Ayo fokus.
Kataku pada diri sendiri sejak pagi tadi, hal itu terus mengganggu pikiranku.
Flashback
"Mina, apa yang membuatmu tersenyum seperti itu?"
"Apa maksudmu unnie?"
"Kau terus melihat ponselmu dan tidak berhenti tersenyum, seperti orang yang sedang jatuh cinta" mendengarnya aku pun menghentikan senyumanku.
"Jatuh cinta?" tanyaku padanya.
"Iya, perasaan yang wajar dimiliki manusia" jelasnya yang tentu saja tidak membantu.
"Aku tahu itu. Maksudku, kenapa kau mengatakanku sedang jatuh cinta unnie?" tanyaku memperjelas.
"Kau mengetik sesuatu di ponsemu, lalu terdengar bunyi notifikasi dan kau terus tersenyum saat membacanya. Kau seperti baru saja menerima pesan dari orang yang kau cintai" jelasnya lagi. Apa aku sungguh sedang jatuh cinta?
"Jeongyeon unnie..."
"Hmm?"
"Bagaimana rasanya saat sedang jatuh cinta?"
"Oh, jadi kau tidak memahaminya ya? pantas saja kau tidak sadar perasaanmu pada Chaeyoung"
"Ehh?"
"Berhentilah berpura-pura, aku yakin Chaeyoung yang sedang mengirimimu pesan. Mungkin bahkan dia mengajakmu berkencan" dari mana dia tahu semua itu? Dia terdengar seperti istrinya.
"Jatuh cinta ya? Bagaimana aku menjelaskannya yaa..." katanya berpikir sejenak.
"Jatuh cinta adalah perasaan yang menarik, perasaan yang melawan semua logika, dan kita bisa melakukan hal bodoh bahkan luar biasa karenanya. Ketika kita jatuh cinta orang itu selalu mengganggu pikiran kita kapanpun dan dimanapun. Segala hal yang ada seperti selalu berhubungan dengannya. Bertemu dengannya adalah hal yang selalu ingin dilakukan, dan waktu akan terasa lama jika tidak ada kehadirannya di sisimu" jelas Jeongyeon unnie.
"Ketika bertemu dengannya entah mengapa jantung kita akan mulai berdebar. Mendengar suaranya akan terasa sangat menenangkan. Pegangan tangannya mampu memberi kekuatan yang sangat luar biasa. Kita seperti dapat melakukan segalanya saat berada di dekapannya. Semuanya terasa indah, bahkan kita akan berharap waktu untuk berhenti dan membiarkan momen ini berlangsung lebih lama" sambungnya.
"Jadi apa kau seperti itu pada Nayeon unnie?" tanyaku padanya.
"Hahhh, menikah adalah hal yang berbeda" katanya sambil menghembuskan napas dan memasang wajah pasrah.
"Aku akan melaporkannya pada Nayeon unnie" kataku bercanda.
"Yaa! Apa kau ingin membunuhku?" tanyanya panik.
"Dia hanya tidak akan berbicara padamu unnie" jawabku.
"Tepat sekali, itu akan membunuhku" katanya padaku.
"Kau sangat mencintai Nayeon unnie ya?" aku sudah tahu jawabannya tapi aku ingin langsung mendengar darinya.
"Tentu saja, dia adalah satu-satunya buatku, dia adalah tujuan hidupku. Aku merindukan Nabongku..." katanya dengan senyuman yang sangat tulus.
Kemudian ekspresinya langsung berubah serius dan menatap ke arahku "Jangan berani mengatakan padanya apa yang barusan ku bicarakan. Oke Mina?" aku tertawa mendengar jawabannya, dia adalah tipe tsundere, dan itu adalah hal yang sangat lucu bagiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet MIMOSA (MICHAENG)
FanfictionDunia tampak sangat menakutkan bagiku, menjadi pusat perhatian adalah mimpi terburuk buatku... Tapi entah mengapa aku menjadi tenang saat dia menggenggam tanganku, aku merasa mampu untuk menghadapi dunia saat berada dalam dekapannya... Namun dia yan...