Chapter 77

52 6 0
                                    

"Diculik"

"Kau tidak merasa trauma karena diculik unnie?" tanyaku sekali lagi pada orang di depanku.

"Ohh, tidak Chaeyoung-ah. Aku tidak apa-apa" jawab Dahyun unnie.

Aku baru mengunjungi Dahyun unnie di rumah sakit. Dua hari lalu dia diculik oleh orang yang menerornya. Tapi untung saja dia diselamatkan oleh dua gadis Jepang yang tidak sengaja melihat api di gedung itu, begitulah kata mereka saat di interview.

"Somi dan Tzuyu baru bisa datang sore nanti unnie, tidak apa kan kalau aku datang sendiri seperti ini?" tanyaku pada Dahyun unnie.

Tidak memberikan jawaban, Dahyun unnie hanya duduk termenung sambil melihat ke bawah.

"Unnie" panggilku, yang masih tidak mendapatkan respon.

"Dahyun unnie" panggilku sedikit lebih keras.

"Ohh, ada apa Chaeyoung-ah?' tatapannya terlihat kosong, apa yang terjadi padanya? Apa dia masih trauma dengan penculikan kemarin?

"Kau yang ada apa unnie? Apa kau masih trauma? Apa perlu ku panggilkan dokter unnie?" tanyaku benar-benar khawatir akan kondisinya.

"Maafkan aku, aku tidak sedang memikirkan kejadian waktu itu. Aku sedang memikirkan hal lain" jawabnya yang membuatku bingung.

"Memikirkan hal lain? Apa yang kau pikirkan unnie?" tanyaku lagi.

"Apa yang mereka beritakan tentangku? Siapa yang menyelamatkanku?" kenapa dia bertanya seperti itu?

"Kau diselamatkan oleh dua gadis Jepang yang tidak sengaja melihat api yang mulai berkobar di gedung itu unnie. Saat mereka masuk, mereka mendapati kalian bertiga pingsan dengan posisi kau diikat dan dua orang itu terbaring di lantai. Begitulah kata mereka di berita" jawabku.

Berita Dahyun unnie diculik tentu saja menjadi topik hangat. Dahyun unnie merupakan salah satu penulis lagu ternama, jadi kasus penculikannya cukup menggemparkan publik.

"Begitu ya, tidak ada namanya di sana?" aku semakin bingung dengan Dahyun unnie.

"Namanya? Siapa yang kau maksud?" tanyaku.

"Chaeyoung-ah, yang di berita itu tidak sepenuhnya benar. Mungkin iya dua gadis Jepang itu yang menyelamatkanku dari kebakaran. Tapi yang menyelamatkanku dari dua penculik itu bukanlah mereka" jawaban Dahyun unnie tentu saja membuatku terkejut.

"Kalau bukan mereka lalu siapa unnie?"

"Momo unnie. Dia yang menyelamatkanku"

"Momo unnie? Tapi kenapa dua gadis Jepang itu tidak menemukannya di sana unnie?" aku semakin bingung dengan kejadian ini. Apa mungkin dua gadis Jepang itu melihat Momo unnie tapi tidak mau memberitahunya ke media?

"Entahlah Chaeyoung-ah. Yang aku ingat dia tertusuk untuk menyelamatkanku, lalu dia menghajar dua penculik itu dan aku pingsan dipelukannya" jawab Dahyun unnie.

"Tertusuk? Lalu bagaimana keadaan Momo unnie? Apa dia tidak apa-apa? Apa dia sudah ke sini unnie?" tanyaku yang khawatir mendengar jawaban itu.

Namun bukan jawaban yang ku dapat, malah tangisan dari Dahyun unnie. Aku pun semakin panik melihat responnya. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Unnie? Apa Momo unnie tidak apa-apa? Kenapa kau menangis?" tanyaku lagi.

"Aku mengacaukannya Chaeng. Aku menyakiti Momo unnie" jawabnya.

"Unnie, aku tidak mengerti. Apa luka tusukannya separah itu?" Dahyun unnie hanya menggeleng sambil tetap menangis.

"Luka tusukannya tidak apa-apa. Dia datang ke sini kemarin, dan aku bisa melihat dia baik-baik saja"

Sweet MIMOSA (MICHAENG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang