"Pilihan pertamaku"
"Aww, itu sangat menyentuh Tzuyu-ya" kataku setelah Tzuyu menyelesaikan ceritanya.
Tzuyu baru saja bercerita tentang bagaimana dia yang dulunya tidak percaya dengan namanya cinta akhirnya bisa merasakan itu. Dia menceritakan bagaimana orang itu membuatnya merasakan hal yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Orang yang adalah cinta pertamanya, dan akan selalu menjadi pilihan pertamanya.
"Tzuyu-ya aku bisa membuatkan lagu untukmu. Apa kau mau?" tanya seseorang yang sedang bersama ku dan Tzuyu di ruangan ini.
"Apa aku bisa berfoto denganmu lagi Tzuyu unnie?" ucap seseorang yang juga sedang bersama dengan kami.
Hari ini aku mengundang Tzuyu untuk datang ke apartemenku. Setelah minum malam itu, hubungan kami menjadi semakin dekat. Tzuyu bahkan menceritakan masa lalunya, termasuk orang yang membawanya ke dunia ini, orang yang membuatku penasaran tapi tidak ku tanya lebih lanjut. Namun dari ceritanya akhirnya aku mengerti dari mana pola pikirnya itu dibentuk. Aku senang akhirnya dia bertemu dengan Sana unnie.
"YA Somi! Berhentilah, kau membuat Tzuyu tidak nyaman!" tegurku pada Somi. Dia dan Dahyun unnie langsung datang ke apartemenku setelah tau Tzuyu akan ke sini. Aku menyesal memberi tahu mereka.
"Apa maksudmu Chaeyoungie? Jika kita berkumpul dengan teman, sudah sewajarnya kita banyak berfoto. Bukankah kau yang paling tau tentang itu?" anak ini selalu tau cara menjadi menjengkelkan.
"Aku memang suka berfoto, tapi Tzuyu di sini adalah tamu. Dia akan merasa risih..."
"Aku tidak apa-apa Chaeyoung-ah. Kemarilah berfoto denganku Somi-ya" ucap Tzuyu memotong ucapanku dan mengiyakan perkataan Somi.
"Aku juga ikut" Dahyun unnie pun menuju ke arah mereka.
"Lihatlah, ini adalah hal yang normal dalam pertemanan untuk berfoto bersama. Jadi Chaeyoung-ssi, karena kau merasa canggung, bisakah kau mengambil gambar pertemanan kami ini?" aku hanya menatap Somi tak percaya.
"YA! Ini rumahku. Dan kalian bisa saling berkenalan karena aku" kataku.
"Kau tidak memahaminya Chaeyoung-ssi. Ini bukan tentang seberapa lama kalian saling mengenal, tapi seberapa dekatnya kalian. Dan kau yang masih merasa canggung di sini. Artinya kau bukan bagian dari circle kami" aku benar-benar dibuat speechless oleh anak ini.
"YA Bocah! Kemari kau!" ucapku kemudian mengambil bantal dan mengejarnya.
"DAHYUN UNNIE, TZUYU UNNIE. TOLONG AKU!! ADA KURCACI MENGAMUK!!" teriak Somi kemudian berlari ke arah mereka. Tapi apa katanya? Kurcaci?
"APA KATAMU?? KEMARI KAU BOCAH!!" aku berlari mengejarnya dan sambil mencoba melempar bantal ditanganku.
"Unnie tolong aku!" Somi mencoba bersembunyi di balik Dahyun unnie.
"Tzuyu-ya, maafkan dua anak ini ya. Mereka memang selalu seperti ini. Aku selalu disusahkan oleh tingkah mere..."
BUKKK...
Oh sial, bantal yang ku lempar malah mengenai Dahyun unnie.
"Kalian berdua..." Dahyun unnie tampak menahan emosinya.
"INI PERAAAAAANG!!!"
"AAAAAA!!!!"
...
"Mari akhiri... Hahh... Hahh..." kata Dahyun unnie ngos-ngosan yang dijawab anggukan oleh kami bertiga.
"Aku akan mengambil minum... Hahh... Hahh..." aku kemudian beranjak ke dapur untuk mengambil minuman. Ku rasa kita semua lelah setelah perang bantal yang entah berapa lama tadi. Lucunya bahkan Tzuyu juga ikut perang bodoh itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet MIMOSA (MICHAENG)
FanfictionDunia tampak sangat menakutkan bagiku, menjadi pusat perhatian adalah mimpi terburuk buatku... Tapi entah mengapa aku menjadi tenang saat dia menggenggam tanganku, aku merasa mampu untuk menghadapi dunia saat berada dalam dekapannya... Namun dia yan...