Chapter 67

70 7 1
                                    

Kami berciuman.

Atau lebih tepatnya aku menciumnya.

Matannya begitu bersinar sampai membuatku terhipnotis. Hidungnya yang lancip menyempurnakan keindahan parasnya. Dan bibirnya berkilauan seakan mengundangku untuk merasakan rasa manis darinya.

Akhirnya aku menyadarinya, aku menyadari perasaan itu. Aku merasakannya, aku jatuh cinta pada Jeongnam unnie.

Entah sejak kapan, tapi ku rasa aku sudah merasakannya dalam waktu yang lama. Mungkin sejak ulang tahunku, mungkin sejak kencan pertama kami, atau bahkan mungkin sejak pertama kali kami bertemu.

Tapi itu tidak penting, yang penting sekarang aku sudah tau jawaban pertanyaanku. Dan aku ingin menikmati momen ini. Bersama orang yang ku cintai, bersama Jeongnam unnie.

Perlahan ciuman kami pun terlepas. Mata yang daritadi terpejam akhirnya ku buka, aku begitu senang saat mendapati bidadari ini berada di hadapanku. Meskipun cahaya di tempat ini minim, aku dapat dengan jelas melihat wajah cantiknya, wajah yang ku rasa akan hadir di mimpiku malam ini.

"Chae..."

"Unnie..."

Kami tidak sengaja berbicara disaat yang sama.

"Kau duluan saja Chaengie" kata Jeongnam unnie.

Aku pun mengangguk karena memang harus aku yang lebih dulu. Aku takut dia salah mengartikan ciuman kita tadi. Aku harus menjelaskannya.

"Unnie, kau cantik sekali di bawah sinar bulan..." ku jeda ucapanku untuk mempersiapkan diri.

"Hanya itu Chaengie?" tanya Jeongnam unnie dengan raut wajah kecewa.

Aku langsung menggelengkan kepalaku cepat.

"Bukan unnie, aku hanya sedang mempersiapkan diri" jawabku panik, yang untung saja berhasil merubah ekspresi wajah kecewa Jeongnam unnie.

"Soal yang tadi..." aku meraih tangannya dan ku taruh di jantungku.

"Kau bisa merasakan detak jantungku unnie? Ini selalu berdetak tidak karuan saat bersama denganmu. Kau selalu menjadi pusat perhatian bagiku. Aku selalu memikirkanmu saat kau tidak ada di sampingku. Dan itu selalu membuatku bertanya-tanya" Jeongnam unnie tampak kebingungan mendengar ucapanku.

"Aku mengajakmu berkencan untuk bisa menemukan jawabannya. Apakah itu benar seperti yang orang-orang bilang? Apa itu benar seperti yang ku pikirkan? Dan di momen ini aku menemukan jawaban yang ku cari"

"Setelah aku menemukan jawabannya, aku memiliki rasa penasaran baru. Apakah ini akan berhasil? Apakah aku tidak akan mengacaukannya? Keep me guessing, how the story unfolds with you?"

Iya ini momennya, aku akan menyatakan perasaanku padanya sekarang.

"Tapi ku rasa aku akan mengetahuinya seiring waktu berjalan. Untuk sekarang, ku rasa pilihan terbaik adalah untuk memulainya"

"Jeongnam unnie.... Aku..."

"AAAAAAA"

Ucapanku terhenti saat aku mendengar teriakan dari belakang kami. Aku dan Jeongnam unnie sontak langsung berbalik, dan betapa terkejutnya kami mendapati siapa di sana...

"SANA UNNIE? TZUYU?"

"Kau tidak apa baby?... Oh, hai Chaeyoung, hai Jeongnam unnie" mataku terbelalak melihat mereka. Tzuyu saat ini sedang membantu Sana unnie yang terbaring di tanah. Ku rasa teriakannya tadi karena dia terjatuh.

"Apa yang kalian lakukan di sini?" tanyaku heran, namun belum sempat mereka jawab...

"Kalian ketahuan? Sudah ku bilang jangan terlalu dekat, Tzuyu-ya!"

Sweet MIMOSA (MICHAENG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang