Chapter 1 (S3)

69 21 4
                                        

Takdir . sebuah kata absurd yg mengambarkan jalannya kehidupan baik yg sekarang meskipun yg akan datang. Semua orang tau kalau takdir seseorang sudah di tentukan sejak ia lahir kedunia ini. Begitupun dengan takdirku.semuanya sudah terlihat jelas olehku sejak membuka mata di dunia ini.

Terlahir di musim dingin yg panjang.dengan isak tangis yg mengiringnya. Bukan sebuah berkah melainkan kutukan. Terlahir dengan rasa benci dari keluarga sendiri dan tumbuh dengan tatapan dingin para pelayan. Entah aku harus bersyukur atau malah menangis karena masih bisa hidup hingga saat ini.

Sejujurnya aku tak pernah mengharapkan banyak hal dalam hidupku ini. Aku tau itu hanya akan membuang-buang waktu ku.karena ku tau. Yg namanya harapan itu tak akan pernah datang menghampiriku.

Nama ku marcella von albrecht. Putri satu-satunya kekaisaran albrecht saat ini. Yah meski ku yakin siapapun sudah mengenal nama ini . aku adalah putri berdarah dingin yg kejam, begitulah mereka memandangku.

Jika aku adalah antagonis dalam sebuah kisah ,maka aku akan menjadi antagonis paling kejam dari semua kisah yg pernah kalian dengar. Tapi aku tak ingin mempermasalahkan itu.toh nama ku memang sudah buruk sejak lahir. Aku tak pernah berharap untuk menjadi lebih baik atau menjadi protagonis yg polos dan di cintai banyak orang,tak pernah sekalipun. lagi pula itu juga tak cocok dengan ku yg sudah membunuh banyak orang dengan tangan ini.

Karena hal ini aku di pandang sebelah mata oleh rakyat ku sendiri. Mendapat tatapan jijik dan ngeri setiap kali ku lewat di hadapan mereka. menggelikan memang mengingat mereka sendiri tak tau kenapa aku sampai melakukan hal sadis semacam itu.

Hidup sebagai putri kaisar bukan lah hal yg menyenangkan apa lagi jika kau lahir dan di benci oleh keluargamu sendiri. Sedari kecil aku berusaha mati-matian untuk bertahan hidup. apa yg ku lakukan semata untuk melindungi diriku sendiri.seharusnya mereka akan paham kalau berada di posisiku.tapi nyatanya tidak dan mereka juga tak tertarik untuk mengetahuinya.

Terkadang aku iri dengan mereka yg terlahir bahagia dengan keluarga yg penuh kasih sayang.kadang aku juga iri dengan wanita yg mendapatkan cinta dari pujaan hatinya. Diam diam aku pernah berharap untuk mendapatkan hal yg sama tapi kini aku sadar. apa antagonis sepertiku punya kebahagian semacam itu?.jawabannya tentu tidak. Setiap akhir dari antagonis hanyalah kematian. Dan itulah yg akan menimpaku di akhir kisah ini.

Aku sudah melihatnya, melihat masa depan ku sendiri . di masa depan aku akan mati di hadapan rakyat sebagai seorang penjahat. Orang-orang terdekatku. Harley,silver dan flash. Satu persatu dari mereka akan pergi lebih dulu dariku.

Hmph...padahal mereka tak pernah memberikan apapun padaku tapi bisa-bisanya mereka merebut satu-satunya yg ku miliki. Karena itu... meski aku muak dengan hidup ini aku tetap tak mau apa yg menimpaku di masa depan benar-benar terjadi terlebih aku ingin melindungi apa yg ku miliki saat ini.

Maka dari itu saat ini lah yg akan menjadi penentu perubahan takdir menjengkelkan tersebut

''marcella, semua persiapan sudah siap. Kita bisa mulai kapan pun'' ucap silver

''ya''

Tolong Jangan dendam padaku karena Aku hanya mencoba melindungi diriku dan orang milikku. Kalian adalah titik kunci ke hancuranku di masa depan karena itu.....

''hmph.... permainannya akan berakhir malam ini'' ucap ku sambil menyibak rambut panjangku yg tertiup angin

''pergilah. bawa dia padaku!''

Karena itu akanku hancurkan kalian lebih dulu sebelum kalian menghancurkan ku

Permainan berakhir

Elf Princess (S2 & S3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang