Son Chaeyoung.
Ku baca nama yang muncul di email yang ku terima. Hari ini adalah hari pengumuman, dan aku sangat gugup untuk melihat hasilnya.
"Bagaimana hasilnya Chaeyoungie?" tanya orang yang berada di hadapanku.
"Apakah kau diterima?" satu lagi suara bertanya. Aku belum berani melihat hasilnya.
"Jangan membuat kami khawatir Son Chaeyoung" satu orang lagi penasaran.
"Jihyo unnie tolong kau saja yang baca, aku sangat gugup" kataku menunjukan wajah memelasku.
Orang yang ku mintai tolong menghembuskan napas panjang. "Sial, kau terlalu menggemaskan. Berikan ponselmu!" katanya dan aku pun langsung tersenyum.
"Gomawo unnie, hehe" ponsel yang kuserahkan pun diambil olehnya.
Jihyo unnie mulai membaca dan perlahan menscroll layar ponselku ke bawah. Aku yang dari tadi khawatir bertambah cemas, setelah melihat pergerakannya sekarang yang seperti menscroll ke atas dan ke bawah berulang kali sambil menunjukan ekspresi yang tidak bisa ku artikan. Dan harapanku pupus setelah melihat dia menutup matanya dan menghembuskan napas panjang.
"Chaeyoung-ah..." katanya dengan nada yang menunjukan rasa prihatin, tentu ini membuatku mengantisipasi kekecewaan.
"Kau diterima"
"Tak apa unnie, mungkin memang bukan... APA?"
"Kau diterima Chaeyoung-ah" kali ini dia berkata dengan senyuman, yang akhirnya membuatku sadar bahwa itu adalah kabar baik.
"YEAAHHHH"
"Selamat Chaeyoungie"
"Selamat Chayoung noona"
"Selamat Chaeng Chaeng"
Tiga orang lain yang duduk bersamaku langsung berlari ke arahku dan memberikan pelukan, kecuali satu orang...
"Seungmin kau tidak memelukku?" tanyaku padanya, yang entah kenapa dia tampak ragu-ragu dan takut.
"Tidak noona, kemarin aku menahan Dahyun noona yang hampir jatuh saja diberikan tatapan yang tajam oleh Hirai Momo. Kalau kali ini aku bergabung dalam pelukan itu, aku tidak tau apa yang akan terjadi padaku" jawab Seungmin yang tentu saja membingungkan semua orang.
"Momo unnie melakukan itu padamu? Aku akan berbicara padanya" jawab Dahyun unnie yang tampak sedikit kesal.
"Apa kalian berkencan Dahyun unnie?" tanyaku heran, dan kami semua pun memberikan tatapan penuh tanya padanya.
"Siapa?" jawabnya tak kalah heran.
"Kau dan Momo unnie. Kalian sangat mencurigakan" jelasku padanya yang didukung dengaan anggukan Somi dan Seungmin.
"Apa maksudmu? Kau tau sendiri aku ini lurus. Dan hari ini bukan tentangku, tapi tentangmu sang peserta magang di MIMOSA GROUP" kata Dahyun unnie melebih-lebihkan nada bicaranya.
"Tapi..."
"Dahyun benar Chaeyoung-ah, hari ini adalah tentangmu. Jadi makan dan minumlah sepuasnya AKU YANG BAYAR" kata Jihyo unnie dengan bersemangat, unnie ini memang selalu bersemangat dengan minuman.
"Ahjummaa tambah dagingnya" teriak Dahyun unnie.
"Soju dan beernya juga ahjuma" kali ini Somi yang menyambung perkataannya. Jihyo unnie pun tampak tersenyum, entah karena dia senang karena aku lulus atau karena Somi memesan tambah minuman.
"Tapi unnie, kenapa kau bertindak seolah aku tidak lulus tadi?" tanyaku merajuk.
"Aku hanya ingin menggodamu Chaeyoung-ah, tapi kau sangat hebat bisa terpilih diantara sekian banyak" katanya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet MIMOSA (MICHAENG)
FanfictionDunia tampak sangat menakutkan bagiku, menjadi pusat perhatian adalah mimpi terburuk buatku... Tapi entah mengapa aku menjadi tenang saat dia menggenggam tanganku, aku merasa mampu untuk menghadapi dunia saat berada dalam dekapannya... Namun dia yan...