakhir dia selalu tidur denganmu di sini?" tanyaku. Sana hanya menjawabku dengan anggukan.
"Bukankah artinya dia tidak pernah pergi bermain dengan wanita lain?" Sana pun menatapku kaget seperti baru menyadari sesuatu.
"Dia tidak seperti Tzuyu yang ku kenal. Tapi aku jauh lebih menyukai versi Tzuyu yang ini. Setiap kali aku melihatnya dia selalu terlihat bahagia, dan itu karenamu Sana-chan. Jadi harusnya aku berterima kasih karena membuat dia seperti itu"
"Tapi sekarang dia sudah membenciku Mina. Semuanya tidak akan sama lagi" katanya dengan nada sedih.
"Aku tidak mau memberimu harapan Sana-chan. Tapi berikan Tzuyu waktu, biarkan dia menyadari betapa berharganya dirimu" dia hanya menatapku setelah mendengar ucapanku.
"Untuk itu, biarku ceritakan mengenai temanku itu. Gadis hebat yang membuatku ingin menjaganya seperti adikku sendiri"
Flashback
"Mina-chan, Mama bilang mereka akan langsung ke hotel"
"Baiklah onii-chan, aku akan segera memilih yang ku suka, agar kita bisa segera pulang" saat ini aku sedang berada di salah satu mall di Taiwan. Aku mau membeli lego baru untuk koleksiku, dan aku ditemani oleh kakakku. Aku perlu ditemani kakakku karena aku tidak mengerti jalan di sini meskipun aku mengerti bahasanya. Dan aku juga tidak teralalu nyaman untuk berbicara dengan bodyguardku.
Aku yang sedang mencari-cari, tidak sengaja melihat seorang wanita yang memasukan lego dengan ukuran yang tidak terlalu besar ke tasnya.
"Ada apa princess?" tanya kakakku, kemudian aku hanya menunjuk ke arah wanita yang sedang memasukan lego ke dalam tasnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet MIMOSA (MICHAENG)
Fiksi PenggemarDunia tampak sangat menakutkan bagiku, menjadi pusat perhatian adalah mimpi terburuk buatku... Tapi entah mengapa aku menjadi tenang saat dia menggenggam tanganku, aku merasa mampu untuk menghadapi dunia saat berada dalam dekapannya... Namun dia yan...