Chapter 54 (S3)

25 16 1
                                    

 Elissa

*hiks...*hiks...

Kenapa aku lari ?. kenapa juga aku menangis?. Aku tak paham sebenarnya apa yg salah dengan ku ?

''adik kecil ketemu~~'' ucap kakak yg tiba-tiba muncul dan jelas kemunculannya ini membuatku terkejut

''ka..kakak!?'' ''eh!?. Bagaimana kakak bisa kesini?''tanyaku

Saat ini aku berada di tempat rahasia yg dulu harry tunjukan ,katanya tak siapapun tau tempat ini kecuali harry tapi kenapa kakak bisa tau?.padahal aku sengaja pergi ke tempat yg tak mungkin bisa di temukan orang lain.

''hahaha jangan meremahkan insting seorang kakak''ucap kakak dengan bangganya

''ngomong-ngomong tempat ini menarik juga. Seperti markas rahasia'' ucap kakak sambil melihat sekitarnya

''tapi banyak duri mawar jadi hati-hati ya''sambungnya lalu duduk di sampingku

'' ini..tempat rahasia harry . dia yg menunjukan tempat ini padaku dulu''ucapku

''begitu ya. Luar biasa. Harry ternyata bisa menemukan tempat seperti ini .yah tapi bicara soal harry dia itu emang pria yg selalu beruntung''ucap kakak

Dan setelah itu kami pun terdiam dalam senyap .aku juga tak bisa membuka obrolan karena kondisiku yg masih berusaha menahan tangis

''ku dengar kau bertengar dengan luz'' ucap kakak yg akhirnya membuka obrolan

''luz nya yg bodoh. Dia sama sekali tak mau mendengarkan ku''ucapku kesal

Jangan kan mendengar,dia langsung marah dan terus menyalahkanku.

''begitu ya~..kakak paham''ucap kakak sambil mengangguk

'' kakak pernah bertengkar juga?''tanyaku

''oi..oi..aku dan eric kan sering sekali bertengkar. Awal aku hilang ingatan tentang mu kan juga awalnya karena kami bertengkar'' ucap kakak

'' yang Namanya teman memang begitu kok'' ucap kakak dengan santainya

''hmph... bukan teman Namanya jika belum bertengkar . yah setidaknya itu yg ku pikirkan''ucap kakak

''dulu kakak punya banyak teman tapi tak satupun dari mereka pernah bertengkar dengan ku. Awalnya ku pikir itu bagus tapi ternyata mereka malah ngomongin di belakang.heh~.. menyebalkan. Tapi disisi lain eric yg selalu berterus terang di hadapan ku dan bahkan seringbeda pendapat dengan ku lah yg menjadi temanku hingga sekarang''ucap kakak

''kau tau elissa bertengkar dalam pertemanan itu hal biasa. Tak ada teman yg tak pernah bertengkar. Tapi setelah itu kalian harus baikan. ''sambung kakak

'' luz marah pasti karena ada alasannya.'' '' sekarang coba kau tenangin diri dulu setelah itu coba pikirkan lagi'' ucap kakak sambil mengusap kepalaku

............. Awal mula pertengkaran kami karena perbedaan pendapat. Luz bilang tuan putri bisa saja berbahaya tapi aku percaya tuan putri tak seperti itu. Karena kalau bukan berkatnya aku tak mungkin bisa bertemu keluargaku lagi saat ini.

''hanya sekali bertemu tapi kau berkata seakan-akan kau sudah sangat mengenalnya.elissa itu polos sekali karena itu kau mudah di bohongi''

Tapi tuan putri memang baik..luz juga akan tau kalau bertemu dengannya

''hanya sekali bertemu tapi kau berkata seakan-akan kau sudah sangat mengenalnya''

Hanya sekali... aku sudah bertemu dengannya lebih dari sekali .tapi luz juga tak salah. Aku memang belum terlalu mengenal tuan putri.

''kakak, apa biasanya kakak langsung percaya pada orang yg baru kakak kenal?''tanyaku

''um?.. nama mungkin'' ucap kakak

'' manusia kan punya banyak wajah. Kalau baru sekali bertemu ia pasti akan memasang wajah terbaik miliknya. Dengan kata lain memakai topeng untuk menutupi dirinya sendiri. Karena itu tak mungkin aku akan langsung percaya pada orang yg baru di kenal''ucap kakak

'' elissa, kepercayaan itu sulit di bangun. Perlu waktu bertahun-tahun untuk membangunnya.tapi hanya perlu waktu seperdetik untuk menghancurkannya'' ucap kakak serius

''tapi kakak langsung percaya padaku waktu pertama kali bertemu?.apa mungkin kakak sempat curiga padaku juga dulu?''tanyaku

''itu...yah... benar. Maaf ya. Tapi aku sama sekali tak membencimu kok''

''kalau di bilang tak percaya ,jelas. Maksudku tiba-tiba saja ayah membawa masuk elf ke dalam keluarga jelas hal itu patut di curigai . tapi meski curiga bukan bearti kita harus membencinya kan?'' sambung kakak sambil tersenyum lembut

''kalau sekarang aku sudah percaya pada adik kecil sepenuhnya. Karena itu jangan khawatir''ucap kakak sambil mengacungkan jempolnya

...... begitu ya.. bahkan kakakpun sempat curiga padaku.

''dan lagi elissa. Apa kau pernah dengar. jangan terlalu mempercayai seseorang ,karena begitu kau di khianati rasa sakitnya bisa membuatmu gila'' ucap kakak

Itu...kalau tak salah leon juga pernah bilang begitu dulu.

'' percaya boleh tapi jangan berlebihan. Sewajarnya saja itu sudah cukup'' ucap kakak lalu mencubit pipiku lembut

''ah~ maaf bicara kita malah jadi muter-muter begini ya. Jadi ?.apa kau sudah lebih tenang sekarang?''tanya kakak

''um.. setidaknya aku sudah tau apa yg harus ku lakukan '' ucapku sambil bangkit

''terima kasih kak. Tapi meski kakak bilang begitu aku sangat percaya pada kakak.kakak tak mungkin akan mengkhianatiku .karena itu tenang saja''ucapku sambil tersenyum lembut

''hmph... aku juga begitu sih. Aku sangat percaya pada adik kecil''balas kakak sambil tersenyum

''kakak. Aku ingin mencari luz dan baikan dengannya aku pergi dulu ya. Terima kasih banyak sudah mau mendengarkan ku kak''ucapku lalu langsung keluar dan berusaha mencari luz

***

Erwin

Hmph... apa aku sudah menjadi kakak yg bisa di andalkan ya?
kalau iya itu bagus. Aku payah dalam menasihati seseorang sih .ku harap biacar muter-muterku tadi tak membuatnya pusing

''tapi..pada akhirnya aku tak sempat tanya kenapa mereka bertengkar''ucapku sambil mengaruk-garuk kepalaku

Apa mereka bertengkar karena berebut kue?. Atau karena bermain?.

''yah.. hanya pertengkaran bocah harusnya tak perlu ku pikirkan ya''ucapku dengan santainya

(tidak Erwin masalahnya lebih serius dari itu. Kau juga pasti akan marah kalau tau , -_-)

Elf Princess (S2 & S3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang