Chapter 72

66 7 0
                                    

Dia sedang jatuh cinta.

Itu pasti yang dipikirkan orang saat melihatku sekarang.

Aku sedang menstalking instagram Chaengie. Dia sangat cantik dan menggemaskan, kenapa tidak ku lakukan dari dulu ya?

"Mitang apa kau butuh bantuan psikolog?" tanya Sana yang baru saja sampai bersama Nayeon unnie.

"Kalian baru sampai?" tanyaku yang baru sadar kehadiran mereka.

"Kami sampai sudah cukup lama sampai melihatmu senyum-senyum sendiri ke ponselmu. Apa kau sedang chatting dengan Chaengiemu?" tanya Sana. Aku berharap seperti itu, tapi tidak bisa. Aku merindukannya.

"Chaeyoung sedang bersama dengan teman-temannya merayakan ulang tahun Dahyun. Aku tidak mau mengganggu kesenangan mereka" jawabku.

"Oh iya, tadi Tzuyu juga bilang akan pergi ke rumah Dahyunie. Lalu kau kenapa senyum-senyum sendiri" tanya Sana.

Aku tidak mau bilang kalau aku sedang menstalking instagram Chaeyoung. Dia akan sangat berisik jika mengetahui itu.

"Dia sedang menstalking instagram Chaeyoung Sana. Biarkan dia sendiri" aku lupa jika ada Nayeon unnie di sini.

"Unnie berhentilah membaca pikiranku dan mengatakan itu ke semua orang!" protesku.

"Hahaha, iya iya, maaf Mina-chan" aku tidak mau berkomentar, nanti Nayeon unnie akan membaca pikiranku lagi.

"Benarkah kau bisa membaca pikiran seseorang unnie?" tanya Sana yang terlihat bersemangat.

"Aku bisa melakukan banyak hal Sana-chan" jawab Nayeon unnie.

"Kalau begitu coba baca pikiranku unnie" Sana memang suka melakukan sesuatu yang kekanak-kanakan.

"Hmm... Kau sedang memikirkan melakukan hal kotor dengan Tzuyu" mataku langsung terbuka lebar mendengar itu.

"Unnie!" protes Sana.

"Tapi kau memikirkan itu kan?" tanya Nayeon unnie. Apa-apaan mereka berdua?

"Setelah kau mengatakannya aku jadi memikirkannya" iya, mereka berdua sangat aneh.

"Oh semuanya sudah di sini?" ucap Jeongyeon unnie yang baru saja sampai. Aku terselamatkan dengan kehadirannya.

"Im Jeongyeon, aku merindukanmu" kata Nayeon unnie kemudian berlari ke istrinya.

Melihat Nayeon unnie yang berlari ke arahnya, Jeongyeon unnie langsung saja menghindar.

"Ya Im Jeongyeon! Apa kau tidak mencintaiku lagi?" dan drama keluarga ini dimulai.

Jeongyeon unnie menghembuskan napas panjang kemudian berkata "Kemarilah Nabong"

Mendengar itu Nayeon unnie langsung saja melompat kepelukan istrinya.

"Tumben pertengkaran kalian cepat selesai?" tanya Sana yang tepat seperti pemikiranku. Mereka biasanya perlu waktu paling cepat 30 menit saling beradu mulut. Sebelum akhirnya berpelukan seperti ini.

"Ada hal penting yang harus kita bahas. Aku tidak mau menanggapi kelinci yang bawel" jawab Jeongyeon unnie sambil tetap memeluk istrinya.

"Apa maksudmu aku bawel..."

Nayeon unnie mencoba melepaskan pelukan mereka. Tapi sebelum dia sempat, Jeongyeon unnie sudah menariknya kembali.

"Aku hanya bercanda istriku yang paling cantik di dunia. Sudah ya" kata Jeongyeon unnie sambil mengelus rambut istrinya pelan.

Entah kenapa aku merasa adegan ini sangat romantis. Mereka sudah cukup lama menikah, tapi mereka masih saling mencintai seperti baru pertama kali merasakannya.

Sweet MIMOSA (MICHAENG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang