Chapter 39

89 6 0
                                    

AKU SANGAT BAHAGIA!

Hari ini adalah hari pertama dari program magang kami, dan entah karena terlalu bersemangat atau apa, aku malah datang terlalu awal.

"Kau sudah datang Chaeyoung-ssi?" tanya seseorang yang baru saja menghampiriku.

"Ohh Mashiro-ssi, kau juga diterima. Senang melihat orang yang ku kenal juga diterima" jawabku padanya.

"Aku juga senang melihatmu di sini. Setidaknya aku tidak sendiri"

"Sendiri?"

"Iya, teman-temanku tidak lolos di tahap interview waktu itu. Hanya kau orang yang aku kenal dan diterima di program magang ini" jelasnya padaku. 

"Tapi bukankah ini terlalu pagi Chaeyoung-ssi?" tanyanya heran.

"Hehehe, aku salah melihat waktu, ternyata aku lebih cepat satu jam" jawabku sambil menggaruk kepalaku.

"Hahaha. Kau cukup lucu" jawabnya dengan tawa.

"Lalu bagaimana denganmu? Kenapa kau datang bahkan lebih pagi dariku Mashiro-ssi?"

"Aku diisengi oleh kakakku. Dia membangunkanku dengan tergesa-gesa jadi aku panik dan mengira aku sudah terlambat. Aku baru sadar ketika sudah berada di bus" jawabnya dengan wajah cemberut.

"Hahaha. Kau juga lucu Mashiro-ssi" balasku.

Kami akhirnya mulai berbincang dan saling mengenal satu sama lain. Aku mempelajari bahwa dia dari Jepang dan datang ke Korea sejak kuliah. Kami pun menyadari bahwa kami seumuran, jadi memutuskan untuk saling berbicara dengan santai.

Waktu pun berjalan dengan cepat. Kantor pun tampak mulai ramai, dan juga ada beberapa orang yang tampak kebingungan yang aku yakin adalah peserta magang seperti kami.

"Chaeyoung-ah" aku mendengar namaku dipanggil.

"Oh Arin-ah, kau juga diterima?" tanyaku semangat.

"Tentu saja. Sudah ku duga kau pasti juga diterima" jawabnya tak kalah semangat.

"Yeah, kita sangat beruntung bisa masuk ke sini" kataku.

"Dan aku lebih beruntung karena ada kau di sini" jawabnya yang membuatku heran.

"Kau ada teman baru Chaeyoung-ah?" tanya Arin setelah melihat Mashiro yang dari tadi diam disampingku.

Aku pun mulai memperkenalkan mereka satu sama lain. Mereka mulai saling berbicara, menanyakan satu dan lain hal, sedangkan aku memilih untuk tidak terlibat pada pembicaraan mereka. Aku harap kami bisa berteman baik.

Tapi Jeongnam unnie belum juga datang, ke mana dia? Apa dia ketiduran? Atau apa macet di jalan? Semoga tidak ada hal yang buruk menimpanya.

"Siapa yang kau tunggu Chaeyoung-ah?" suara Mashiro mengagetkanku dari lamunanku.

"Apa kau menunggu Jeongnam unnie? Dia juga lulus?" sambung Arin.

"Iya, dia juga lulus tapi aku belum melihatnya daritadii. Padahal kurang dari 5 menit lagi briefing akan dimulai" jawabku cemas.

"Jeongnam unnie? Siapa dia? Apa teman kalian juga?" tanya Mashiro.

"Iya, dia teman Chaeyoung. Tapi orangnya sangat pemalu, jadi ku rasa Chaeyoung mengkhawatirkannya" jawab Arin mewakiliku.

"Baiklah semua, bisa berkumpul di sini" oh sial, briefing sudah dimulai. Dimana kau Jeongnam unnie?

Aku pun melihat total ada 7 orang berdiri dan berkumpul di depan orang yang memanggil kami tadi. Terdapat 4 orang perempuan dan 3 orang laki-laki, sepertinya kami adalah para peserta magang yang lulus.

Sweet MIMOSA (MICHAENG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang