"Benar, itu mereka"
"Dahyun unnie! Momo unnie!" panggilku setelah tadi sempat ragu dengan apa yang ku lihat.
Hari ini Hyewon sedang syuting di sungai Han. Dan setelah syuting tim kami sepakat untuk sedikit bersantai di sini untuk menikmati pemandangan sungai Han di malam hari.
Aku dan Jeongnam unnie disuruh untuk membeli ramyeon untuk tim kami. Tapi dalam perjalanan aku tidak sengaja melihat orang yang tampak mirip seperti Dahyun unnie. Aku awalnya ragu karena melihat orang itu bergandengan tangan dengan seorang wanita, tapi setelah melihat sosok yang digandengnya tampak mirip seperti Momo unnie, membuatku merasa ada kemungkinan itu Dahyun unnie.
Dan benar, itu adalah Dahyun unnie dan Momo unnie yang entah kenapa berada di sungai Han di malam hari, berduaan, sambil bergandengan tangan.
"Aku tadi sempat ragu, ternyata benar itu kalian Dahyun unnie dan Momo unnie" ucapku.
"Apa yang kalian lakukan di sini Chaeyoung-ah?" tanya Dahyun unnie.
"Kami baru selesai syuting di sini. Sekarang aku dan Jeongnam unnie mau membelikan ramyeon untuk tim kami di minimarket itu" jawabku.
"Benarkah? Aku dan Momo unnie juga mau membeli minum di sana. Ayo berjalan bersama" kata Dahyun unnie yang dijawab anggukan olehku. Kami pun mulai berjalan bersama menuju ke minimarket itu.
Aku kembali melihat mereka. Layaknya aku dan Jeongnam unnie yang bergandengan tangan, Dahyun unnie juga tidak melepaskan tangannya dari genggaman Momo unnie.
Kalau aku jelas melakukan ini karena tidak mau Jeongnam unnie cemas di tengah keramaian. Lebih dari itu, aku juga aku menyukai Jeongnam unnie, jadi memegang tangannya adalah kesenangan tersendiri buatku. Tapi Dahyun unnie dan Momo unnie tidak punya alasan untuk melakukan ini bukan? Apa yang sebenarnya terjadi?
"Apa yang kalian lakukan di sini Dahyun unnie?" aku akhirnya bertanya karena penasaran.
"Aku hanya sedang mencari inspirasi untuk lagu baru yang sedang ku tulis, jadi aku ingin ke sini. Tapi Momo unnie tidak mau aku sendiri dan begitulah kami bisa berduaan di sini" jawab Dahyun unnie yang membuatku bingung. Kenapa Momo unnie tidak mau Dahyun unnie sendiri?
"Tentu saja aku tidak mau kau sendiri setelah mendapat ancaman itu" ucapan Momo unnie semakin membuatku bingung. Apa maksudnya?
"Ancaman?" tanyaku.
"Iya, ancaman. Apa Dahyunie tidak mengatakan apa-apa pada kalian?" aku menggelengkan kepala setelah mendapat pertanyaan yang membingungkan itu dari Momo unnie.
"Itu bukan hal serius. Dia tidak akan berani berbuat apa-apa juga" kata Dahyun unnie.
"Tidak! Itu tetap ancaman, aku akan menjagamu setiap saat" protes Momo unnie.
"Tunggu sebentar. Apa yang sebenarnya terjadi?" tanyaku memotong pembicaraan mereka berdua. Aku benar-benar tidak paham kondisinya.
"Kalian ingat berita agensi yang baru saja bangkrut? CEOnya menyalahkan Dahyunie atas itu, dan mulai mengancam Dahyunie" jawab Momo unnie.
"Iya aku ingat beberapa hari lalu ada agensi yang bangkrut karena artisnya terlibat masalah. Tapi bukankah itu tidak ada hubungannya dengan Dahyun unnie?" tanyaku yang masih heran.
"Kalian tau lagu ciptaanku yang membuat salah satu boygroup mendapatkan first win mereka?" ucap Dahyun unnie.
"Iya aku ingat. Mereka bahkan memposting rasa terima kasih mereka kepadamu di sosial media mereka" jawabku. Aku ingat hari itu Dahyun unnie tampak sangat gembira saat tau lagunya membantu boygroup itu mendapatkan kemenangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet MIMOSA (MICHAENG)
Fiksi PenggemarDunia tampak sangat menakutkan bagiku, menjadi pusat perhatian adalah mimpi terburuk buatku... Tapi entah mengapa aku menjadi tenang saat dia menggenggam tanganku, aku merasa mampu untuk menghadapi dunia saat berada dalam dekapannya... Namun dia yan...