Chapter 78 (S3)

28 16 2
                                        

Erwin

'' terima kasih sudah datang hari ini eric''ucapku sambil mengantarnya ke kereta kudanya

''um?.maaf aku tak bisa membantu banyak''

''apa yg kau katakan. Berkat kau kita jadi mengetahu beberapa hal mengenai kebenaran yg ada. Tapi... sepertinya ini terlalu berlebihan.aku khawatir dengan adik kecil''ucapku

'' benar. Terkadang aku berfikir apa benar jika kita terus mengali hal ini?.aku takut kebenaran yg ada jauh lebih menyakitkan dan lebih baik tidak di ketahui''ucapnya

''benar..''

Aku tak bisa membayangkan perasaan elissa saat ini. Ia kehilangan kedua orang tuanya dengan begitu tiba-tiba di tambah lagi kematiannya yg begitu tragis.kalau aku berada di posisinya...aku tak bisa membayangkannya sih.

''ngomong-ngomong bagaimana dengan bibimu?''tanya eric

''eh?.bibi?''

Benar juga. Bibi juga sangat terpukul . aku terkejut bibi memiliki hubungan dengan keluarga adik kecil dulu.

''sebaiknya kau juga mengawasinya''ucap eric

'' paman elissa ,eto..alex bukan Namanya?. Dia terlihat sangat serius ingin membunuh bibimu. Sebaiknya kita menjaganya saat ia Kembali nanti''ucap eric

''benar juga. Aku tak begitu paham apa yg membuatnya begitu membenci bibiku tapi ku yakin ayah juga tak akan tinggal diam kalau ia sampai berbuat macam-macam pada kakaknya''balasku

''ya. Untuk sekarang kalian berjaga-jaga saja jika ia datang lagi. Aku akan datang lagi besok untuk melihat perkembangannya''ucap erik

''oke'' ''lalu bagaimana dengan tuan putri?''tanyaku

''ku yakin ia tak akan datang untuk sementara waktu. Melihatnya yg pergi seperti iu.ku yakin ia juga enggan terlibat dengan kita lagi ''balas erik

Bagus lah kalau begitu. Tuan putri itu benar-benar misterius. Aku tak mengerti apa yg ada di pikirannya. Sesaat ia menjadi begitu hangat tapi dalam seketika sifatnya langsung berubah menjadi begitu dingin. Perempuan itu memang sulit di tebak ya.

Setelah itu erik pun pergi dengan kereta kudanya dan aku pun Kembali ke dalam rumah dan berniat untuk beristrahat mengingat hari ini benar-benar hari yg melelahkan.

Saat aku hendak Kembali ke kamar tanpa sengaja aku berpapasan dengan...

''oh?.erwin..''

Ayah?...tidak..bibi kah?.sampai sekarang aku masih suka ketuker saat melihat mereka secara sekilas

''bibi liana''sapa ku balik

''kau tak istirahat?''tanya bibi liana

''ini mau istirahat tadi habis mengantar erik pulang''ucapku

''begitu ya''

Um?..jika di lihat baik-baik ada bekas air mata di pipinya.mata bibi juga agak bengkak. Dia habis menangis rupanya. Kelihatannya bibi benar-benar terpukul ya

''ngomong-ngomong erwin bagaimana dengan sekolahmu?''tanya bibi yg membuatku tersentak

''i..itu...karena banyak hal terjadi...aku ambil cuti saat ini''ucapku

''begitu ya. Ku dengar kau juga sempat tak bisa jalan?.sekarang kau sudah tak apa-apa kan?''

''seperti yg bibi lihat sendiri. Sekarang sudah aman kok,aku sudah bisa berjalan,berlari dan juga melompat. ''balasku

''senang mendengarnya''ucap bibi sambil tersenyum

''anu..bibi''

''ya?''

Aku ingin bertanya mengenai hubungan bibi dengan para elf.tapi..kurasa tak benar bertanya begitu di situasi saat ini. Bibi juga habis menangis tak enak kalau aku mengungkitnya Kembali.

''ini sudah malam. Aku juga sudah Lelah. ''

''ah!.maaf jadi menahanmu disini.kalau begitu selamat beristirahat erwin''ucap bibi

''bibi juga selamat beristirahat''balasku lalu pergi ke kamarku untuk istirahat

***

(sementara itu)

Marcella

Huh~

*bruk!

''aku lelah'' ucapku sambil melemparkan diriku ke atas kasurku yg empuk.

Sungguh hari yg penuh dengan drama.

''hari ini pun kebohongan dan kebencian ku berikan''

Benar-benar deh, jika aku mati aku pasti akan langsung masuk neraka.hmph...

Setelah mati pun aku tak akan mendapatkan kebahagian kah... benar-benar...

''lalu dimana letak kebahagian ku?''ucapku sambil mengangkat tangan ku

Apa kalau aku berhasil mengusai benua hitam aku akan Bahagia?.jika aku menjadi tak terkalahkan apa aku akan Bahagia?. Lagi pula, makna Bahagia itu seperti apa?. Apa aku memiliki hak untuk Bahagia?.

''bahagia...''

Um?...itu..

Menyadari ada kehadiran seseorang di balkonku aku pun langsung menarik selimutku dan berpura-pura tidur . langkahnya memang tak tertengar tapi Hasrat membunuhnya terasa sangat jelas.

Pembunuh bayaran kah?. Hari ini pun mereka tak menyerah ya.merepotkan saja..

Baiklah..mari ku ikuti permainannya dan menghabisinya dengan ce_

*SRAK!

Um??..

''oh?.. maaf..aku membangunkan mu ya''ucap flash yg sudah membunuh pembunuh bayaran tersebut

''tidak. Aku juga belum tidur''balasku lalu bangkit dari kasurku dan berjalan kearahnya

''hari pun ada saja ya orang bodoh yg berniat membunuhku''ucapku sambil memandangi mayat pembunuh bayaran tersebut.

''ku pikir jumlah mereka sudah berkurang.tapi sepertinya tidak ya.dan lagi ia sampai berhasil masuk sampai sini.apa yg di lakukan si bodoh itu di luar''ucap flash geram

''sudah..sudah..kita anggap saja ia punya bakat untuk sampai sini''ucapku lalu

*BWOOOSSH!.. dengan sihir apiku aku langsung membakar hangus pembunuh bayaran tersebut

''nah sudah beres. Kau bisa Kembali sekarang flash''

''baik. Ngomong-ngomong marcella kau terlihat Lelah hari ini. Apa terjadi sesuatu?''tanya flash

''um?.yah.. kau taukan dokumen yg di kirim kaisar suka kurang ngotak?. Aku sedikit Lelah menyelesaikannya''ucap ku bohong

''begitu ya. '' *Tuk '' tapi tetap jaga Kesehatan mu ya. ''ucapnya sambil menempelkan keningnya ke keningku

''jika di rasa tak enak badan segera beritahukan silver''sambungnya sambil menjaga jarak

''iya..iya.. terima kasih sudah mencemaskanmu''

''kalau begitu selamat malam''ucap flash lalu keluar dari kamarku dan begitu ia keluar ku pikir aku bisa beristirahat namun...

''astaga tak bisa kah kalian membiarkan ku istirhat?''gumamku lalu menoleh kearah balkon

''bukannya aku sudah bilang ya?.kalau sekali lagi kalian muncul di hadapanku aku akan membunuh kalian tak terkecuali kau sekalipun...''

''alexa''ucapku sambil menatapnya tajam

''tuan putri marcella...ada yg ingin saya sampaikan ini mengena_''ucapnya

*SYUT!! namun ucapannya langsung terhenti begitu pedangku sudah berada tepat di dekat lehernya

''maaf saja tapi aku sudah muak bicara dengan elf'' ucapku

''alexa.aku meremehkan peringatan ku ya?.saat ku bilang aku akan membunuh siapapun elf yg berani menemui ku .aku benar-benar serius akan melakukannya'' ucapku lalu menguhunuskan pedangku padanya



Elf Princess (S2 & S3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang