"Aku membenci kalian"
"Hei, setelah kalian berciuman kau memegang dada Chaeyoung. Jadi bukan salahku jika mengira kalian akan melakukan hal mesum" jawaban Sana yang tentu saja membuatku menganga.
"Tidak semua orang berpikiran mesum sepertimu Satang!!" marahku.
"Lalu apa artinya? Kenapa kau meremas dada Chaeyoung?" meremas? Itu yang dia lihat?
"Yang pertama, aku tidak meremas dadanya, aku hanya merasakan jantungnya. Yang kedua, itu karena dia ingin menunjukan perasaannya. Dan yang ketiga, teriakanmu sangat tepat timingnya saat Chaeyoung akan mengatakan sesuatu padaku Satang!" jawabku sambil masih marah pada Sana.
"Jika Mina bicara sepanjang itu dengan nada marah, ku rasa kau benar-benar mengacaukannya Satang" ucap Momo yang dari tadi hanya memperhatikan kami.
"Kau benar, jadi ku mohon bantu aku Momoring" aku terus menatap Sana dengan tajam.
"Tidak selamatkan dirimu sendiri. Aku tidak mau berdebat dengan Mina yang seperti ini" jawab Momo.
Kemudian aku berbalik ke arah Momo dan menatapnya tajam.
"Lalu kenapa kau juga ikut memata-matai kencanku Momoring? Aku paham jika itu Sana, tapi kau?" tanyaku masih dengan nada marah.
"Itu adalah ide Tzuyu dan Dahyun, dan Dahyun tidak mau menjadi orang ketiga diantara Tzuyu dan Sana jadi..."
Aku memberikannya tatapan yang semakin tajam.
"Aku minta maaf Mitang" ucap Momo sambil membungkukan badannya.
"Haahhh, sudahlah, semua sudah terjadi. Mereka sudah jauh, jadi ayo aku juga harus mengganti kimono ini" aku akhirnya pasrah.
"Tapi kau terlihat cantik dengan kimono ini Mitang..."
"Aku tidak akan memaafkanmu hanya karena kau bilang aku cantik Satang" aku langsung memotong ucapan Sana karena tau arahnya. Sana cemberut setelah ku potong seperti itu.
Kami pun mulai berjalan berdampingan menuju ke arah festival.
"Apa kau menikmatinya?" aku mengarahkan pandanganku ke Momo yang sedang bertanya sambil menatapnya bingung.
"Kencanmu, apa kau senang berkencan dengan Chaeyoung?" Momo jarang bertanya seperti ini, jadi ku rasa dia benar-benar tulus menanyakannya.
"Sangat senang. Aku tidak pernah menyangka bisa melakukan hal-hal seperti tadi. Berkat Chaeyoung aku menjadi percaya diri. Berkat Chaeyoung, aku bisa melihat hal baru. Berkat Chaeyoung, aku bisa merasakan perasaan yang tidak pernah ku bayangkan. Jadi iya, aku sangat menikmati kencan ini" jawabku.
"Kau terlihat sangat bahagia Mitang" kali ini Sana yang berucap.
"Iya, aku sangat bahagia" aku tersenyum dengan lebar sambil menjawab Sana.
"Syukurlah kalau begitu. Maaf sudah membuntuti kalian, tapi aku juga ingin mengamatinya secara langsung. Dan aku tidak menyangka bisa melihatmu seperti ini lagi. Kau terlihat seperti Mina kecil kami yang dulu. Mina yang pemalu tapi bersemangat untuk mencoba hal baru, Mina yang risih dan takut saat berada di keramaian, Mina yang berani menunjukan perasaannya di tempat umum. Ini sangat berarti bagiku Mina..."
"Momoring?" aku memotongnya saat melihat air mata menetes di pipinya. Ini pertama kalinya setelah sekian lama sejak aku melihat Momo menangis.
Mereka selalu seperti ini, Momo dan Sana, aku selalu merasa seperti adik mereka yang berharga. Bersama mereka aku selalu merasakan kehangatan. Dan untuk melihat Momo yang menangis untuk ku seperti ini, aku...
"Aku menyayangimu Momoring" aku langsung memeluk Momo dengan sangat erat.
Aku kemudian melihat Sana yang menatap kami dengan senyuman yang sangat tulus "Kemarilah Satang, aku juga menyayangimu" ucapku sambil membuka tanganku lebih lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet MIMOSA (MICHAENG)
Fiksi PenggemarDunia tampak sangat menakutkan bagiku, menjadi pusat perhatian adalah mimpi terburuk buatku... Tapi entah mengapa aku menjadi tenang saat dia menggenggam tanganku, aku merasa mampu untuk menghadapi dunia saat berada dalam dekapannya... Namun dia yan...