Biarkan mereka bahagia.
Itu yang ada di kepalaku. Kau mendengarku kan Nayeon unnie?
"Siapa yang kau maksud Mina?"
"Bae, kau mengenalnya kan?" tanyaku.
"Maksudmu Bae anakku? Tentu saja aku mengenalnya, aku sudah tidak sabar ingin membawanya pulang" jawab Nayeon unnie dengan penuh semangat.
"Kenapa kau tidak cerita pada kami? Apa yang mau kau dan Jeongyeon unnie lakukan pada anak tidak berdosa itu?"
"Kau terlalu banyak membaca cerita fiksi Mina. Kami berencana akan memperkenalkan Bae pada kalian setelah kami resmi mengadopsinya. Kami ingin dia menjadi kejutan" jawab Nayeon unnie.
"Lalu kenapa kau mengirimku ke panti asuhan itu jika kau tau Bae ada di sana?" tanyaku lagi.
"Entahlah, tanyakan itu pada Jeongyeon. Aku juga marah kenapa aku tidak diperbolehkan ke sana. Padahal aku sangat ingin bertemu dengan anakku" Nayeon unnie memasang wajah cemberutnya. Dia sepertinya jujur.
"Apa yang sedang kalian bicarakan?" tanya Jeongyeon unnie setelah keluar dari kamarnya.
Aku sedang berkunjung ke rumah Nayeon unnie dan Jeongyeon unnie untuk membahas sesuatu. Jeongyeon unnie baru saja pulang, jadi dari tadi dia mandi dan berganti pakaian di kamarnya.
"Kau duduk di sebelah istrimu unnie. Aku ingin membicarakan sesuatu pada kalian!" ucapku.
Jeongyeon unnie tampak kebingungan, tapi tetap menuruti instruksiku.
"Apa yang kau lakukan Nabong?" tanya Jeongyeon unnie.
"Aku tidak melakukan apa-apa. Dan kenapa kau mencurigaiku? Aku istrimu" protes Nayeon unnie.
"Tentu saja aku mencurigaimu. Mina tidak pernah seperti ini. Kau juga akan menanyakan hal yang sama jika posisi kita berbalik" ucap Jeongyeon unnie.
"Kau benar. Jadi apa yang ingin kau bicarakan Mina?" akhirnya mereka berhenti berbincang,
"Aku ingin tanya. Kenapa kalian mengirimku dengan Chaeyoung ke panti asuhan itu, padahal ada Bae yang merupakan anak yang kalian adopsi?" aku memulai introgasiku.
"Oh itu karena diantara tim kita, kau dan Chaeyoung yang paling bisa menerima informasi itu. Aku dan Nayeon tidak akan konsentrasi mencari informasi mengenai Nichkhun saat di sana, Sana akan histeris mengetahui informasi itu, dan Momo, dia tidak suka anak kecil" jawab Jeongyeon unnie. Oke, itu masuk akal.
"Lalu kenapa kalian memilih Bae?" tanyaku lagi.
"Bukankah kita harusnya membahas Nichkhun, Mina?"
"Ini lebih penting. Aku akan memberitahu informasinya setelah ini. Jadi jawab pertanyaanku dulu. Kenapa Bae? Kenapa bukan anak yang lain?" aku membuat nadaku serius.
"Kau aneh, tapi baiklah, apa kau mau menjawabnya Nabong?" tanya Jeongyeon unnie yang diikuti senyuman yang sangat lebar dari Nayeon unnie.
"Aku dan Jeongyeon sudah merencanakan ini sangat lama. Kau tau aku tidak bisa hamil kan Mina?" tanya Nayeon unnie.
Aku menjawabnya dengan anggukan. Itu adalah kenyataan pahit yang harus ditanggung keluarga mereka. Nayeon unnie sangat ingin memiliki anak dan mengandung anaknya dengan Jeongyeon unnie. Tapi sayangnya saat dia diperiksa dua tahun lalu, rahimnya dinyatakan tidak bisa mengandung oleh dokter.
Aku ingat Nayeon unnie sangat terpukul untuk itu. Jeongyeon unnie mencoba untuk berganti peran, tapi Nayeon unnie tidak mau, dan akhirnya mereka sepakat untuk tidak membahas itu selama beberapa waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet MIMOSA (MICHAENG)
FanfictionDunia tampak sangat menakutkan bagiku, menjadi pusat perhatian adalah mimpi terburuk buatku... Tapi entah mengapa aku menjadi tenang saat dia menggenggam tanganku, aku merasa mampu untuk menghadapi dunia saat berada dalam dekapannya... Namun dia yan...