"Ada yang ingin aku bicarakan"
"Ada apa Chaengie?"
"Ku mohon jangan memberitahukan siapapun tentang kejadian di restoran waktu itu unnie"
Flashback
"Jeongnam unnie?"
"Chae-Chaeyoung?"
"Apa yang kau lakukan di sini?"
"A-aku sedang menunggu seseorang" jawab Jeongnam unnie.
"Siapa orang itu unnie?" tanyaku yang masih penasaran, siapa yang mengajak Jeongnam unnie di restoran semahal ini?
"Temanku, tapi tampaknya dia tidak bisa datang ke sini" jawab Jeongnam unnie setelah mengetik sesuatu di ponselnya. Tampaknya orang yang mengajaknya ke sini baru saja membatalkannya.
Siapa orang yang berani membuat Jeongnam unnie menunggu dan membatalkan seenaknya seperti ini? Aku tidak terlalu tau banyak tentang teman Jeongnam unnie, tapi tampaknya aku punya satu nama...
"Apa orang itu adalah Christopher Bang?" aku harus memastikannya.
"Ehh?" Jeongnam unnie tampak kaget dengan pertanyaanku.
"Temanmu yang kau tunggu. Apa dia adalah wakil presiden di perusahaan kita?" aku memperjelas pertanyaanku.
"Ahh, ya kau benar Chaengiee. Aku janji dengan Chan, dia adalah teman yang tadinya akan ku temui di sini" jadi benar dia ya. Aku sudah tidak menyukainya, bagaimana bisa dia menelantarkan Jeongnam unnie seperti ini? Apa dia tipe laki-laki yang suka memainkan perasaan wanita? Tapi apapun alasannya aku tidak menyukainya.
"Chaengiee?" aku tersadar dari lamunanku setelah mendengar panggilan dari Jeongnam unnie.
"Kalau begitu aku yang akan menemanimu malam ini unnie!" Jeongnam unnie tersenyum mendengar jawabanku. Apapun alasan laki-laki itu tidak datang ke sini, dia menyia-nyiakan hal terbaik yang mungkin dia dapatkan. Dan aku tetap tidak menyukainya!
"Terima kasih Chaengiee" ucapnya dan sekali lagi menunjukan gummy smilenya. Christopher, Chan, atau siapapun namamu. Kau sangat bodoh karena melewatkan kesempatan melihat senyuman malaikat ini.
"Apakah kalian sudah siap memesan nona-nona?" lomba saling tatap kami akhirnya diakhiri oleh pertanyaan pelayan yang bersiap menerima pesanan.
Jeongnam unnie yang daritadi memegang menu, akhirnya kembali melihat ke menu itu. Namun, setelah beberapa saat dia tampak masih belum bisa menentukan.
"Apa kau mau aku yang pilihkan untukmu unnie?" tanyaku.
Jeongnam unnie tampak sedikit terkejut dengan penawaranku "Tolong pilihkan untukku Chaengie" dia akhirnya mengiyakan.
Aku pun memesan hidangan yang disarankan oleh Somi. Dia tampak bersemangat saat akan datang ke sini. Dia bilang dia ingin mencoba hidangan ini, jadi ini pasti enak. Setidaknya untuk selera orang kaya seperti Jeongnam unnie.
"Aku tidak tau kau mengerti banyak soal makanan Chaengiee. Kau memilih hidangan yang terbaik" puji Jeongnam unnie. Aku pun membalasnya dengan tersenyum bangga. Aku harus berterima kasih pada Somi nanti.
"Jadi apa yang kau lakukan di sini Chaengiee?" pertanyaan Jeongnam unnie akhirnya menyadarkanku. Aku di sini untuk membantu Tzuyu.
Aku pun mengalihkan pandangan ke meja Tzuyu. Dan di sana ku lihat Sana unnie yang sedang menangis sambil menatap Tzuyu. Sedangkan Tzuyu, dia nampak bingung, dia seperti kehilangan arah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet MIMOSA (MICHAENG)
FanfikceDunia tampak sangat menakutkan bagiku, menjadi pusat perhatian adalah mimpi terburuk buatku... Tapi entah mengapa aku menjadi tenang saat dia menggenggam tanganku, aku merasa mampu untuk menghadapi dunia saat berada dalam dekapannya... Namun dia yan...